Analisis Penggunaan Biaya Variabel

C. Analisis Penggunaan Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya dipengaruhi oleh volume penjualan. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh Kelompok Wanita Karmina baik dalam pengolahan abon lele maupun keripik lele dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6. Biaya Variabel Abon Lele 100 gr pada Kelompok Wanita Karmina

Keterangan

Tahun Produksi (Rp)

2011 % Bahan Baku

Ikan Lele

71.280.000,00 69,15 Minyak Goreng

3.564.000,00 3,46 Gula Merah

8.400.000,00 8,15 Bawang Putih

3.072.000,00 2,98 Bawang Merah

Plastik kemasan

Biaya Variabel Total

100 103.068.000,00 100 Biaya Variabel/bulan

8.589.000,00 Biaya Variabel per kemasan

Sumber : Analisis Data Sekunder, Tahun 2012 Keterangan : Prosentase (%)

Keterangan

Tahun Produksi (Rp)

2011 % Bahan Baku

Ikan Lele

79,33 Minyak Goreng

2.376.000,00 3,97 Gula Merah

2.400.000,00 4,00 Bawang Putih

1.536.000,00 2,56 Bawang Merah

Plastik kemasan

Biaya Variabel Total

59.904.000,00 100 Biaya Variabel per bulan

Biaya Variabel per kemasan

Sumber : Analisis Data Sekunder, Tahun 2012 Keterangan : Prosentase (%)

Tabel 8. Biaya Variabel Abon Lele 250 gr pada Kelompok Wanita Karmina

Keterangan

Tahun Produksi (Rp)

2011 % Bahan Baku

Ikan Lele

82,57 63.360.000,00 81,81 Minyak Goreng

3.168.000,00 4,09 Gula Merah

2.640.000,00 3,41 Bawang Putih

1.728.000,00 2,23 Bawang Merah

Plastik kemasan

Biaya Variabel Total

100 77.448.000,00 100 Biaya Variabel per bulan

Biaya Variabel per kemasan

Sumber : Analisis Data Sekunder, Tahun 2012 Keterangan : Prosentase (%)

Keterangan

Tahun Produksi (Rp)

2009

2010

2011 % Bahan Baku

Daging Lele

23.760.000,00 31,70 Minyak Goreng

9.360.000,00 12,48 Bawang Putih

3.840.000,00 5,12 Tepung Beras

12.000.000,00 16,01 Tepung Tapioka

Plastik kemasan

Biaya Variabel Total

74.952.000,00 100 Biaya Variabel per bulan

Biaya Variabel per kemasan

Sumber : Analisis Data Sekunder, Tahun 2012 Keterangan : Prosentase (%)

Bahan baku merupakan hal terpenting bagi setiap usaha. Dimana ketersediaan bahan baku yang tercukupi akan mempermudah proses produksi. Besarnya biaya bahan baku juga akan mempengaruhi jumlah produksi suatu usaha. Kelompok Wanita Karmina tidak menemukan masalah yang banyak untuk ketersediaan bahan baku. Biaya untuk pembelian bahan baku yaitu ikan lele yang masih segar. Kelompok Wanita Karmina menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Artinya bahwa bahan baku yang datang lebih dulu ke tempat produksi merupakan bahan baku yang diolah pertama untuk dijadikan abon lele maupun keripik lele. Ikan segar yang dibeli merupakan ikan lele dari kolam lele yang letaknya berdekatan dengan tempat produksi sehingga harus segera dibawa ke tempat produksi untuk segera diolah.

Kelompok Wanita Karmina tidak memiliki kolam sendiri, tetapi Kelompok Wanita Karmina telah bekerja sama dengan petani lele yang mempunyai kolam lele di Kampung Lele, sehingga untuk bahan baku akan selalu disediakan petani lele untuk diolah oleh Kelompok Wanita Karmina. Oleh karena itu, Kelompok Wanita Karmina jarang menemui kendala dalam persediaan bahan baku. Namun apabila terjadi kekurangan bahan baku akan tetapi persediaan produk mulai berkurang, maka Kelompok Wanita Karmina segera mencari bahan baku di tempat lain seperti di Lamongan dan Tulungagung, sehingga proses produksi dapat terus berjalan.

antara Rp 10.000,00 sampai dengan Rp 11.000,00 per kilogram yang sudah termasuk biaya angkut ke tempat produksi. Setiap kali produksi pada tahun 2009, 2010, dan 2011, Kelompok Wanita Karmina menerima enam puluh kilogram ikan lele segar, yang setelah melalui proses pengolahan akan dapat menghasilkan abon lele sebanyak delapan belas kilogram. Begitu pula enam puluh kilogram ikan lele akan menghasilkan keripik lele sebanyak dua puluh kilogram. Total pengeluaran untuk bahan baku kurang lebih sebesar 75% dari keseluruhan biaya variabel yang dikeluarkan pada proses pengolahan abon lele dan sebesar 31,7% dari total keseluruhan biaya variabel yang dikeluarkan pada proses pengolahan keripik lele. Hal tersebut membuktikan bahwa biaya bahan baku ikan lele merupakan biaya terbesar dalam pengolahan abon lele.

