Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam pendidikan, perpustakaan merupakan salah satu unsur penting dalam mendukung proses belajar mengajar selain itu, perpustakaan adalah pusat informasi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehubungan dengan hal tersebut setiap perguruan tinggi sudah tentu memiliki perpustakaan yang dapat memberikan pelayanan yang memadai dalam menunjang pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi seperti yang dinyatakan dalam buku Pedoman Umum Pengolahan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagai berikut: a. Dharma Pertama yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan dengan cara mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan pemanfaatan serta menyebarluaskan informasi yang sesuai dengan kurikulum pendidikan. b. Dharma kedua yaitu mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan pemanfaatan serta menyebarluaskan informasi yang relevan sebagai sumber literatur bagi penelitian. c. Dharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat diselengarakan melalui kegiatan mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi masyarakat 1999:4. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak mengubah arti suatu perpustakaan sebagai konsekuensi adanya perkembangan metode belajar dan mengajar modern, sehingga perpustakaan tidak hanya bertugas mengumpulkan, menyimpan dan meminjamkan bahan-bahan pustaka, tetapi lebih banyak memberikan jasa-jasa serta fasilitas yang diperlukan oleh pengguna perpustakaan. Hal tersebut sesuai dengan tujuh jenis fungsi pelayanan perpustakaan yang dimuat dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:3 yaitu : Universitas Sumatera Utara 6 1. Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika. 2. Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi. 3. Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 4. Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk mengembangkan kreativitas, minat, dan daya inovasi pengguna perpustakaan. 5. Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya. 6. Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh perguruan tingginya. 7. Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya. Dalam buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi 1994:3 didefenisikan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah merupakan unit pelaksanaan teknis UPT yang bersama-sama dengan unit lain, turut melaksanakan TriDharma perguruan tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Menurut Soeatminah dalam bukunya Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan 1991:41 perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unsur penunjang yang merupakan perangkat kelengkapan dibidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi mempunyai peranan penting dalam mendukung pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi. Adapun tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksaanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan Universitas Sumatera Utara 7 informasi yang meliputi aspek-aspek pengumpulan informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan informasi serta penyebarluasan informasi. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut, perpustakaan harus dapat memilih bahan pustaka yang sesuai dengan keperluan kurikulum pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dengan memperhatikan keseimbangan antara koleksi perpustakaan tersebut. Untuk dapat melaksanakan fungsinya secara baik, perpustakaan hendaknya memiliki koleksi yang meliputi koleksi referensi, buku teks, terbitan berseri seperti majalah, koran dan jurnal, audio visual dan koleksi khusus. Koleksi-koleksi tersebut sangat bermanfaat bagi para pengguna untuk memenuhi segala informasi yang dibutuhkan dalam program pendidikan yang sedang diikuti. Salah satu koleksi yang dimiliki perpustakaan STMIK Neumann Medan adalah terbitan berseri. Jenis terbitan berseri ini merupakan salah satu publikasi yang memuat berbagai tulisan atau artikel serta memuat informasi mutakhir. Untuk mempermudah penelusuran informasi tersebut, perpustakaan perguruan tinggi perlu mengelola terbitan berseri secara baik sehingga informasi yang di dalamnya dapat secepatnya disebarluaskan kepada pengguna kepustakaan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terbitan berseri sangat dibutuhkan pada perpustakaan karena merupakan terbitan mutakhir. Sehubungan dengan hal tersebut yang menjadi pokok permasalahan pada kertas karya ini adalah bagaimana proses pengolalaan terbitan berseri pada perpustakaan STMIK Neumann Medan. Untuk mengetahui lebih jelas pengelolaan terbitan berseri maka penulis tertarik memilih judul PENGELOLAAN TERBITAN BERSERI PADA PERPUSTAKAAN STMIK NEUMANN MEDAN. Alasan penulis memilih judul terbitan berseri pada perpustakaan STMIK Neumann Medan adalah karena penulis meyakini bahwa perpustakaan STMIK Neumann Medan mempunyai bahan terbitan berseri yang belum pernah diteliti. Universitas Sumatera Utara 8

1.2. Tujuan penulisan