58
39. Kiasmus adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua klausa yang kedudukannya
sebenarnya berimbang, namun dipertentangkan satu sama lain. Ada sesuatu yang kontras di sini, yang berbeda keadaannya.
40. Elipsis adalah gaya bahasa berupa penyusunan kalimat yang mengandung
kata-kata yang sengaja dihilangkan, yang sebenarnya bisa diisi oleh pembacapenyimak. Pemakaian gaya bahasa ini menghasilkan kalimat
rumpang, atau kalimat yang mengandung unsur yang sengaja disembunyikan.
42. Eufemisme adalah gaya bahasa berupa pengungkapan yang sifatnya
menghaluskan, supaya
tidak menyinggung
perasaan orang
yang mendengarkan ungkapan itu. Dengan eufemisme diharapkan kalimat yang
dikedepankan tidak terasa tajam bagi yang menerima kalimat itu..
43. Pertanyaan Retoris adalah gaya bahasa berupa pengajuan pertanyaan untuk
memperoleh efek tertentu berupa intensitas pemahaman tanpa menghendaki jawaban, karena jawabannya sudah tersirat di sana. Gaya bahasa yang acap
digunakan oleh para orator ini mengajak pembacapenyimak bersikap kritis dan memperhatikan apa yang disampaikan..
.44.. Alusio adalah gaya bahasa yang menampilkan adanya persamaan dari
sesuatu yang dilukiskan sebagai referen yang sudah dikenal oleh para pembaca.
Sebuah alusio sastra adalah rujukan singkat pada seseorang, tempat, frase atau sebuah kejadian yang diambil dari sejarah atau kesusastaraan. Alusio
sangat efektif tidak hanya karena makna kata-katanya sendiri, namun karena asosiasi atau konotasi yang mengibaratkan kata-kata yang membawa kepada
pembaca yang mendapatkan informasi. Penggunaan alusio memungkinkan seorang penyair untuk mendayagunakan argumentasi dengan ilustrasi, untuk
menekan gagasan-gagasan rumit menjadi frase yang ringkas, dan untuk
59
menciptakan pemikiran yang mungkin tidak mereka ingin nyatakan secara langsung.
Pickering dan Hoeper, 1997: 714
45. Eponim adalah gaya bahasa berupa penyebutan nama-nama tertentu untuk