mencemari produk nantinya. Begitu juga dengan jeregen-jeregen perendaman kedelai untuk  pembuatan  Tahu  Sumedang  juga  harus  diperhatikan  kebersihannya  dengan
mencuci atau mengganti dengan jeregen yang  baru. Bahaya  fisik  juga  bisa  berasal  dari  debu  atau  kotoran  yang  menempel  di
langit-langit, karena dari hasil pengamatan langit-langit kedua industri terlihat kotor. Sarang  laba-laba  maupun  debu  yang  menempel  bisa  jatuh  kapan  saja  selama  proses
produksi.  Debu  dari  sekitar  lokasi  juga  bisa  mengotori  proses  maupun  tahu  yang sudah jadi.
5.1.2 Bahaya Kimia
1. Formalin
Hasil pemeriksaan di laboratorium menunjukkan bahwa kedua jenis tahu yaitu Tahu Cina dan Tahu Sumedang positif mengandung formalin. Dari hasil pengamatan,
Tahu Cina dan Tahu Sumedang tahan selama 3 hari dalam kulkas dan masih terlihat segar,  sedangkan  dalam  wadah  terbuka  Tahu  Cina  tahan  lebih  dari  sehari  dan  tahu
Sumedang hampir dua hari. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Nungki Nurul pada  tahun  2006  di  Industri  Rumah  Tangga  pembuatan  tahu  di  Plamongansari,
Semarang menunjukkan hasil negatif untuk formalin. Penentuan  adanya  bahaya  berdasarkan  tiga  pendekatan  yaitu  keamanan
pangan, sanitasi, dan penyimpangan secara ekonomi. Penggunaan formalin pada tahu sebagai bahan yang tidak dibenarkan merupakan penyimpangan secara ekonomi yaitu
Universitas Sumatera Utara
supaya  produk  tahan  lama  dan  tidak  membuat  rugi  produsen  jika  tahu  tidak  habis terjual dalam satu hari.
Sesuai  dengan  Peraturan  Menteri  Kesehatan  Republik  Indonesia  Nomor 711MenKesPerIX1988 bahwa salah satu pengawet yang dilarang ditambahkan ke
dalam makanan yaitu formalin. Formalin merupakan larutan yang digunakan sebagai desinfektan.  Selain  itu  juga  digunakan  pada  industri  tekstil  untuk  mencegah  bahan
menjadi  kusut  dan  meningkatkan  ketahanan  bahan  tenunan.  Dalam  bidang  farmasi formalin  digunakan  sebagai  obat  penyakit  kutil  karena  kemampuan  formalin  yang
dapat merusak protein. Formalin dalam saluran pencernaan dapat menyebabkan rasa sakit  disertai  radang.  Hal  ini  karena  sifatnya  yang  merupakan  iritan  kuat.  Formalin
juga dapat menyebabkan muntah dan diare. 2.
Batu Tahu  Kalsium Sulfat Dari  hasil  pemeriksaan  di  laboratorium  menunjukkan  terdapat  1,02  gr  bb
kalsium sulfat atau jika dikonversi terdapat 1,02 gram kalsium sulfat dalam 100 gram larutan  bubur  kedelai.  Pada  dasarnya  dosis  batu  tahu  kalsium  sulfat  yang
diperbolehkan yaitu 1 gram per 1 liter sari kedelai atau setara dengan 1 gram per 1000 gram  larutan    0,1  gram  per  100  gram  larutan  bubur  kedelai.  Hal  ini  menunjukkan
penggunaan  bahan  penggumpal  yang  berlebihan  dalam  proses  penggumpalan  tahu, bahkan 10 kali lipat dari takaran yang dianjurkan.
Universitas Sumatera Utara
Kalsium sulfat merupakan salah satu bahan pengeras makanan. BTP pengeras adalah  bahan  tambahan  makanan  yang  dapat  memperkeras  atau  mencegah
melunaknya makanan. Ada  dua  jenis  bahan  pengeras  makanan  yang  umum  digunakan  yaitu  bahan
aluminium  sulfat  beserta  turunan  kimianya  aluminium  ammonium  sulfat  ataupun aluminium natrium sulfat dan segala jenis turunan kimia dari garam kalsium seperti
kalsium karbonat, kalsium sulfat, kalsium laktat dan kalsium klorida. Garam kalsium dinilai  memiliki  banyak  kadar  kalsium  yang  secara  langsung  akan  menyebabkan
menumpuknya  kalsium  dalam  darah  yang  menyebabkan  fungsi  saraf  memburuk, kinerja  tubuh  menurun,  kerusakan  ginjal  dan  terjadinya  penggumpalan  pada  aliran
darah dan cairan dalam tubuh. Untuk  menghindari  dampak  buruk  seperti  yang  diungkapkan  di  atas,  maka
produsen  perlu  memahami  takaran  penggunaan  bahan  penggumpal.  Setelah  itu, produsen  memakai  alat  takar  seperti  sendok  atau  cangkir  yang  pas  untuk
menambahkan bubuk kalsium sulfat ke dalam bubur tahu. 3.
