Faktor-faktor yang Memengaruhi Ketimpangan Wilayah

ketimpangan di D.I. Yogyakarta justru dapat diturunkan dari tahun sebelumnya karena struktur perekonomian yang didominasi oleh sektor jasa, hingga mencapai 57,70 persen pada tahun 2009, yang menyebabkan sedikitnya pengaruh kenaikan harga minyak dalam kegiatan ekonomi. Gambar 18 Perbandingan Koefisien Variasi Williamson KabupatenKota di Jawa Barat dengan Pendekatan PDRB dan Pengeluaran Rumah Tangga, Tahun 2001 – 2009 Gambar 19 Perbandingan Koefisien Variasi Williamson KabupatenKota di Jawa Tengah dengan Pendekatan PDRB dan Pengeluaran Rumah Tangga, Tahun 2001 – 2009 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Pendekatan PDRB Pendekatan Pengeluaran Rumah Tangga 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Pendekatan PDRB Pendekatan Pengeluaran Rumah Tangga Jika ketimpangan antar provinsi di Pulau Jawa dibandingkan, selisih terbesar adanya perbedaan tingkat ketimpangan dengan dua pendekatan terjadi di Jawa Tengah, meskipun masih lebih rendah dibandingkan selisih ketimpangan di Pulau Jawa secara keseluruhan. Ketimpangan wilayah berdasarkan pengeluaran rumah tangga di Jawa Tengah memang lebih rendah dibandingkan provinsi- provinsi lainnya, artinya kemampuan daya beli masyarakat antar wilayah relatif merata. Namun, angka ini berbeda dengan tingkat ketimpangan berdasarkan pendekatan PDRB, yang lebih tinggi dibandingkan D.I. Yogyakarta dan Banten. Perbedaan ini menyebabkan besarnya selisih ketimpangan dengan dua pendekatan tersebut. Fenomena yang sebaliknya terjadi di D.I. Yogyakarta. Ketimpangan wilayah dengan pendekatan PDRB merupakan yang terkecil di seluruh Pulau Jawa, sedangkan dengan pendekatan pengeluaran rumah tangga relatif tinggi, sehingga selisih perbedaan ketimpangan merupakan yang terkecil. Gambar 20 Perbandingan Koefisien Variasi Williamson KabupatenKota di D.I. Yogyakarta dengan Pendekatan PDRB dan Pengeluaran Rumah Tangga, Tahun 2001 – 2009 Perbedaan hasil penghitungan koefisien variasi Williamson dengan dua pendekatan dapat menggambarkan bagaimana pendapatan wilayah didistribusikan untuk kesejahteraan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Semakin besar selisih hasil penghitungan dengan dua pendekatan, menunjukkan bahwa semakin besar pula pendapatan yang digunakan oleh orang lain yang tidak tinggal di 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Pendekatan PDRB Pendekatan Pengeluaran Rumah Tangga