Tabel 5 Kriteria daya pembeda
3.4.2 Analisis Hasil Belajar Siswa dan Hasil Observasi
Menurut Mardapi 2008: 141 mengatakan bahwa tingkat pencapaian suatu kemampuan dasar adalah proporsi jumlah peserta tes yang menjawab benar
terhadap indicator kemampuan dasar yang bersangkutan, yaitu perbandingan antara jumlah peserta tes yang menjawab benar dengan jumlah peserta tes
seluruhnya. Analisis hasil belajar ini digunakan untuk melihat hasil ketuntasan klasikal siswa di dalam kelas. Maka dari itu menggunakan rumus sebagai berikut:
...................................................... 5
Keterangan: P = Tingkat pencapaian
B = Jumlah peserta tes yang menjawab benar T = Jumlah peserta tes
Mardapi, 2008: 141 Sedangkan untuk melihat bahwa siswa tersebut paham akan materi atau
tidak yang diajarkan maka menggunakan skala CRI dalam menjawab setiap soal, selanjutnya hasil dari skala CRI di setiap soal dipadukan dengan ketentuan CRI
Index D Kriteria
0,00 – 0,20 Jelek
0,20 – 0,40 Cukup
0,40 – 0,70 Baik
0,70 – 1,00 Baik Sekali
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2005: 218
untuk setiap jawaban benar dan jawaban salah. Ketentuan ini untuk membedakan siswa yang paham konsep, siswa yang tidak paham konsep, dan siswa yang
miskonsepsi. Berikut adalah tabel skala CRI beserta kriteria dan ketentuan yang digunakan untuk membedakan siswa paham konsep dalam CRI:
Tabel 6 Skala CRI
CRI Kriteria 5
Certain jika dalam menjawab soal tidak ada unsur tebakan 4
Almost Certain jika dalam menjawab soal persentase tebakan 1 - 24
3 Sure jika dalam menjawab soal persentase 25 - 49
2 Not Sure jika dalam menjawab soal persentase tebakan 50 - 74
1 Almost Guess jika dalam menajawab soal persentase tebakan 75 -
99 Totally Guessed Answer jika dalam menjawab soal 100 tebakan
Sumber: Tayubi, Yuyu R
Proses menentukan persentase siswa yang paham akan materi atau tidak yang menggunakan skala CRI yaitu menghitung jumlah skala CRI disetiap soal
baik itu jawaban benar atau salah. Kemudian jumlah nilai CRI jawaban benar atau salah dibagi dengan jumlah siswa yang menjawab benar atau salah. Dari setiap
soal dengan menggunakan CRI kemudian menentukan siswa yang paham konsep atau tidak untuk setiap jawaban benar dan salah. Untuk menentukan kriteria
paham atau tidak menggunakan table berikut: Tabel 7
Ketentuan untuk membedakan antara tahu konsep, miskonsepsi dan tidak tahu konsep
Kriteria Jawaban CRI rendah 2,5 CRI tinggi 2,5
Jawaban benar Jawaban benar tapi CRI
rendah berarti tidak tahu konsep guess lucky.
Jawaban benar dan CRI
tinggi berarti menguasai konsep.
Jawaban salah Jawaban salah dan CRI
rendah berarti tidak tahu konsep.
Jawaban salah dan CRI
tinggi berarti miskonsepsi.
Sumber: Tayubi, Yuyu R
Sedangkan untuk analisis hasil observasi dilakukan dengan car menghitung sekor siswa, rata-rata sekor keseluruhan siswa dan simpangan baku.
Hasil tersebut digunakan untuk menentukan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Berikut kategori yang digunakan untuk menganalisis lembar observasi:
Tabel 8 Kategori dalam analisis lembar observasi
Sekor Siswa Kategori Sikap atau Keaktifan
Sangat Tinggi Tinggi
Rendah Sangat Rendah
Keterangan: = rerata sekor keseluruhan siswa dalam satu kelas.
= simpangan baku sekor keseluruhan siswa dalam satu kelas. = sekor yang diperoleh siswa.
Sumber: Mardapi, 2008: 123 Dari tabel diatas maka dapat ditentukan bahwa siswa yang dikategorikan
tinggi dan sangat tinggi maka siswa tersebut dikatakan aktif di dalam kelas. Tetapi jika siswa tersebut dikategorikan rendah dan sangat rendah maka siswa dapat
dikatakan siswa tersebut pasif di dalam kelas.
3.5. Indikator Keberhasilan