1.6.2. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tayangan film kartun di ANTV Star Kids, dan Global
TV Nickeleodeon. 1.6.3. Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh film kartun yang ada di ANTV program acara Star Kids dan Global TV dengan program acara Nickledeon, yang
tayang pada tanggal 27 Februari 2009-06 Maret 2009. 1.6.4. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a Pengamatan pribadi, yaitu dimana peneliti mengamati siaran film
kartun di ANTV dan Global TV pada tanggal 27 Februari 2009-06 Maret 2009.
b Penelitian kepustakaan library research, yaitu penelitian yang
dilakukan dengan menghimpun data dari buku-buku serta bacaan yang relevan serta mendukung penelitian.
1.6.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis isi dengan menggunakan statistik deskriptif. Pengolahan data statistik pada dasarnya adalah proses pemberian kode
identitas terhadap data penelitian melalui angka-angka. Dimana sebelumnya data tersebut belum berarti apa-apa. Statistik deskriptif digunakan dengan upaya menggambarkan gejala
atau fenomena dari satu variabel yang diteliti tanpa berupaya menjelaskan hubungan yang ada. Dalam penelitian ini, gejala atau fenomena yang akan diteliti adalah bentuk-bentuk
pornomedia pada tayangan film kartun di ANTV Star Kids dan Global TV Nickelodeon.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam
menjalani hidup, dan ketika manusia mulai membutuhkan orang lain maka manusia pun mulai berkomunikasi dengan harapan agar orang tersebut memahami, mengerti serta memberikan
reaksi terhadap pesan yang dikomunikasikannya. Inilah yang membuat komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia dan seiring berjalannya waktu, manusia tidak harus
bertatap muka terlebih dahulu agar dapat berkomunikasi. Kini telah hadir suatu media yang cepat dan praktis untuk menyampaikan pesan kepada khalayak ramai tanpa mengurangi isi dari
pesan tersebut dan yang sering dikenal dengan istilah komunikasi massa. Berikut ini pembahasan mengenai konsep-konsep yang kita dapati dalam komunikasi massa serta media
yang dipergunakan dalam penyebaran isi pesan yang ingin dikomunikasikan kepada khalayak ramai.
Kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai Nawawi, 1995 : 40.
Bagaikan orang buta yang berjalan tanpa tongkat adalah suatu kiasan yang kita umpamakan apabila suatu penelitian berjalan tanpa suatu pemikiran rasional. Setiap penelitian harus
memiliki landasan dalam berpikir untuk menggambarkan dari sudut pandang mana peneliti
menyoroti masalah yang akan diteliti. Konsep-konsep yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah Konsep
Komunikasi Massa, Televisi, Film Kartun, Pornomedia, serta Analisis Isi, berikut penjelasannya:
II. 1. Beberapa Aspek Komunikasi Massa
Universitas Sumatera Utara
II.1.1. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembacapendengarpenonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap
mereka. Sejak diketemukannya media cetak, langkah aktivitas komunikasi mulai menanjak cepat. Apalagi dengan penemuan telegraph, semua itu menjadi kenyataan. Walaupun bukan
sebagai media massa komunikasi, peralatan ini menjadi elemen penting bagi akumulasi teknologi yang akhirnya akan mengarahkan masyarakat memasuki era media massa
elektronik. Sehingga muncullah era dunia motion picture yang sering kita sebut sebagai film- film bioskop dan televisi. Pada permulaan abad ke-20, film-film bioskop dan televisi menjadi
bentuk hiburan keluarga. Hal ini diikuti dengan pengembangan radio rumah tangga pada tahun 1920-an dan pada tahun 1940-an diikuti dengan pengembangan televisi rumah tangga. Hal ini
menunjukkan peralihan kemampuan manusia dalam berkomunikasi yang ditunjukkan dengan ‘revolusi’ komunikasi yang sedang terjadi sepanjang keberadaan manusia. Dan juga
pertumbuhan media massa telah terjadi dengan sangat luar biasa akhir-akhir ini yang ditunjukkan dengan penayangan peristiwa-peristiwa besar didunia melalui media massa.
Perlu kita ketahui bahwa komunikasi massa mempunyai titik tekan dan bahasan tersendiri. Misalnya Wilbur Schramm 1958 dalam bukunya Introduction of Mass
Communication Research seperti yang dikutip oleh Nurudin dalam bukunya Komunikasi Massa menunjukkan, beberapa penelitian yang dilakukan pada tahun1920-an dan 1930-an
memusatkan perhatiannya pada analisis sejarah surat kabar dan majalah atau deskripsi interprestasi pesan media. Bahkan dalam jurnal ilmiah tertua komunikasi Journalism Quaterly
dikemukakan bahwa wilayah kajian jurnalistik dan komuniksi massa bisa ditekankan pada sejarah, hukum dan analisis isi media.
Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi. Dalam hal ini kata ‘massa’ lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan
Universitas Sumatera Utara
dengan media massa. Dengan kata lain, ‘massa’ menunjuk pada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca. Menurut Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble 1986, sesuatu
bisa didefininisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup : a
Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan
tersebar. Pesan-pesan itu disebarkan melalui media modern antara lain surat kabar, majalah, televisi, dan lain-lain.
b Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya
bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang saling tidak kenal atau mengetahui satu sama lain.
c Pesan adalah publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh
banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik. d
Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Jadi komunikatornya tidak berasal dari seseorang tapi
lembaga yang biasanya berorientasi pada keuntungan bukan organisasi sukarela atau nirlaba.
e Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper pentapis informasi, artinya, pesan-
pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.
f Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda yang artinya umpan balik dari
pesan yang kita sampaikan tidak langsung terlihat. Sedangkan menurut Josep A Devito mengartikan komunikasi massa adalah
komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya dan komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau yang visual. Hal ini
dipertegas lagi oleh Alexis Tan yang menyatakan bahwa komunikator dalam komunikasi
Universitas Sumatera Utara
massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah orang banyak yang terpisah. Dengan kata lain, komunikator dalam
komunikasi massa adalah media massa surat kabar, majalah atau penerbit buku, stasiun atau jaringan televisi.
Marshall Mcluhan mengatakan bahwa kita sebenarnya hidup dalam suatu ‘desa gobal’. Pernyataan Mcluhan ini mengacu pada perkembangan media komunikasi modern yang
telah memungkinkan jutaan orang di seluruh dunia untuk dapat berhubungan dengan hampir setiap sudut dunia. Kehadiran media secara serempak di berbagai tempat telah menghadirkan
tantangan baru bagi para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Pentingnya komunikasi massa dalam kehidupan manusia modern saat ini, terutama dengan kemampuannya untuk
menciptakan publik, menentukan issue, memberikan kesamaan kerangka pikir, dan menyusun perhatian publik, pada gilirannya telah mengundang berbagai sumbangan teoritis terhadap
kajian tentang komunikasi massa. Pengertian komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner
ArdiantoKomala, 2004 : 3 adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus
menggunakan media massa. Sekalipun komunikasi disampaikan kepada khalayak banyak seperti rapat akbar dilapangan luas, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan
komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu sisi mengandung pengertian suatu
proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan
dikonsumsi oleh audience. Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah media. Media merupakan organisasi yang menyebarkan informasi berupa produk budaya atau pesan yang
mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Oleh karenanya, sebagaimana
Universitas Sumatera Utara
dengan politik atau ekonomi, media merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas. Dan media komunikasi yang masuk ke dalam
komunikasi massa adalah radio, film dan televisi yang digolongkan sebagai media elektronik, dan surat kabar serta majalah yang digolongkan sebagai media cetak.
II.1.2. Karakteristik Komunikasi Massa 1. Komunikator terlembagakan