Roper et al. 1984 in Hamzah 1998 menyatakan bahwa penangkapan cumi- cumi sirip besar dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis alat tangkap
antara lain trawls, purse seine, dan khusus untuk nelayan tradisional kebanyakan menggunakan jigs lambayan. Jigs merupakan salah satu jenis alat tangkap
sederhana perikanan skala kecil. Aplikasi alat ini ada dua cara yang disesuaikan dengan sifat dan daerah sebaran cumi-cumi itu sendiri Yusuf Hamzah 1996 in
Hamzah 1998. Untuk penangkapan cumi-cumi sirip besar dipergunakan jigs yang dilengkapi dengan umpan buatan yang terbuat dari udang palsu dan dioperasikan di
perairan pantai. Faktor yang merangsang cumi-cumi untuk menangkap jigs ialah warna dan bentuk udang palsu yang menyerupai warna dan bentuk udang alami.
Dalam hal ini, Koyama 1971 in Hamzah 1998 mengatakan bahwa pengaruh dari jigs akan lebih cepat memikat cumi-cumi bila jigs digerakkan atau disentak-sentak
secara terus menerus, sehingga dapat menyerupai gerakan udang alami sebagai mangsanya.
2.6. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan
Keinginan untuk mengelola sumberdaya ikan sebenarnya telah muncul sejak lama. Pengelolaan sumberdaya ikan dahulu telah dikaitkan dengan dua isu pokok
yaitu upaya mengurangi dampak buruk akibat kekurangan pangan dan keinginan mengkonservasi sumberdaya ikan, yaitu dengan memberikan kesempatan pada
populasi ikan untuk bereproduksi Nikolskii 1980 in Widodo Suadi 2006. Selain karena penangkapan, ada faktor lain penyebab menurunnya populasi sumberdaya
ikan seperti migrasi, hubungan predator-prey, dan faktor abiotik Huxley 1983 in Widodo Suadi 2006.
Berbagai hasil kajian yang berkembang terutama di berbagai lokasi perikanan, menunjukkan
bahwa upaya
pengelolaan semakin
dirasakan meningkat
kebutuhannya. Hal ini didorong oleh kenyataan bahwa intensitas pemanfaatan sumberdaya ikan yang terus meningkat dan sedikit upaya pengelolaan telah
menyebabkan kehilangan keanekaragaman sumberdaya ikan dan habitatnya yang cukup besar. Sumberdaya ikan di laut ialah milik bersama common property dan
dapat dimanfaatkan oleh semua orang open access sehingga dapat terjadi persaingan dalam memanfaatkannya. Persaingan oleh para pelaku perikanan ialah
dengan berusaha mendapatkan sumberdaya perikanan sebanyak-banyaknya. Hal
tersebut memungkinkan sumberdaya perikanan yang ada di laut akan semakin menipis Widodo Suardi 2006.
Sumberdaya perikanan bukan tidak terbatas dan bukan tidak bisa terusakkan. Sumberdaya perikanan yang memiliki daya reproduksi akan dapat tetap terjaga bila
dikelola dengan baik secara berkesinambungan dan bertanggung jawab. Pertimbangan pengelolaan perikanan dibatasi oleh sejumlah faktor seperti
pertimbangan biologi, ekologi dan lingkungan, sosial, teknologi, kultural, dan ekonomi Widodo Suardi 2006.
III. METODOLOGI
3.1. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Karang Congkak, Karang Lebar, dan Semak Daun Kepulauan Seribu Gambar 2. Lokasi pengambilan contoh dilakukan
di perairan yang merupakan daerah penangkapan fishing ground cumi-cumi sirip besar oleh nelayan Pulau Panggang. Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan
Maret 2011 hingga Mei 2011.
Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian
3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan terdiri dari alat tangkap, alat tulis, timbangan digital, GPS Global Positioning System, kamera digital, dan tissue. Bahan yang
digunakan ialah cumi-cumi sirip besar Tabel 1. Tabel 1. Alat dan bahan serta kegunaannya
Jenis Kegunaan
Alat
1. Jaring lingkar dengan mata
jaring 1 inch Menangkap cumi-cumi