7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1 Hasil tangkapan bubu tali pada penelitian ini sebanyak 30 spesies yang tergabung dalam 15 famili, yaitu : Nemipteridae 63,65, Mulidae
7,31, Labridae 4,04, Lutjanidae 3,65, Pomacentridae 2,69, Holocentridae 2,50, Serranidae 1,92, Chaetodontidae 1,92,
Monachantidae 1,15, Muraenidae 1,15, Caesionidae 0,96, Xanthidae 0,77, Scorpaenidae 0,77, Siganidae 0,58, Diodontidae
0,38 dan ikan lainnya sebanyak 34 ekor 6,54. Hasil tangkapan terbanyak adalah ikan-ikan yang memiliki sifat nokturnal dan predator
ikan-ikan kecil, yaitu ikan-ikan dalam famili Serranidae dan Lutjanidae.
2 Pemberian umpan alami natural bait dan umpan buatan artificial bait memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan. Umpan buatan A dan
umpan buatan B memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil
tangkapan.
3 Efektivitas penangkapan berdasarkan hasil tangkapan utama pada bubu tali dengan umpan buatan A dan umpan buatan B memiliki nilai efektivitas
tertinggi 100. Efektivitas penangkapan untuk famili Nemipteridae pada bubu tali diberi umpan buatan A memiliki nilai efektivitas yang cukup
tinggi yaitu 63,33 dan pada umpan buatan B sebesar 70. Efektivitas penangkapan untuk famili Serranidae, Lutjanidae, dan Labridae pada semua
perlakuan bubu dengan umpan mendapatkan nilai efektivitas yang rendah
50. 7.2
Saran
1 Umpan buatan dapat dijadikan alternatif pengganti umpan alami dalam pengoperasian bubu tali.
2 Perlu penelitian lanjutan mengenai lamanya pengoperasian bubu tali guna menyempurnakan efektivitas bubu tali dalam penangkapan ikan konsumsi
terutama famili Serranidae.
DAFTAR PUSTAKA
Adianto H. 2007. Tingkat Keramahan Unit Penangkapan Ikan Karang dan Krustasea Terhadap Lingkungan di Pulau Sebesi Lampung [Skripsi]. Bogor:
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Allen G, Steene RC, Humann P, dan Deloach N. 2003. Reef Fish Identification Tropical Pacific. New World Publication, Inc. Jacksonville, Florida USA;
457 hal [Anonim]. 2004. Panduan Dasar Untuk Pengenalan Ikan Karang Secara Visual
Indonesia. [Terhubung Berkala]. Http:Www.Terangi.Or.Id. [08 Januari 2011].
________.2011.http:www.berita-pulauseribu.compembangunan687-kepulauan- seribu-targetkan-1000-nelayan-alih-profesi.html. [05 Mei 2010].
Baskoro M dan Effendy A. 2005. Tingkah Laku ikan Hubungannya dengan Metode Pengoperasian Alat Tangkap Ikan. Dept Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Baskoro M, Telussa RF, dan Purwangka F. 2006. Efektivitas Bagan Motor di Perairan Waai, Pulau Ambon. Prosiding Seminar Perikanan Tangkap.
ISBN: 979-1225-00-1. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 115-121 hlm.
Brandt AV. 1984. Fishing Catching Methods of The World. England: Fishing News Books Ltd.
Dahuri R. 2003. Keaneakragaman Hayati Laut : Asset Pengembangan Berkelanjutan Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pusaka Utama.
Direktorat Jenderal Perikanan. 1997. Statistik Perikanan Indonesia Fisheries Statictic of Indonesia. Jakarta: Departemen Pertanian.
Djarijah AS. 1998. Membuat Pellet Pakan Ikan. Penerbit Kanisius. Djatikusumo EW. 1975. Dinamika Populasi Ikan. Bahan Kuliah. Jakarta:
Akademi Usaha Perikanan. Eldridge P J, V G Burrell, and Steele G. 1979. Develovment of a Self Culling Blue Crab Pot. J. Const. int. Explor. Mer.
2127.
Erdmann AM 2004. Panduan Sejarah Ekologi Taman Nasional Komodo. Buku ke 2 : Lautan, The Nature Concervancy, Indonesia Coastal and Marine
Program. 32 pp.
FAO. 1968. Modern Fishing Gear of The World. London. Fishing News Book Ltd. P. 1-607.
Ferno A dan Olsen S. 1994. Marine Fish Behaviour and Abudance Estimation. Fishing News Books, England. 221 hlm.