Bahan bakar untuk proses produksi abon lele dan keripik lele memerlukan biaya, yaitu sebesar 2,73% pada pengolahan abon lele dan 1,86% pada pengolahan keripik lele. Bahan bakar yang digunakan adalah gas elpiji. Bahan bakar gas ini dipilih Kelompok Wanita Karmina, karena lebih awet dalam penggunaannya. Dimana setiap satu tabung gas elpiji dapat digunakan sebanyak tiga kali proses pengolahan baik itu abon lele maupun keripik lele. Selain itu, bahan bakar ini dinilai juga jauh lebih murah dibandingkan minyak tanah terutama semenjak adanya kebijakan akan subsidi minyak tanah di hapus maka harga minyak tanah naik dan penggunaannya lebih boros. Perawatan kompor gas juga menjadi salah satu pertimbangan karena lebih mudah dibersihkan dibandingkan kompor minyak.

Biaya bumbu-bumbu yang menjadi kunci utama dalam rasa abon lele dan keripik lele. Selain bumbu adapula bahan yang menjadi bahan pokok dalam pengolahan abon lele dan keripik lele yaitu bawang merah dan bawang putih. Biaya bawang merah, bawang putih dan bumbu-bumbu dapur dalam pengolahan abon lele tersebut sebesar 7,14% dari total keseluruhan biaya variabel abon lele. Sedangkan dalam pengolahan keripik lele biaya bawang putih, dan bumbu-bumbu sebesar 9,13% dari total keseluruhan biaya variabel Biaya bumbu-bumbu yang menjadi kunci utama dalam rasa abon lele dan keripik lele. Selain bumbu adapula bahan yang menjadi bahan pokok dalam pengolahan abon lele dan keripik lele yaitu bawang merah dan bawang putih. Biaya bawang merah, bawang putih dan bumbu-bumbu dapur dalam pengolahan abon lele tersebut sebesar 7,14% dari total keseluruhan biaya variabel abon lele. Sedangkan dalam pengolahan keripik lele biaya bawang putih, dan bumbu-bumbu sebesar 9,13% dari total keseluruhan biaya variabel

Cara pengolahan abon lele dan keripik lele adalah dengan menggoreng, sehingga dibutuhkan minyak goreng dalam proses pengolahannya. Biaya untuk minyak goreng itu sendiri untuk abon lele sebesar 3,79% dari total keseluruhan biaya variabel abon lele dan 12,49% dari total keseluruhan biaya variabel keripik lele. Penggunaan minyak goreng untuk pengolahan keripik lele lebih besar dibandingkan pengolahan abon lele. Harga minyak goreng dari tahun 2009, 2010 dan 2011 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sehingga harga untuk minyak goreng menjadi meningkat.

Biaya untuk pengemasan yang dikeluarkan adalah sebesar 5% dari total keseluruhan biaya variabel abon lele dan 8% dari total keseluruhan biaya variabel keripik lele. Pengemasan abon dan keripik lele dikemas menggunakan plastik putih yang di rekatkan plastiknya menggunakan sealer sehingga baik abon maupun keripik tetap terjaga kualitasnya.

Total biaya variabel abon lele yang dikeluarkan adalah Rp 95.544.000,00 untuk tahun 2009, Rp 207.060.000,00 tahun 2010, dan Rp 240.420.000,00 pada tahun 2011. Sedangkan total biaya variabel keripik lele yang dikeluarkan adalah Rp 22.344.000,00 untuk tahun 2009, Rp 46.896.000,00 untuk tahun 2010, dan Rp 74.952.000,00 untuk tahun 2011. Besarnya biaya variabel abon lele adalah 55,81% dari keseluruhan biaya dan Total biaya variabel abon lele yang dikeluarkan adalah Rp 95.544.000,00 untuk tahun 2009, Rp 207.060.000,00 tahun 2010, dan Rp 240.420.000,00 pada tahun 2011. Sedangkan total biaya variabel keripik lele yang dikeluarkan adalah Rp 22.344.000,00 untuk tahun 2009, Rp 46.896.000,00 untuk tahun 2010, dan Rp 74.952.000,00 untuk tahun 2011. Besarnya biaya variabel abon lele adalah 55,81% dari keseluruhan biaya dan