Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

26 WCTA it = modal kerjaaktiva total pada perusahaan i tahun t. CLCA it = utang lancaraktiva total pada perusahaan i tahun t. NITA it = laba bersihaktiva total pada perusahaan i tahun t. FUTL it = arus kas operasiutang total pada perusahaan I tahun t. Variabel dummy laba = 1 jika laba bersih adalah negatif, dan 0 untuk sebaliknya. Variabel dummy utang = 1 jika utang total lebih besar dari pada aktiva total. Profitabilitas Perusahaan = laba bersih tahun t – laba bersih t-1 jumlah nilai absolut laba bersih tahun t ditambah nilai absolut laba bersih tahun t-1. Nilai variabel Ohlson diperoleh dengan merata-rata nilai setiap tahun 2012-2014 dengan rumus: ∑ Nilai cut-off yang digunakan adalah 0,038 Ohlson, 1980. Jika skor O di atas 0,038 dikategorikan sebagai perusahaan bermasalah keuangan dan jika di bawah 0,038 dikategorikan sebagai perusahaan tidak bermasalah keuangan.

E. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi Data Tahap pertama yang dilakukan dalam analisis ini adalah mendeskripsikan variabel-variabel penelitian dengan statistik 27 deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data populasi sasaran. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean pengukuran tedensi sentral, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata, standar deviasi, dan perhitungan persentase Sugiyono, 2009. 2. Mengklasifikasi Data Variabel a. Mengklasifikasi Data Konservatisme Akuntansi Klasifikasi data ini bertujuan untuk memberikan ukuran data menjadi kategori. Ukuran Konservatisme akuntansi adalah berskala rasio. Bila data bernilai positif maka tingkat konservatisme semakin tinggi. Bila data bernilai negatif maka tingkat konservatisme semakin rendah Ahmed dan Duellman 2007. Kemudian dari nilai negatif dan positif tersebut dibuat kategori menjadi : X 0 dengan kategori 0 tidak konservatif X 0 dengan kategori 1 konservatif 28 b. Mengklasifikasi Data Kepemilikan Institusional Ukuran data kepemilikan intitusional adalah skala ordinal. Kepemilikan intitusional dibagi menjadi beberapa kategori yang berbeda dengan memperhatikan urutan. Pembagian kategori tersebut menggunakan dasar pelaporan keuangan berdasarkan tingkat kepemilikan saham biasa sesuai dengan Baker et al. 2010 sehingga pembagian kategori menjadi seperti berikut ini: Pengaruh Tidak Signifikan 1 : X ≤ 20 Pengaruh Signifikan 2 : 20 X ≤ 50 Pengendali 3 : X 50 c. Mengklasifikasi Data Pertumbuhan Perusahaan Ukuran data untuk pertumbuhan perusahaan adalah rasio pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan penjualan yang tinggi seringkali meningkatkan ekspektasi pasar terhadap arus kas di masa depan sehingga akan mempengaruhi konsevatisme pasar. Semakin besar tingkat rasio pertumbuhan penjualan yang dicapai perusahaan, maka semakin cenderung manajer menerapkan konservatisme akuntansi. Sebaliknya jika semakin rendah tingkat rasio pertumbuhan penjualan yang dicapai perusahaan, maka 29 semakin cenderung manajer tidak menerapkan konservatisme. Peneliti membagi data pertumbuhan perusahaan menjadi dua kategori. Kategori yang pertama adalah kategori rasio pertumbuhan penjualan bernilai positif. Kategori positif menunjukkan bahwa adanya peningkatan penjualan terhadap suatu perusahaan yang mengakibatkan konsep konservatisme cenderung diterapkan semakin tinggi. Kategori yang kedua adalah kategori rasio pertumbuhan penjualan bernilai negatif. Kategori negatif menunjukkan bahwa adanya penurunan penjualan terhadap suatu perusahaan. Kategori negatif menunjukkan bahwa penurunan penjualan mengakibatkan suatu perusahaan menurunkan tingkat konservatisme akuntansi Saputri, 2013. Berdasarkan penjelasan tersebut pembagian kategori pertumbuhan perusahaan adalah sebagai berikut: X 0 dengan kategori 0 Penurunan Penjualan X 0 dengan kategori 1 Peningkatan Penjualan d. Mengklasifikasi Data Kesulitan Keuangan Perusahaan Ukuran data kesulitan keuangan perusahaan adalah skala nominal dengan nilai cut-off 0,038 Ohlson, 1980 dalam Nugroho dan Siti 2012. Jika nilai kesulitan keuangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 di atas 0,038 maka dikategorikan sebagai perusahaan bermasalah keuangan dan jika di bawah 0,038 dikategorikan sebagai perusahaan tidak bermasalah keuangan. Semakin tinggi nilai cut-off, Manjaer perusahaan akan cenderung menerapkan konsep konservatisme untuk menghindari penggantian posisi manajernya akibat kinerja sang manajer yang dinilai buruk oleh pemilik perusahaan dan kreditor. Apabila nilai cut-off semakin rendah maka manajer cenderung tidak menerapkan konsep konservatisme karena dianggap perusahaan tidak memiliki masalah keuangan. Peneliti membagi data kesulitan keuangan perusahaan menjadi dua kategori yaitu tidak bermasalah dan bermasalah dengan ketentuan sebagai berikut: X 0,038 dengan kategori 0 bermasalah X 0,038 dengan kategori 1 tidak bermasalah 3. Melakukan Analisis Tabulasi Silang Crosstab Tabulasi Silang Crosstab adalah sebuah tabel yang terdiri atas satu baris atau lebih dan satu kolom atau lebih. Crosstab merupakan metode statistik untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan antara dua variabel yang tersedia pada Crosstab Singgih, 2015. Ciri penggunaan Crosstab adalah data input yang berskala ordinal. Alat pada statistik yang sering digunakan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 mengukur asosiasi pada sebuah Crosstab adalah Kruskal’s Gamma. Alat ini pada praktik statistik bisa diterapkan untuk menguji kekuatan hubungan antar variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi dan variabel independen yaitu kepemilikan instituisonal, pertumbuhan perusahaan, dan kesulitan keuangan perusahaan. 4. Menarik Kesimpulan Kesimpulan diambil dari hasil analisis pada tabel tabulasi silang crosstab antar variabel serta dengan melihat keeratan hubungan antar variabel dengan melihat nilai Kruskal’s Gamma. Sugiyono 2009 memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan tersebut, maka dapat digunakan seperti yang tertera pada tabel 1. Tabel 1. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat lemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat 32

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees: studi empiris pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013

0 6 145

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

0 9 136

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME DALAM AKUNTANSI (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI)

1 20 53

PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN, LIQUIDITY, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 1 31

PENDAHULUAN Pengaruh Konservatisme Terhadap Asimetri Informasi Dimoderasi Oleh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 0 8

Hubungan dewan komisaris, kepemilikan institusional, leverage dan spesialisasi auditor dengan konservatisme akuntansi (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014).

0 0 151

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, TINGKAT HUTANG, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Empiris Perusahaan-Perusahaan Listing di BEI 2011-2012).

0 0 17

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KOMITE AUDIT TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014).

1 4 155

PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN, RISIKO LITIGASI, DEBT COVENANT DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2013)

0 0 17

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GROWTH OPPORTUNITIES, DAN TINGKAT KESULITAN KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang dan Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014) - repository p

0 0 17