2. Metode Palmer, dengan persamaan :
m j
tij j
m Si
1
1 2
Dimana : Si = Nilai slope indeksnya m = Jumlah mesin yang dipakai
j = Mesin yang digunakan untuk memproses job i i = Job yang diproses
tij = Waktu proses pada saat job ke-i dan mesin ke-j 3.
Metode Dannenbring, dengan persamaan :
m j
ij i
t j
m a
1
1
m j
ij i
t j
b
1
.
Dimana : m = Jumlah mesin j = Mesin yang digunakan untuk memproses job i
tij = Waktu proses pada saat job ke-i dan mesin ke-j ai = Waktu proses di mesin M
1
bi = Waktu proses di mesin M
2
3.5 Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Pada bagian ini diuraikan secara singkat mengenai langkah yang akan digunakan untuk memecahkan masalah yang terdapat pada perusahaan tersebut.
Dengan adanya langkah-langkah pemecahan masalah diharapkan pembaca mengerti gambaran dari pemecahan masalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perumusan Masalah Studi Literatur
Orientasi Perusahaan
Penetapan Tujuan
Identifikasi Variabel
A Pengumpulan Data
Data Permintaan Jumlah jenis mesin
Data pengamatan waktu proses Data permintaan tiap job
Uji Keseragaman Data
Uji Kecukupan Data N’ Buang Data
Ekstrim Data
Seragam ? Mulai
N’ ≤N
Sisa Data Data pengukuran waktu kerja
Tidak Tidak
Ya
Ya
B
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tidak
Ya
Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Hitung Waktu Normal Wn
Hitung Waktu Baku Wb Performance Rating
Faktor Allowance Perhitungan Waktu Pengerjaan Job
Metode Penjadwalan Kondisi Riil Metode Penjadwalan Usulan
Metode CDS
Metode Dannenbring
Metode Palmer
Pilih Metode dengan MakespanTerkecil Mk
U
Makespan Metode Riil Mk
A
Mk
U
Mk
A
A
Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran
Selesai
Makespan Metode CDS ku
1
Makespan Metode Palmer ku
2
Makespan Metode Palmer ku
3
B
Usulan Diterima Hitung Waktu Siklus Rata-rata
Ws
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Agar lebih memperjelas tahap-tahap pemecahan masalah maka dapat kita lihat keterangan sebagai berikut :
1. Mulai
Merupakan langkah awal dari suatu penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
2. Orientasi Perusahaan
Usaha dalam memenuhi kebutuhan konsumen tanpa terjadi keterlambatan dalam pengiriman produk.
3. Studi Literatur
Di dalam melakuakn penelitian ini, diperlukan informasi-informasi sebagai landasan-landasan berpikir dalam menyelesaikan setiap masalah yang
ada. Studi literature disini lebih difokuskan terhadap literatur-literatur mengenai konsep penjadwalan dengan metode Campbell Dudeck Smith,
Palmer, dan Dannenbring. Studi literature tersebut diperoleh dari buku-buku dan skripsi yang ada dalam perpustakaan, baik perpustakaan UPN ‘Veteran”
Jatim maupun perpustakaan diluar UPN “Veteran” Jatim.
4. Perumusan Masalah
Melakukan perumusan masalah yang akan diteliti dalam perusahaan kemudian melakukan suatu pendekatan untuk memecahkan masalah.
5. Penetapan Tujuan
Melalui penelitian ini, penulis ingin menetapkan tujuan yang ingin dicapai, sehingga dapat menentukan arah sasarannya. Adapun tujuannya
adalah merencanakan alternative penjadawalan produksi yang optimal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sehingga terhindar terjadi back order dan untuk menyusun jadwal produksi dengan waktu produksi tercepat dalam suatu periode penjadwalan.
6. Identifikasi Variabel
Setelah menentukan tujuan dari penelitian, kemudian ditentukan variabel-variabel yang akan diidentifikasi menjadi obyek penelitian atau
merupakan aspek yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Variable- variabel yang digunakan untuk penelitian meliputi Variabel bebas dan
variabel terikat.
7. Pengumpulan Data
Adapun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data permintaan, jumlah mesin tiap stasiun kerja, data pengamatan waktu proses.
8. Data Pengukuran Waktu Kerja
Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan perhitungan waktu kerja.
9. Uji Keseragaman Data
Setelah data dikumpulkan dan melakukan pengukuran waktu kerja kemudian menguji keseragaman data tersebut. Apabila data tidak seragam
maka data yang tidak diperlukan data ekstrim dibuang, kemudian sisa data tersebut langsung dilakukan pengolahan data selanjutnya. Uji keseragaman
data yaitu menentukan BKA Batas Kontrol Atas dan BKB Batas Kontrol Bawah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menghitung harga rata-rata dari rata-rata sub group
2. Menghitung harga standart deviasi dari waktu pengamatan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Menghitung standart deviasi rata-rata sebenarnya dari waktu
pengamatan. 4.
Menghitung derajat ketelitian 5.
Menghitung tingkat kepercayaan Confidence Level 6.