Logam berat Jenis  logam  berat  yang  diperiksa  pada  tahu  yaitu  timbal  Pb,  tembaga  Cu
dan  Arsen As. Dari  hasil penelitian di  laboratorium kadar timbal pada kedua  jenis tahu yaitu 0,02 mgkg dengan  baku mutu maksimal 2,0 mgkg.
Timbal  Pb  merupakan  salah  satu  formulasi  penyambung  pipa  yang mengakibatkan  air  untuk  rumah  tangga  mempunyai  banyak  kemungkinan  kontak
Universitas Sumatera Utara
dengan  Pb.  Keberadaan  timbal  pada  tahu  kemungkinan  berasal  dari  pipa  yang digunakan  untuk  menyalurkan.  Uap  dipakai  untuk  memasak  bubur  kedelai  pada
proses perebusan. Logam Pb dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan 15, makanan
65,  dan  minuman  20.  Logam  Pb  tidak  memiliki  fungsi  apapun  dalam  tubuh manusia,  sehingga  bila  makanan  tercemar  oleh  logam  tersebut,  tubuh  akan
mengeluarkannya  sebagian.  Sisanya  akan  terakumulasi  pada  bagian  tubuh  tertentu seperti ginjal, hati, kuku, jaringan lemak, dan rambut.
Kadar  tembaga  untuk  Tahu  Cina  sebesar  2,41  mgkg  sedangkan  Tahu Sumedang 3,23  mgkg  dengan  baku  mutu  yaitu  maksimal  30  mgkg. Tembaga Cu
merupakan  mikroelemen  penting  untuk  semua  tanaman  dan  hewan,  juga  manusia. Logam  Cu  diperlukan  oleh  berbagai  sistem  enzim  di  dalam  tubuh  manusia,  oleh
karena  itu  Cu  harus  selalu  ada  di  dalam  makanan.  Namun,  jumlah  asupan  terlalu besar akan menyebabkan masalah kesehatan.
Keberadaan tembaga pada tahu bisa saja berasal dari tanah yang mengandung tembaga  saat kedelai ditanam. Juga  bisa  berasal dari pestisida  yang  berlebihan  yang
digunakan  saat  di  lahan  pertanian.    Selain  itu  tembaga  juga  dipakai  pada  proses pembuatan pipa ledeng sama seperti timbal. Jadi saat proses perebusan, pipa uap yang
dipakai dan setiap hari kontak dengan bubur kedelai menyebakan menumpuknya sisa- sisa  bubur  kedelai  pada  pipa  sehingga  menimbulkan  karat  dan  mencemari  produk.
Universitas Sumatera Utara
Cemaran tembaga juga bisa berasal dari proses penggilingan, dimana alat penggiling yang digunakan sudah rusak.
Kadar arsen pada kedua jenis tahu sebesar 0,03 mgkg dengan batas maksimal 1,0  mgkg.  Arsen  banyak  ditemukan  di  dalam  air  tanah.  Hal  ini  disebabkan  arsen
merupakan salah satu mineral yang memang terkandung dalam susunan batuan bumi. Arsen  dalam  tanah  akan  diserap  oleh   akar  tumbuhan  dan  masuk  ke  dalam  bagian-
bagian  tumbuhan  sehingga  tumbuhan  mengandung  arsen.  Arsen  juga  dapat ditemukan di industri seperti industri pestisida, proses pelapisan logam.
.
Bahan  kimia  arsen  dapat  masuk  ke  dalam  tubuh  melalui  saluran  pencernaan makanan, saluran pernafasan serta melalui kulit walaupun jumlahnya sangat terbatas.
Arsen yang masuk ke dalam peredaran darah dapat ditimbun dalam organ seperti hati, ginjal, otot, tulang, kulit dan rambut..
5.1.3 Bahaya Mikrobiologis