Data geometri bundaran yang dibutuhkan adalah : 1. Diameter bundaran
2. Lebar pendekatan W1 dan W2 3. Lebar jalinan Ww
4. Panjang jalinan Lw b. Data Volume Lalulintas
Data volume lalu lintas yang dibutuhkan adalah data dari semua kendaraan kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor yang
melewati bundaran yang dapat mengidentifikasikan kapasitas bagian jalinan kondisi sekarang di lapangan.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat dari instansi – isntansi terkait.
Data dalam penelitian ini berupa data jumlah penduduk yang didapat dari Biro Pusat Statistik Kota Surabaya.
3.6. Jalannya Survei
1. Survei volume lalulintas Survei ini meneliti jumlah kendaraan baik berat maupun ringan
2. Survei geometri Survei geometri dilakukan untuk mengetahui ukuran – ukuran penampang
melintang jalan, luas bundaran dan ukuran median sehingga bisa didapatkan kapasitas dari jalan yang diteliti.
Jalannya survei adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Pengamat melakukan pengukuran dengan roda ukur dan meteran lalu mencatat dan penggambaran hasil pengukuran tersebut
2. Data – data dari hasil survei geometri digambarkan dan dimasukkan kedalam rumus – rumus yang ada sehingga didapatkan kapasitas dan
derajat kejenuhan jalan tersebut.
3.7. Analisis Data
Setelah survei dan pengumpulan data – data lengkap, maka tahapan atau langkah selanjutnya yang dilakukan adalah memproses data berdasarkan bagan alir
yang terdapat dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 untuk bundaran tidak bersinyal.
3.8. Data Geometri Bundaran
Dari pengukuran yang dilakukan dapat disampaikan dimensi elemen bundaran sebagaimana yang ditunjukan melalui Gambar 3.2 di bawah ini :
Gambar 3.2 Peta Geometrik Bundaran Waru Surabaya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Budaran Waru mempunyai tiga lengan adalah Lengan A Jl. Jendral Ahmad Yani, Lengan B Jl Jendral Ahmad Yani Sidoarjo dan Lengan C Jl. Raya
Bungurasih. Sedangkan dimensi elemen bundaran Waru Surabaya dapat dilihat sebagaimana yang ditunjukan pada Gambar 3.2.
Situasi dan kondisi lingkungan di sekitar bundaran Waru dapat disampaikan sebagai berikut ini.
Di sebelah timur bundaran waru merupakan bagian jalan yang agak menimbulkan kemacetan, karena dibagian jalan terdapat gedung City of Tomorrow.
Yang mana arus kendaraan yang masuk dan keluar gedung tersebut cukup menimbulkan antrian pada setiap kendaraan bermotor dari Jl. Bungurasih menuju Jl.
Jenderal Ahmad Yani maupun Jl Jendral Ahmad Yani Sidoarjo.
3.9. Kapasitas