Penyebab Pensiun Pensiun 1. Definisi Pensiun

3. Penyebab Pensiun

Menurut Tarigan 2009, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami pensiun, antara lain: a. Sudah mencapai usia pensiun Tipe pensiun seperti ini dapat dijumpai pada pegawai pemerintah seperti PNS dan TNI, sesuai Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian Republik Indonesia. Seorang pegawai akan pensiun bila umurnya sudah mencapai usia 56 tahun. Secara umum, semua pegawai pemerintah akan pensiun pada umur 56 tahun. Pensiun pegawai pemerintah yang menduduki jabatan esselon dua dan esselon satu dapat diperpanjang sampai usia 60 tahun. Di Departemen Pendidikan, serta Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, masa pensiun pegawai juga bisa mencapai umur 60 tahun, bahkan ada pula yang pensiun pada umur 70 tahun. Di perusahaan swasta, para pegawainya umumnya pensiun pada usia 55 tahun dan ada pula yang mencapai usia 60 tahun sesuai kebutuhan perusahaan yang bersangkutan. b. Diberhentikan dengan tidak hormat Seseorang juga dapat pensiun dari pekerjaannya karena dipecat atau diberhentikan dengan tidak hormat. Pada umumnya, seseorang akan diberhentikan dengan tidak hormat apabila ia melanggar sumpah jabatan atau peraturan pada tempat ia bekerja, seperti korupsi, membocorkan rahasia, dan tindakan kriminal. Seseorang juga dapat dipecat atau diberhentikan dengan tidak hormat, apabila ia sudah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan. Orang-orang yang ikut terlibat dalam kegiatan penyelewengan ideologi negara atau yang menentang negara dan pemerintah juga dapat dipecat dari pekerjaannya. Orang-orang yang dipecat atau diberhentikan dengan tidak hormat dari pekerjaannya tidak mendapat hak pensiunan. Tentu saja, hal tersebut bisa terjadi pada setiap pegawai dan tidak tergantung umur. c. Pemutusan hubungan kerja PHK Pemutusan hubungan kerja PHK biasanya terjadi dikarenakan sebuah perusahaan sedang jatuh pailit. Hal ini menyebabkan perusahaan harus mem-PHK pegawainya agar perusahaan tersebut dapat berjalan kembali. Para pekerja yang mendapat PHK akan diberi kompensasi sesuai aturan yang berlaku. d. Pensiun dini Beberapa perusahaan, seperti perusahaan swasta, BUMN, dan BUMD kadang-kadang memberlakukan pensiun dini bagi karyawannya. Mereka diberi pilihan untuk pensiun dini dan diberi kompensasi atau bonus sejumlah uang. Mereka yang pensiun dini pada umumnya belum mencapai usia pensiun. e. Sakit yang berkepanjangan Pegawai atau pekerja yang menderita sakit dalam waktu yang cukup lama tentu tidak dapat ditolerir oleh institusi tempatnya bekerja karena sudah tidak produktif dan dapat merugikan institusi tersebut, atau bahakan dapat memperburuk kondisi kesehatannya sendiri. Ia bisa dipensiunkan kalau ada surat keterangan dokter yang secara resmi menyatakan bahwa penyakitnya tidak bisa sembuh seperti semula, misalnya stroke yang disertai dengan kelumpuhan, gagal ginjal dan harus cuci darah secara rutin, serta penyakit lain yang kronis. f. Permintaan sendiri Pegawai yang pensiun atas permintaan sendiri juga dapat terjadi, walaupun sangat jarang terjadi, terlebih jika pegawai yang bersangkutan mempunyai jabatan yang tinggi. Seorang pegawai dengan jabatan tinggi pada umumnya tidak menginginkan pensiun atas permintaan sendiri. Biasanya, orang tersebut akan mempertahankan jabatannya agar tetap dapat menjabat sampai mencapai umur pensiun, bahkan jika memungkinkan, jabatannya diperpanjang. Pegawai yang pensiun dengan permintaan sendiri akan diberhentikan dengan hormat dan tetap mendapatkan hak sebagaimana mestinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g. Penyederhanaan organisasi Apabila terjadi penyederhanaan organisasi yang selanjutnya berdampak pada kelebihan pegawai, maka kelebihan pegawai tersebut akan dipensiunkan dan diberi haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pegawai yang bersangkutan juga akan diberhentikan dengan hormat. h. Tidak cakap secara jasmani atau rohani Pegawai yang tidak cakap secara jasmani atau rohani berdasarkan keterangan dari majelis penguji kesehatan atau dokter penguji tersendiri akan dipensiunkan dengan hormat dan mendapat hak menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. i. Sesuai dengan masa jabatan yang diemban Bagi pejabat negara, seperti presiden, wakil presiden, ketua MPR dan anggota, ketua DPR dan anggota, menteri kabinet, gubernur, bupati, walikota, atau ketua DPRD dan anggota akan pensiun berdasarkan masa jabatan yang diembannya, biasanya setiap 5 tahun. Jika pada pemilihan selanjutnya mereka tidak terpilih maka orang yang bersangkutan akan pensiun dari jabatannya tersebut. Dalam hal ini, pejabat negara tidak ada batas umur pensiun seperti PNS.

4. Perubahan-perubahan Akibat Pensiun