FishBase. 2005. www.fishbase.org Fitri ADP. 2008. Respon Penglihatan dan Penciuman Ikan Kerapu Terhadap
Umpan Dalam Efektivitas Penangkapan [Disertasi]. Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Fujaya Y. 2004. Fisiologi Ikan : Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rhineka Cipta. Jakarta
Gibson, Ivancevich, dan Donnely. 1990. Organisasi dan Manajemen. Djoerban Wahid, penerjemah. Jakarta Penerbit Erlangga. Terjemah dari: Organization
and Management.
Gunarso W. 1985. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Alat, Metode, dan Teknik Penangkapan. Bogor: IPB Press.
__________ 1988. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya Dengan Alat, Metode, dan Teknik Penangkapan. Diklat Mata Ajaran Tingkah Laku Ikan
tidak dipublikasikan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hansen A dan Reutter K. 2004. Chemosensory Systems in Fish:Structural, Functional and Ecological Aspects. Di dalam: Emde, G. V. D: Mogdans, J;
Kapoor, B.G, editor. The Sense of Fish Adaptations for the Reception of Natural Stimuli. Kluwer Academic Publishers. Pp: 55-106.
Hara. 2006. Feeding Behaviour in Some Teleosts is Triggered by Single Amino Acids Primarily Throught Olfaction. Journal of Fish Biology 68: 810-825
Hartsuijker L dan Nocholson WE. 1981. Result Of Potfishing Survey on Pedro Bank Jamaica: The Relations Between Catch Rates, Catch Composition,
The Size Of Fish And Their Recruitment to Fishery. Fish. Div. Min Agri. Jamaica Tech. Rep. No. 2 Of The Project. FAOTCOJAM 8902: Pot
Fishing Survey Pedro Bank. Pp 200.
Indrawatie D. 2010. Pengujian Umpan Buatan Arginin dan Leusin Terhadap ikan Kerapu Macan Pada Skala Laboratorium [skripsi] tidak
dipublikasikan. Bogor; Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Iskandar BH dan Mawardi W. 1997. Studi Perbandingan Keberadaan Ikan-ikan Karang Nokturnal dan Diurnal Tujuan Penangkapan di Terumbu Karang
Pulau Pari Jakarta Utara. Bulletin PSP 6 : 1. Hal 17-27.
Januma S, Miyajima K, dan Abe T. 2003. Development and Comparative Test of Squit Liver artificial Bait for Tuna Longline. J. Fisheries Science 69 : 288-
292. Leksono U. 1983. Suatu Studi Tentang Penggunaan Umpan Ikan Lemuru Sebagai
Umpan Pada Perikanan Rawai Tuna di PT. Perikanan Samudera Besar, Benoa, Bali [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor.
Lokkeborg. 1996. Umpan Long Line dengan Suatu Tinjauan terhadap Tingkah Laku Ikan dan Sosok Umpan serta Pengaruh Daya Aroma Penarik yang
Keluar dari Umpan. BPPI. Semarang. [Diterjemahkan oleh Zarochman]. Luckhurst B dan Ward J. 1985. Behavioural Dynamics of Coral Reef Fishes in
Antillian Fish Trap at Bermuda. Proc. Gulf. Caribb. Fish Inst 38:528-542. Maulana RRM. 2003. Seleksi Umpan Bubu Untuk Meningkatkan Hasil
Tangkapan Keong Macan di Perairan Teluk Jakarta[Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Istitut Pertanian Bogor.
Martasuganda S. 2003. Bubu Traps. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Institut
Pertanian Bogor. Mawardi M dan Ilyas. 2001. Pengaruh Penggunaan Jenis Umpan Terhadap Hasil
Tangkapan Ikan Karang Pada Alat Tangkap Bubu Trap di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor.
Nugraha A. 2008. Efektivitas Penangkapan Ikan Karang Konsumsi Menggunakan
Bubu dengan Umpan Yang Berbeda Di Kepulauan Seribu [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Istitut Pertanian Bogor.
Nybakken JW. 1992. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. Diterjemahkan oleh M. Eidman, Koesoebiono, D. G. Bengen, Hutomo, dan Sukardjo, 1982,
Marine Biology An Ecological Approach. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Parrish JO. 1982. Fishes at The Puerto Rican Coral Reef. Distribution, Behavioural and Response to Passive Fishing Gear. Carib Journal
Scicences 18; 9-20. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu. 2006. Data Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu. Jakarta: Pemkab Kepulauan Seribu. Pemerintah Kelurahan Pulau Panggang 2010. Laporan Tahunan 2010. Jakarta:
Pemerintah Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Prakoso G. 2005. Pengaruh Attractor Dalam Pengoperasian Alat Tangkap Bubu
Rajungan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Istitut Pertanian Bogor.
