Serum diambil sebanyak 100 µl dan dicampur dengan 1000 µl reagen I, divortex dan didiamkan selama OT 2 menit, kemudian dicampur 500 µl reagen
II lalu divortex dan OT 1 menit. Setelah OT 1 menit serum tersebut kemudian diukur dengan mikro-vitalab.
F. Tata Cara Analisis Hasil
Data aktivitas ALT-AST diperoleh dengan menggunakan uji Saphiro-Wilk sebagai uji normalitas untuk melihat distribusi data dan analisis varian untuk
melihat homogenitas varian antar kelompoknya sebagai syarat analisis parametik. Jika data terdistribusi normal, dilanjutkan dengan uji ANOVA one
way dengan taraf kepercayaan 95 untuk melihat perbedaan masing-masing kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan uji Scheffe unntuk melihat perbedaan
antara kelompok bermakna p0,05atau tidak bermakna p0,05. Bila distribusi tidak normal, dilakukan analisis dengan uji Kruskal Wallis untuk
mengetahui perbedaan aktivitas ALT-AST antar kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan Mann-Whitney untuk kebermaknaan perbedaan tiap
kelompok. Perhitungan persen efek hepatoprotektif terhadap hepatotoksin karbon
tetraklorida diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
1 − aktivitas ALT seruv pada kontrol CCl
− aktivitas ALT seruv pada perlakuan aktivitas ALT seruv pada kontrol CCl − kontrol
× 100 1 −
aktivitas AST seruv pada kontrol CCl − aktivitas AST seruv pada perlakuan
aktivitas AST seruv pada kontrol CCl − kontrol × 100
26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian bertujuan untuk membuktikan efek hepatoprotektif infudasi herba tempuyung terhadap tikus jantan galur Wistar yang terinduksi karbon
tetraklorida. Untuk membuktikan hal tersebut maka dilakukan pengukuran aktivitas ALT-AST serum sebagai parameter kerusakan hepar.
A. Penyiapan Bahan
1. Determinasi herba
Sonchus arvensis L.
Determinasi herba
Sonchus arvensis L.
dilakukan untuk memastikan bahwa herba yang digunakan dalam penelitian adalah benar herba
Sonchus arvensis L.
. Determinasi herba
Sonchus arvensis L.
dilakukan oleh bagian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Hasil yang diperoleh dari determinasi ini membuktikan bahwa herba yang digunakan dalam penelitian benar merupakan herba Sonchus arvensis L..
2. Pembuatan serbuk kering herba
Sonchus arvensis L.
Pembuatan serbuk kering herba tempuyung dilakukan dengan proses pengumpulan bahan, pencucian, perajangan, pengeringan, penggilingan dan
pengayakan. Herba berupa bagian batang, daun, dan bunga tanpa bagian akar dicuci bersih dengan air mengalir dan diangin-anginkan untuk menghilangkan
pengotor yang ada pada permukaan bagian tanaman. Kemudian tanaman di potong-potong menggunakan pisau hingga berukuran 5-10 cm untuk
mempermudah proses pengeringan dan penggilingan. Semakin tipis bahan