sedemikian rupa sehingga tumbuh kesadaran akan belajar oleh peserta didik dalam merespon pembelajaran.
Jadi, berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan fungsi media pembelajaran adalah sebagai wadah untuk menyampaikan
informasi yang berkaitan dengan pembelajaran guna menarik perhatian agar peserta didik dapat lebih memahami materi lebih baik sehingga
kualitas pembelajaran meningkat.
9. Tinjauan tentang Karakteristik Peserta didik Sekolah Dasar Kelas
Bawah
Masa usia Sekolah Dasar sebagai masa kanak-kanak akhir berlangsung dari usia sekitar enam tahun hingga kira-kira sebelas sampai tigabelas tahun.
Pada masa ini, peserta didik telah mengalami perkembangan-perkembangan yang membantu peserta didik untuk dapat menerima bahan yang diajarkan
oleh guru. Peserta didik juga sudah siap untuk menjelajahi lingkungannya dan mencari tahu apa yang diinginkan untuk diketahui. Masa di Sekolah Dasar ini
dibagi menjadi dua fase yaitu yang pertama masa kelas rendah bawah dengan rentang umur 6-10 tahun yang termasuk kelas 1, 2 dan 3, kedua masa
kelas tinggi atas berkisar anatara umur 10-13 tahun yang termasuk kelas 4, 5 dan 6 Djamarah, 2011: 124.
Djamarah 2011: 125 mengungkapkan beberapa sifat khas peserta didik pada fase awal atau masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar adalah:
adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah, adanya sikap yang cenderung untuk
mematuhi peraturan-peraturan
permainan yang
tradisional, adanya
kecenderungan memuji sendiri, suka membanding-bandingkan dirinya dengan yang lain, kalau tidak dapat menyelesaikan soal, maka soal dianggap tidak
penting, terakhir pada masa ini, peserta didik mengkehendaki nilai atau angka rapornya baik tanpa mengingat prestasinya. Ciri-ciri khas tersebut berdampak
pada perkembangan intelektualnya. Perkembangan intelektual, diawali ketika peserta didik sudah mampu berpikir secara logis mengenai sebab akibat di
lingkungan sekitarnya. Ketika peserta didik sudah mampu berpikir, maka peserta didik akan tahu dan mengingat jawaban atas pengalamannya tersebut
mengenai hal-hal logis. Berkembangnya ingatan peserta didik ini disebabkan oleh fungsi panca indera mata yaitu pengamatan yang sudah mampu
menerima kesan-kesan dan dengan dibantu oleh perhatiannya mampu mengadakan pencaman terhadap kesan-kesan yang diterimanya berdasar
pengamatan Dalyono dalam Djamarah, 2011: 126. Sutirna 2013: 31 mengungkapkan tahap perkembangan aspek
didaktis peserta didik Sekolah Dasar SD yang berada di usia 7-12 tahun adalah dimana peserta didik memperoleh pendidikan dasar guna melanjutkan
pendidikan menengah pertama. Itu sebabnya bahwa Sekolah Dasar menjadi tiang penting demi perkembangan peserta didik yang diolah untuk
mengembangkan kepribadian masing-masing individu. Jika sejak dini peserta didik sudah dibentuk kepribadiannya, maka langkah berikutnya hanya perlu
diarahkan dan dikembangkan. Perkembangan setiap individu tersebut akan membawa dampak terhadap kematangan individu itu sendiri dan setiap
kematangan individu selalu berbeda waktunya. Kematangan tersebut dapat mencakup berbagai macam bentuk seperti kematangan jasmani atau fisik,
kematangan sosial, kematangan emosional serta kematangan cara berpikir dan bersikap. Husdarta dan Kusmaedi 2012: 33 mengatakan bahwa pada tahap
peserta didik besar
Fase Late Chilhood
atau pada masa Sekolah Dasar, terjadi perkembangan koordinasi tangan dan mata lebih baik. Hal ini
menyebabkan peserta didik umur 8-9 tahun yang setara dengan peserta didik SD kelas 3-4 SD akan mudah belajar dengan benda konkret yang mudah
ditangkap oleh panca indera penglihat dan peraba. Dengan begitu, peserta didik mampu membuat konsep lebih konkret daripada hanya sekedar
membayangkan. Piaget dalam Dahar, 1989: 152 juga mengemukakan pendapatnya
mengenai perkembangan intelektual pada peserta didik Sekolah Dasar yang dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu tahap sensori motor 0-2 tahun, pra-
operasional 2-7 tahun, operasional konkret 7-11 tahun dan operasi formal 11 tahun ke atas. Peserta didik usia kelas tiga SD termasuk ke dalam tahap
operasional konkret dan sudah mampu mengembangkan pikiran secara rasional. Artinya bahwa peserta didik sudah mampu memiliki operasi-operasi
logis dalam mengambil keputusan. Salah satu faktor yang menunjang perkembangan intelektual ini adalah kedewasaan yaitu perkembangan sistem
saraf sentral, otak perkembangan kognitif serta koordinasi motorik. Pengalaman fisik yang diterima peserta didik sewaktu duduk di bangku
Sekolah Dasar juga mempengaruhi perkembangan peserta didik. Melalui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengalaman fisik secara konkret, peserta didik mampu mengembangkan pikirannya sehingga kemampuan berpikir menjadi lebih kompleks.
Kesimpulan mengenai karakteristik peserta didik didik Sekolah Dasar kelas bawah menurut para ahli adalah bahwa peserta didik Sekolah Dasar
tingkat rendah yaitu kelas 1, 2 dan 3 sudah mampu berpikir secara logis. Kemampuan berpikir logis ini juga dikarenakan peserta didik sudah
mempunyai koordinasi panca indera mata dan tangan yang meningkat lebih baik. Koordinasi antara panca indera penglihatan dan peraba tersebut,
menjadikan peserta didik dapat belajar secara konkret. Sehingga, peserta didik mampu mengembangkan pikiran lebih rasional melalui pengamatan sesuatu
yang konkret dan mampu berpikir secara logis.
10. Tugas Perkembangan Masa Anak