Pramono J. 2006. Perikanan Bubu dan Peluang Pengembanganya di Sekitar Lokasi Sea Farming Kepulauan Seribu. [Skripsi] Bogor: Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Purbayanto A dan Fitri ADP. 2009. Pengaruh Perbedaan Umpan Terhadap Pola
Tingkah Laku Makan Ikan Kerapu Macan Ephinephelus fuscoguttatus. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. Hal. 25-31.
Ramdani D. 2007. Perbandingan Hasil Tangkapan Rajungan Pada Bubu Lipat Dengan Menggunakan Umpan yang Berbeda. [Skripsi] Bogor: Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Randall JE dan James H. 1993. Grouper Of The World Family Serranidae Sub
Family Epinephelinae. FAO Fisheries Sinopsis. [Terhubung Berkala]. Http:Www.Fishbase.Sinica.Edu.Tw. [1 Desember 2008].
Risamasu FJL. 2008. Inovasi Teknologi Penangkapan Ikan Karang dengan Bubu Dasar Berumpon. [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian
Bogor. Riyanto M. 2008. Respons Penciuman Ikan Kerapu Macan Epinephelus
fuscoguttatus Terhadap Umpan Buatan [Tesis]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian bogor.
Sadhori. 1985. Teknologi Penangkapan Ikan. Jakarta: CV. Yasaguna. Sainsbury JC. 1982. Commercial Fishing Methods. Fishing News Books Ltd.
London ____________. 1996. Commercial Fishing Methods. An IIntroduction to Vessel
and Gears. 3 rd Edition. London: Fishing News Books. Slack RJ dan Smith. 2001. Fishing With Traps and Pots. FAO Training Series.
Italy: FAO. Sondita FA dan Bachtiar I. 2002. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang di
Dalam : Darmawan, Editor. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pualu-Pulau Kecil Secara Terpadu. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor.
Subani W dan Barus HR. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Edisi Khusus. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. Jakarta: Balai
Penelitian Perikanan Laut. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.
Suharsono. 1996. Jenis-jenis karang yang umum dijumpai di perairan Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembagan
Oseanologi. Proyek penelitian dan Pengembangan daerah Pantai: 116 hlm.
Susanti Y. 2005. Pengoperasian Bubu Tambun dan Kerusakan Terumbu Karang Yang Diakibatkannya di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu [Skripsi]. Bogor:
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Tiku M. 2004. Pengaruh Jenis Umpan dan Waktu Pengoperasian Bubu Lipat
Terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau Sylla serrata di Kecamatan Kubu, Kabupaten Pontianak [Tesis]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana, Institut
Pertanian bogor.
Tiyoso SJ. 1979. Alat-Alat Penangkapan Ikan Tidak Memungkinkan Ikan Kembali Non Return Traps. [Karya Ilmiah]. Bogor: Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Walpole RE. 1995. Pengantar Statistik. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. 515
hlm. Yudha IG. 2006. Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan Terhadap Hasil Tangkapan
Bubu Karang Coral Trap di Perairan Pulau Puhawang, Lampung Selatan. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. Hal: 26-27
_____________. Pengaruh Warna Pemikat Cahaya Light Attractor Berkedip terhadap Jenis dan Jumlah Ikan hasil Tangkapan Bubu Karang Coral Trap
Di Perairan Pulau Puhawang, Lampung Selatan. Jurnal Penelitian Perikanan Laut.
_____________. Pengaruh Perbedaan Warna Media Bubu Karang Coral Trap Terhadap Hasil Tangkapan. Jurnal Penelitian Perikanan Laut.
Zarochman. 1994. Suatu Pengenalan Teknik Penangkapan Crab Dengan Bulu Babi Perangkai di Jepang. Jurnal Ariomma, I I : Media Informasi
Pemanfaatan Sumberdaya Hayati Laut. Departemen Kelautan dan Perikanan. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan. Semarang. Hlm 1-12.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Lokasi penelitian dengan letak penanaman bubu tali
106.52 106.53
106.54 106.55
106.56 106.57
106.58
BUJUR
-5.75 -5.74
-5.73 -5.72
-5.71 -5.7
-5.69
LI NTAN
G
106.4 106.6
106.8
BUJUR
-6 -5.8
-5.6
LI NT
AN G
PETA LOKASI PENANAMAN BUBU TALI
INSET
P SEMAK DAUN SUMBER PETA: BAKOSURTANAL
KARTOGRAFER: MIRA NURYAWATI
C44070058 TAHUN PEMBUATAN : 2011
LAUT
LEGENDA
L L
L LOKASI 1
LOKASI 2 LOKASI 3
DARAT
0 m 1.12 m
2.24 m 3.36 m