Ekstraksi Uji aktivitas antijamur ekstrak etanol Rumput laut Sargassum ilicifolium (Turner) C. Agardh Terhadap Jamur Candida albicans

mengurangi jumlah bakteri patogen sehingga mampu menurunkan kemungkinan berkembangya penyakit yang menyerang udang windu Izzati, 2007.

2.2 Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair Ditjen POM, 2000. Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang dibuat dengan simplisia nabati atau hewani dengan cara yang sesuai diluar pengaruh cahaya matahari langsung Depkes RI, 1979.

2.2.1 Metode ekstraksi

Menurut Ditjen POM 2000, ada beberapa metode ekstraksi: 1. Cara Dingin a. Maserasi Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada tempratur ruangan kamar. Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang kontinu terus-menerus. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya. b. Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna exhaustive extraction yang umumnya dilakukan pada tempratur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi Universitas Sumatera Utara antara, tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak, terus menerus sampai diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan. 2. Cara Panas a. Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada tempratur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termauk proses ekstraksi sempurna. b. Soxhlet Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. c. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada tempratur yang lebih tinggi dari tempratur ruangan kamar, yaitu secara umum dilakukan pada temprtur 40-50ºC. d. Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada tempratur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, tempratur terukur 96- 98ºC selama waktu tertentu 15-20 menit. e. Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama ≥30ºC dan tempratur sampai titik didih air. Universitas Sumatera Utara

2.3 Sterilisasi