METODE PENELITIAN Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Program Kredit Cepat Aman Pada PT Pegadaian di Kecamatan Dolok Batunanggar Kabupaten Simalungun

27

BAB II METODE PENELITIAN

2.1.Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Zuriah 2006:47 penelitian dengan mengguanakan metode deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis. 2.2.Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di PT Pegadaian Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun 2.3.Informan Penelitian Informan penelitian adalah orang-orang yang memberikan informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi informan kunci dan informan biasa. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki beberapa informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti. Sedangkan informan biasa adalah informan yang ditentukan dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan. Dalam menentukan informan penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik yaitu 28 dengan menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiono 2005:53, menjelaskan yang dimaksud dengan purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dan pertimbangan tertentu , sedangkan accidentall sampling adalah teknik pengambilan sampel secara tidak sengaja dan secara acak. Dalam menentukan informan kunci, peneliti menggunakan teknik purposive sampling , sedangkan menentukan informan biasa dengan teknik accidentall sampling . Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi informan dalam penelitian adalah: 1. Informan Kunci Kepala Kantor PT Pegadaian Kecamatan Dolok Batu Nanggar 2. Informan Utama Pegawai Bagian Kredit Cepat Aman 3. Informan biasa Masyarakat nasabah PT.Pegadaian Kecamatan Dolok Batu Nanggar yang ditentukan atas dasar accidental sampling , yaitu teknik pengambilan sampel secara tidak sengaja atau secara acak. 2.4.Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam teknik pengumpulan data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu:

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Teknik pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang 29 diperolah melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini dilakukan melalui: a. Metode interview wawancara, yaitu dengan cara wawancara mendalam untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari informan. Metode ini dilakukan dnegan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan mendalam serta terbuka kepada informan atau pihak yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan penelitian. Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode wawancara sekaligus dia bertindak sebagai pemimpin dalam proses wawancara tersebut. Sedangkan informan adalah orang yang diwawancarai, dimintai informasi oleh pewawancara. Informan merupakan orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu obyek penelitian Burhan Mungin, 2007:108. b. Metode observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung terhadap obyek penelitian kemudian mencatat gejala- gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan mengguanakan instrument sebagai berikut: 30 a. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian atau sember- sumber lain yang relevan dengan obyek penelitian. b. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti. Suyanto, 2005:55-56. 2.5.Teknik Analisa Data Berikut ini adalah teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Teknik Analisa Data Kualitatif

Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif. Menurut Moleong 2006:247, teknik analisa data kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya salam satu satuan yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan dan serta menafsirkannya dengan analisis dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian

2. Analisis SWOT

Teknik analisa data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik SWOT Strenght Weakness Opportunity Threat Analysis, sehingga dapat diketahui struktur serta tingkat strategi dari faktor-faktor tersebut. SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats, yang berarti pengidentifikasian kekuatan dan kelemahan secara internal 31 dari sesuatu serta kesempatan dan ancaman yang dating dari lingkungan sekitar usaha atau bisnis yang dijalankan. Secara lebih dalam pengertian SWOT setiap bagiannya dapat dilihat sebagai berikut seperti yang dikemukakan Wahyudi, Sri Agus 1996:68 : 1. Strength kekuatan, adalah suatu keunggulan sumber daya, ketrampilan atau kemampuan lainnya yang relative terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan. 2. Weakness kelemahan, adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kemampuan yang secara serius mengahalangi kinerja suatu perusahaan. 3. Opportunities peluang, untuk perusahaan merupakan situasi yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Dengan kata lain, peluang usaha apa yang dapat diciptakan karena situasi yang memungkinkan untuk itu. 4. Threats ancaman, untuk perusahaan merupakan situasi tidak menguntungkan yang mungkin timbul akibat faktor lingkungan dan kebijakan pemerintah. Melalui analisis SWOT maka diketahui isu atau faktor-faktor strategis yang perlu dikembangkan dimasa yang akan datang untuk meningkatkan kualitas pelayanan program KCA pada PT. Pegadaian di Kecamatan Dolok Batunanggar Kabupaten Simalungun. 32 Tabel 1.1. Matriks SWOT Sumber: Wahyudi, Agustinus 1996: 105 Beberapa strategi yang diperoleh dari teknik analisis SWOT ini yaitu: 1. Strategi SO Streght Oppurtunity, memperoleh keuntungan dari peluang yang tersedia dilingkungan eksternal 2. Strategi WO Weakness Oppurtunity memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang lingkungan dari luar 3. Strategi ST Strategy Threat menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menghindari ancaman yang datang dari lingkungan luar 4. Strategi WT Weakness Threat memperkecil kelemahan internal dan menghindari ancaman yang datang dari lingkungan luar. A. Manfaat SWOT Secara umum manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam penggunaan teknik analisis SWOT adalah untuk menemukan unsure-unsur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui unsure-unsur tersebut maka perusahaan akan lebih berhati-hati dalam menyusun strategi. KEKUATAN S KELEMAHAN W PELUANG O Identifikasi kesempatan STRATEGI SO Menggunakan kekuatan untukk menagkap kesempatan STRATEGI WO Mengatasi kelemahan dengan mengambil kesempatan ANCAMAN T Identifikasi Ancaman STRATEGI ST Menggunakan kekuatan untuk menghuindari ancaman STRATEGY WT Meminimalkan kelemahan dengan menghindari ancaman 33 B. Keterbatasan SWOT Seperti kita ketahui bahwa suatu perusahaan beroperasi dalam banyak lingkungan, dimana semua lingkungan tersebut perlu diperhatikan pihak manajemen, karena banyak faktor yang ditimbulkan dari lingkungan. Jadi, dalam hal ini biasanya perusahaan memiliki keterbatasan dalam meuangkan waktunya untuk mengamati dengan cermat setiap perubahan yang terjadi. Tanggapan pihak perusahaan terhadap perubahan lingkungan tidak selamanya jelas. Sebagian tergantung pada falsafah pimpinan, kemampuan untuk menghasilkan laba, hal-hal yang dipandang manajer sedang terjadi dalam lingkungan, bagaimana persepsi manajer mengenai faktor lingkungan terhadap perusahaan dan sebaliknya. Laju perubahan dalam lingkungan yang berbeda tidaklah sama, misalnya sebuah perusahaan mungkin berada dalam lingkungan yang menyenangkan namun dengan lingkungan social yang tidak bersahabat 34

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN