III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian lapang dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2011 pada tanaman kelapa sawit berumur 6 tahun di Blok 26, Afdeling 1 PTPN VIII
perkebunan kelapa sawit di Cimulang, Bogor. Perkebunan tersebut terletak di Desa Cindali, Kecamatan Ranca Bungur, Kabupaten Bogor Gambar 2. Jarak
tempuh lokasi penelitian dapat dijangkau ± 20menit dengan menggunakan kendaraan bermotor, atau setara dengan ± 45menit dengan menggunakan
angkutan umum dari Kampus IPB Dramaga.
Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Bahan induk dari tanah tersebut diduga berasal dari abu volkan yang
dihasilkan oleh Gunung Salak, dengan curah hujan yang sangat tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari Gambar 3 berikut ini.
Gambar 3. Data Curah Hujan Lokasi Penelitian 2010-2011 Sumber: Sub Afdeling Cimulang, PTPN VIII
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Rancangan Percobaan
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. Lokasi penelitian ini
berada di Blok 26, Afedeling II, Kebun Cimulang, PT. Perkebunan Nusantara VIII. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial
dengan 12 perlakuan dari kombinasi 4 dosis bahan humat 0 literha H0, 5 literha H1, 10 literha H2, dan 15 literha H3 dan 3 dosis zeolit sebagai
carrier : 0 kg zeolitliter bahan humat Z0, 10 kg zeolitliter bahan humat
Z1, 20 kg zeolitliter bahan humat Z2 Tabel Lampiran 1. Setiap perlakuan diulang tiga kali, sehingga tanaman yang diberikan perlakuan
berjumlah 108 tanaman. Model matematika yang digunakan dalam rancangan ini adalah :
Yijk = μ + αi + βj + αβij + εijk
dimana Yijk adalah nilai pengamatan pada faktor bahan humat taraf ke-i, faktor zeolit taraf ke-j dan ulangan ke k,
μ, αi, βj merupakan komponen aditif dari rataan, pengaruh utama faktor bahan humat dan pengaruh utama
faktor zeolit, αβij merupakan komponen interaksi dari faktor bahan humat
dan faktor zeolit sedangkan εijk merupakan pengaruh acak yang menyebar
normal.
3.2.2 Pemberian Bahan Humat dengan Carrier Zeolit pada Tanaman
Bahan humat yang digunakan berbentuk cair dan diberikan sesuai dengan perbandingan dalam perlakuan, lalu dicampurkan dengan zeolit dalam
bentuk butir ukuran 2-5 mm. Pencampuran tersebut dilakukan secara manual, dengan mencampurkan bahan humat dan zeolit sesuai dengan dosis yang
telah ditentukan sampai kedua bahan tersebut tercampur menjadi satu Gambar 4. Setelah bahan-bahan siap, pemberian bahan humat dengan
carrier zeolit dilakukan dengan cara menabur bahan tersebut secara merata di
dalam piringan tanaman kelapa sawit.
Gambar 4. Proses Pencampuran Bahan Humat dan Zeolit
3.2.3 Pengamatan Jumlah Tandan dan Bobot Tandan
Pada penelitian ini, data yang tersaji merupakan data yang didapat selama 6 bulan, dengan rotasi panen 1 minggu sekali. Rotasi panen adalah
selang waktu antara panen yang satu dengan panen berikutnya pada satu ancak panen. Sistem ancak panen tergantung pada keadaan topografi lahan
dan ketersediaan tenaga kerja Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2006. Jumlah tanaman kelapa sawit setiap perlakuan ada 9 pohon dengan
jarak tanam 9m x 9m x 9m sehingga jumlah total kelapa sawit ada 12 x 9 pohon atau 108 pohon. Pemanenan sawit di blok 26 Afdeling II, PTPN VIII
dilakukan setiap 6 hari sekali. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah tandan
dan bobot buah setiap tandan yang diukur setiap minggu selama 6 bulan. Produksi dihitung berdasarkan jumlah tandan dan bobot tandan dalam satu
tahun. Jumlah tandan merupakan banyaknya tandan yang didapat setiap
panen. Sedangkan bobot tandan adalah bobot dari setiap tandan yang dipanen. Bobot tandan dihitung pada setiap kali panen dengan cara ditimbang, diamati,
lalu dicatat Gambar 5.
Gambar 5. Pengukuran Dilakukan Berbarengan pada Saat Panen.
3.2.4 Cara Menghitung Potensial Tandan Buah Segar
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan software Microsoft Excel
. Data yang didapat dalam penelitian ini dihitung berdasarkan cara hitung yang digunakan pada perusahaan. Cara tersebut
adalah sebagai berikut:
Rata-rata tandan hari =
∑ tandan banyak pengamatan misal H2Z0
= 75
22 = 3.41
tandanhari ….1 Akp Angka Kerapatan panen
= 1
jumlah sampel = 3.41
9 = 0.378
…..2
Potensi TBS = 2
x RBT x Pohonha
x rotasi panen 1 tahun = 0.38 x 10 x
135 x 48 = 24.6
tonhatahun
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Pemberian Bahan Humat dengan Carrier Zeolit terhadap
Jumlah Tandan
Pemberian bahan humat dengan carrier zeolit tidak berpengaruh nyata meningkatkan jumlah tandan yang dihasilkan oleh kelapa sawit Tabel Lampiran
2, dan pada Tabel 2 juga tidak terlihat adanya suatu trend yang diakibatkan oleh pemberian bahan humat dengan carrier zeolit. Jumlah tandan paling rendah
dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan H2Z1 dengan jumlah tandan 61 buah, sedangkan jumlah tandan paling tinggi dihasilkan dari tanaman yang diberi
perlakuan H0Z2 yaitu 100 buah. Banyaknya tandan yang dipanen setiap minggu antara 30 – 50 tandan dari
108 pohon yang digunakan sebagai sampel Tabel Lampiran 7. Banyaknya tandan yang dihasilkan ini bervariasi setiap panen, dikarenakan matang atau
tidaknya tandan tersebut Gambar Lampiran 1 dan 2. Parameter yang digunakan dalam menentukan kriteria matang panen adalah perubahan warna dan
membrodolnya buah dari tandan. Proses perubahan warna yang terjadi pada tandan adalah dari hijau ke kehitaman kemudian berubah menjadi merah
mengkilat atau orange Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2006. Jumlah tandan yang didapatkan dalam penelitian ini baik yang diberi
perlakuan ataupun tidak, masih dibawah jumlah tandan maksimum yang dapat dihasilkan oleh kelapa sawit Tabel 2. Pada umumnya jumlah maksimum tandan
tersebut sama dengan jumlah pelepah, walaupun tidak setiap pelepah menghasilkan buah. Tanaman kelapa sawit menghasilkan 2 pelepah perbulan
Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 1997. Dengan demikian dalam 6 bulan kelapa sawit berpotensi menghasilkan 12 tandan atau setara dengan 24 tandantahun. Hal
tersebut tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya nutrisi dalam tanah, iklim, dan manajemen pemeliharaan. Apabila nutrisi yang tersedia
dalam tanah memadai dan iklim dari areal perkebunan baik, serta ditunjang dengan menejemen yang baik maka memungkinkan kelapa sawit menghasilkan
jumlah tandan yang optimum.
Tabel 2. Jumlah Tandan yang Dihasilkan Setiap Panen
Perlakuan Panen ke-
Jumlah Tandan buah9 pohon
Rata-rata Tandan Pohon
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 H0Z0 0
2 5
4 1
4 2
4 1 3 4 4 3 4 5 4 4 9 6 4 1 1
75 8
H0Z1 1 3
3 2
2 3
4 4
2 7 5 7 3 2 6 8 3 2 5 5 3 2 82
9 H0Z2 0
2 6
6 3
7 6
8 5 8 7 5 6 5 3 5 2 1 5 4 3 3
100 11
H1Z0 0 2
1 1
1 5
3 4
5 5 6 3 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 74
8 H1Z1 0
1 2
1 1
4 3
3 1 4 3 4 4 5 4 2 4 3 4 7 6 5
71 8
H1Z2 2 3
5 3
5 4
1 1 5 6 2 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4
76 8
H2Z0 1 1
1 5
5 6 7 6 6 3 5 4 3 5 3 2 3 3 5
74 8
H2Z1 0 4
1 1
1 2
2 2 3 5 3 3 6 2 1 5 4 2 4 3 7
61 7
H2Z2 0 5
3 6
5 4
4 5
3 2 5 1 2 6 2 4 7 6 3 7 5 4 89
10 H3Z0 1
1 3
3 4
3 6
2 5 4 5 4 1 4 0 0 6 2 0 2 8 4
68 8
H3Z1 0 2
1 1
1 5
4 6 4 6 4 2 4 6 2 2 2 4 4 4 3
67 7
H3Z2 0 2
2 3
5 1
4 5
2 3 2 4 3 6 1 2 1 4 3 6 3 4 66
7
Ket: • H0: 0 liter bahan humat ha; H1: 5 literha; H2: 10 literha; H3: 15 literha;
Z0: 0 kg zeolitliter bahan humat; Z1: 10 kg zeolitliter bahan humat; Z2: 20 kg zeolitliter bahan humat • 1 ha : 130 pohon
• Penelitian dilakukan selama 6 bulan • Panen dilakukan setiap seminggu sekali
4.2 Pengaruh Pemberian Bahan humat dengan Carrier Zeolit terhadap