38 demikian kompensasi dapat mempengaruhi peningkatan produktivitas
kerja karyawan. Sebaliknya, pemberian kompensasi yang tidak tepat tidak akan meningkatkan produktivitas kerja bahkan dapat menurunkan
semangat dan kegairahan kerja mereka.
E. Loyalitas Kerja Karyawan 1. Pengertian Loyalitas Kerja Karyawan
Memiliki karyawan dengan loyalitas yang tinggi sudah tentu menjadi dambaan bagi setiap perusahaan. Karena loyalitas merupakansuatu dasar
bagi seorang karyawan untuk dapat bertahan dan mengabdi untuk bekerja memberikan kontribusi pada perusahaan. Semakin banyak karyawan yang
memiliki loyalitas tinggi sudah dapat dipastikan semakin kuat perusahaan itu untuk dapat bertahan. Namun semakin sedikit karyawan yang loyal
terhadap perusahaan, maka pihak manajemen harus berjuang untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Sehingga loyalitas perlu
dipelihara dan dibina terus menerus. Menurut Hasibuan 2010:94, mengemukakan bahwa loyalitas
karyawan adalah kesetiaan dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari rongrongan
orang yang tidak bertanggung jawab. Menurut Poerwopoespito 2000:58, mengemukakan bahwa loyalitas
merupakan pekerjaan yang tercermin pada sikap karyawan yang mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, melaksanakan tugas
dengan tanggung jawab, jujur dalam bekerja, hubungan kerja yang baik
39 dengan atasan, kerjasama yang baik dengan rekan kerja, disiplin, menjaga
citra perusahaan dan adanya kesetiaan untuk bekerja dalam waktu yang lebih panjang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa loyalitas karyawan merupakan bentuk kesetiaan seseorang terhadap perusahaan
dalam waktu yang panjang dengan cara taat pada perusahaan dan bertanggung jawab pada pekerjaannya demi keberhasilan perusahaan.
Dengan demikian loyalitas kerja merupakan suatu hal yang patut untuk dimiliki oleh seorang karyawan, dimana mereka dapat menyelesaikan diri
dengan lingkungan kerjanya sehingga pekerjaan dilaksanakan dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai.
2. Ciri-Ciri Loyalitas
Menurut Poerwopoespito 2000:58 mengemukakan bahwa ciri-ciri loyalitas adalah sebagai berikut:
a. Kejujuran Kejujuran mempunyai banyak dimensi dan bidang. Dalam konteks sikap
setia kepada perusahaan, ketidakjujuran di perusahaan akan merugikan banyak orang, bukan hanya perusahaan, tetapi pemilik, direksi,
karyawan, keluarga karyawan, masyarakat, dan yang lainnya pada akhirnya negara pun dirugikan.
b. Mempunyai Rasa Memiliki Perusahaan Memberi pengertian agar karyawan mempunyai rasa memiliki
perusahaan adalah dengan memahami bahwa perusahaan adalah tubuh
40 imajiner, dimana seluruh pribadi yang terlibat di dalamnya merupakan
anggota-anggotanya. karyawan diharapkan lebih mudah menumbuhkan rasa memiliki perusahaan dengan bersama-sama berusaha menjaga
divisinya masing-masing. Bentuk konkretnya adalah menjaga dan merawat asset perusahaan seperti merawat asset pribadi.
c. Mengerti Kesulitan Perusahaan Hal ini sepertinya sulit dilakukan sebab mengerjakan yang sudah ada
dalam job description saja sulit apalagi mengerjakan yang lainnya. bekerja lebih dari yang diminta perusahaan merupakan konsep yang
hebat dan dalam jangka panjang memberikan keuntungan yang besarpada individu karyawan itu sendiri. Perusahaan bisa saja bangkrut tetapi
manusia yang berkualitas dan kompetitif tidak mungkin bangkrut. d. Bekerja Lebih Dari yang Diminta Perusahaan
Memahami bahwa yang terbaik untuk perusahaan pada hakikatnya terbaik untuk karyawan. Dan yang terbaik untuk karyawan belum tentu
terbaik untuk perusahaan. Tindakan yang bijak yang dilakukan oleh karyawan dalam memahami dan mengeri kesulitan perusahaan adalah
dengan saling bahu-membahu untuk membantu pulihnya perusahaan bukan dengan meninggalkannya dan segera pindah ke perusahaan lain.
e. Menciptakan Suasana yang Menyenangkan di Perusahaan Suasana yang tidak kondusif sangat mempengaruhi kinerja karyawan,
yang berakibat terhadap produktivitas. Yang paling menentukan sarana dalam perusahaan adalah pimpinannya. Semakin tinggi jabatan
41 pemimpin tersebut semakin berpengaruh dalam menciptakan suasana di
perusahaan karena merekalah yang mempunyai kekuasaan dan wewenang yang lebih.
f. Menyimpan Rapat Rahasia Perusahaan Disadari atau tidak karyawan membocorkan rahasia perusahaan,
terungkap ketika sedang mengobrol dengan pihak lain atau orang lain di luar perusahaan. Rahasia perusahaan adalah segala data atau informasi
dari perusahaan yang dapat digunakan oleh pihak lain, terutama kompetitor untuk perusahaan. Biasanya yang disebut rahasia perusahaan
adalah: 1 Data penjualan atau volume penjualan dan tingkat pertumbuhannya.
2 Data pangsa pasar dan tingkat pertumbuhannya. 3 Data produksi dan tingkat pertumbuhannya.
4 Informasi waktu dan jenis peluncuran produk baru. 5 Informasi rencana ekspansi perusahaan.
6 Informasi penelitian dan pengembangan perusahaan. 7 Komposisi produk.
8 Laporan keuangan. 9 Kebijakan top management.
10 Masalah intern perusahaan.
42 g. Menjaga dan Meninggikan Citra Perusahaan
Kewajiban setiap karyawan menjaga citra positif perusahaan. Logikanya jika citra perusahaan positif maka citra setiap pribadi karyawan yang ada
di dalamnya juga ikut terlihat positif. h. Hemat
Hemat berarti mengeluarkan uang atau potensi tepat sesuai dengan kebutuhan. Penghematan harus dilakukan kapanpun dan dalam kondisi
apapun. Tidak perlu menunggu keadaan sulit, tidak perlu menunggu keadaan kritis, apalagi menunggu perusahaan bangkrut.
i. Tidak Unjuk Rasa Unjuk rasa hampir tidak ada positifnya walaupun ada tidak sebanding
dengan harga yang dibayarkan, Karen unjuk rasa: 1 Hanya menunjukkan perasaan atau emosi.
2 Memaksakan kehendak diri, kelompok atau golongan sendiri. 3 Sangat berkompeten untuk berubah jadi tindakan anarkis dan
destruktif. 4 Merendahkan martabat orang atau pihak lain.
5 Merugikan banyak pihak. j. Tidak Apriori Terhadap Perubahan
Perubahan pada hakikatnya adalah sebuah hukum alam. Perubahan tidak dapat dilawan dan tidak ada pilihan lain kecuali tetap ikut dalam
perubahan. Karena melawan perubahan dengan selalu membuat tolak