2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran PKn di sekolah dasar sangat penting dilakukan untuk membentuk karakter siswa menjadi pribadi yang luhur. Kegiatan dalam
pembelajaran PKn tidak hanya sampai pada tahap mengetahui kognitif, tetapi juga melalui tahap menghayatai afektif, dan tahap melaksanakan
konatif. Apabila tahap kognitif, afektif, dan konatif dapat tercapai dan terpenuhi maka, tujuan pembelajaran PKn dalam menanamkan karakter
baik dalam pribadi siswa. Salah satu karakter yang ditanamkan kepada siswa sejak dini
adalah sikap kedisiplinan. Tetapi kenyataan yang terjadi dilapangan pembelajaran PKn hanya diberikan sampai pada tahapan kognitif.
Kurangnya penggunaan model pembelajaran yang lebih inovatif menjadi salah satu penghambat pembelajaran dalam PKn hanya sampai pada tahap
kognitif. Pembentukan karakter siswa membutuhkan pembelajaran yang mampu mengembangkan, meningkatkan, menyadarkan, dan mendorong
sikap disiplin. Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mendukung
tercapainya pembelajaran yang inovatif. Peneliti memilih model paradigma pedagogi reflektif, karena model tersebut memiliki tahapan
pengalaman dan aksi yang membantu siswa untuk mengembangkan siswa menjadi manusia yang utuh. Selain itu juga terdapat tahapan refleksi
dengan tujuan agar siswa mampu menemukan manfaat kedisiplinan dan menjadikan siswa terdorong brtindak disiplin.
Model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif menjadikan siswa berkembang dalam competence, conscience, dan compassion.
Melalui competence siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan tentang kedisiplinan. Melalui conscience siswa menjadi mampu menilai
sisi baik dan tidak baik, dan akhirnya dapat mengambil keputusan yang lebih baik. Melalui compassion siswa memiliki bela rasa, kepekaan pada
orang lain, dan terdorong untuk mewujudkan kedisiplinan demi
kesejahteraan bersama. 2.4
Hipotesis Penelitian
Peneliti menyimpulkan jawaban sementara dari penelitian peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn menggunakan
model paradigma pedagogi reflektif PPR bagi siswa kelas III di SD Kanisius Kadirojo Yogyakarta, bahwa:
1. Pelaksanaan pembelajaran pada model Paradigma Pedagogi Reflektif terdapat 5 tahap, yaitu: konteks, pengalaman, refleksi,
aski, dan evaluasi dalam upaya untuk meningkatkan sikap kedisiplinan siswa kelas III di SD Kanisius Kadirojo.
2. Terdapat peningkatan sikap kedisiplinan pada pembelajaran PKn bagi siswa kelas III menggunakan model paradigma pedagogi
reflektif PPR di SD Kanisius Kadirojo Yogyakarta.
27
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang: 1 jenis penelitian, 2 setting penelitian, 3 rencana tindakan, 4 teknik pengumpulan data, 5 instrumen penelitian, 6
validitas dan reliabilitas, 7 teknik analisis data, 8indikator keberhasilan dan 9 jadwal penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart dalam
Muslich, 2012:34 adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis,
terencana dan dengan sikap mawas diri. Penelitian tindakan kelas menurut Suyanto dalam Muslich, 2012:35 adalah suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki danatau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas
secara profesional. Peneliti menyimpulkan pengertian penelitian tindakan kelas adalah tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
pembelajaran di kelas secara sistematis, terencana dan bersifat reflektif. Tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas adalah untuk: 1
meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang seharusnya
dilakukan oleh guru, 2 meningkatkan dan memperbaiki layanan profesional
guru dalam menangani proses belajar mengajar, dan 3 terwujudnya proses