Menghitung batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah BKB
Dengan harga k = nilai konstanta untuk derajat tingkat keyakinan Dimana :
Harga k = 1 untuk tingkat keyakinan CL 68
Harga k = 2 untuk tingkat keyakinan 68 CL 95
Harga k = 3 untuk tingkat keyakinan 95 CL 99
Data dikatakan seragam bila berada diantara BKA dan BKB.
10. Uji Kecukupan Data
Setelah data seragam dilakukan pengujian kecukupan data. Apabila data tidak cukup maka kembali melakukan pengumpulan data dan pengukuran
waktu kerja. Apabila sudah cukup maka dapat langsung melakukan proses selanjutnya.
N’ N berarti banyaknya data pengukuran pendahuluan telah dianggap
“cukup” N’
N berarti banyaknya data pengukuran pendahuluan yang telah dilakukan ternyata “belum cukup”, sehingga perlu diadakan pengukuran
pendahuluan kembali untuk menambah jumlah data hingga diperoleh N’
N dengan cara perhitungan yang sama.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11. Menghitung Waktu Siklus Rata – rata Ws
Waktu siklus rata – rata diperoleh dari pembagian jumlah rata – rata dari sub group
Xi
dengan N.
12. Menghitung Waktu Normal Wn
Waktu normal didapat dari perkalian waktu siklus dengan nilai dari faktor penyesuaian, dimana faktor penyesuaian performance rating
ditetapkan berdasarkan metode westinghouse system’rating.
13. Menghitung Waktu Baku Wb
Perhitungan waktu baku ini diperoleh dari perhitungan perkalian waktu normal dengan waktu kelonggaran allowance. Penetapan waktu
kelonggaran allowance dipengaruhi oleh adanya kelonggaran waktu untuk keperluan pribadi, untuk melepas lelah dan untuk adanya keterlambatan.
14. Perhitungan Waktu Pengerjaan Job
Setelah diketahui waktu baku masing-masing proses tiap job kemudian dilakukan perhitungan waktu proses tiap job dengan cara perkalian waktu
baku atau operasi dengan jumlah permintaan dibagi jumlah mesin. Waktu proses =
sin Pr
Pr min
ruhMe oduksiSelu
Total oduk
tur taanxStruk
er Wbxjumlahp
15. Metode Penjadwalan Kondisi Riil
Perusahaan inio sudah menerapkan penjadwalan dengan menggunakan metode FCFS First Come First Serve dimana job yang pertama kali datang
yang pertama kali dikerjakan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16. Menghitung Makespan Kondisi Riil
Setelah melakukan penjadwalan berdasarkan Metode FCFS First Come First Serve maka dilakukan makespan awal.
17. Metode Penjadwalan Usulan
Dengan menggunakan Metode Campbell Dudeck Smith, Palmer, dan Dannenbring.
18. Menghitung Makespan Penjadwalan Usulan dengan Makespan Terkecil
Setelah menghitung makespan dari masing-masing metode penjadwalan usulan tersebut kemudian memilih alternatif dengan cara
memilih makespan terkecil.
19. Membandingkan Makespan Riil dengan Makespan Usulan yang
Terkecil
Apabila hasil makespan penjadwalan riil lebih besar daripada makespan penjadwalan usulan maka yang digunakan adalah metode
penjadwalan usulan dan sebaliknya apabila makespan penjadwalan riil lebih kecil atau metode kondisi riil dengan metode usulan hasilnya sama maka
dilanjutkan ke pembahasan.
20. Penjadwalan untuk permintaan yang akan dating
Untuk penjadwalan yang akan dating diambil data 3 bulan yang akan dating.
21. Hasil dan Pembahasan
Dari perbandingan yang dilakukan antara Makespan Riil dan Makespan Usulan selanjutnya mendapatkan hasil dan dilakukan pembahasan
penggunaan metode yang mempunyai makespan terkecil.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22. Kesimpulan dan Saran
Berisi metode yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan sehingga order dapat diberikan tepat pada waktunya.
23. Selesai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengumpulan Data
4.1.1. Data Permintaan
Data permintaan yang harus diselesaikan oleh perusahaan furniture untuk dengan jenis adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Permintaan
Bulan No.
Job
Jenis Job Jumlah
Permintaan unit
1 Swivel Dining WO Arm
100 2
Swivel Dining W Arm 18
Desember 2010 3
RH – 541 DB 500
1 Swivel Dining WO Arm
125 2
Swivel Dining W Arm 100
Januari 2011 3
RH – 541 DB 800
1 Swivel Dining WO Arm
175 2
Swivel Dining W Arm 125
Februari 2011 3
RH – 541 DB 900
Sumber Informasi : UD. Anggun Raya
4.1.2. Data Jumlah Mesin Tiap Stasiun Kerja
Masing-masing Stasiun kerja memiliki jumlah mesin sebagai berikut : Tabel 4.2 Data jumlah mesin tiap stasiun kerja
STASIUN KERJA JUMLAH MESIN
1. Pemotongan 4
2. Penguapan 3
3. Pencetakan 4
4. Penghalusan 4
5. Assembling 5
6. Finishing Packing 5
Sumber Informasi : UD. Anggun Raya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.