Analisis Varian Klasifikasi Tunggal

3.3.3 Metode Pengumpulan Data Uji Kandungan Gizi Pizza Hasil Eksperimen

Metode pengumpulan data diperoleh dari hasil penilaian yang dilakukan di laboratorium kimia. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat-alat laboratorium untuk mengetahui kandungan gizi pada makanan. Dalam penelitian ini, kandungan gizi yang akan peneliti ujikan adalah kandungan gula total dan protein. Pengujian ini akan dilakukan di laboratorium analisa kimia makanan CV. Chem-Mix Pratama Yogyakarta dengan pengulangan dua kali pada kelima sampel pizza.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan cara atau teknik yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh. Analisis data dilakukan secara sistematis agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Analisis data bertujuan untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian atau pembuktian hipotesa. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis varians klasifikasi tunggal dan analisis deskriptif persentase digunakan untuk uji organoleptik atau uji kesukaan.

3.4.1 Analisis Varian Klasifikasi Tunggal

Untuk mengetahui ada atau tidaknya kualitas yang dihasilkan pada pembuatan pizza berbahan dasar komposit tepung terigu dan tepung suweg dengan penambahan jumlah asam sitrat yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Analisis varian klasifikasi tunggal Sumber variasi Derajat bebas Jumlah kuadrat Rerata JK Sampel a Db a = a – 1 ∑ Mka Panelis b Db b =b-1 ∑ Mkb Error c Db c = Db a . Db b Jkc = Jkd – Jka + Jkb Mkc Total d Db d = Db a + Db b +Db c ∑ Sumber : Kartika, dkk 1998 Keterangan : a = Jumlah sampel b = Jumlah panelis xa = Total jumlah skor sampel xb = Total jumlah semua skor panelis x = Total skor dari panelis untuk semua sampel A = Skor sampel Mka = Rerata jumlah kuadrat sampel Mkb = Rerata jumlah kuadrat panelis Mkc = Rerata jumlah kuadrat eror Apabila diperoleh harga dari F hitung Fo F tabel F1 pada taraf signifikan 5 , maka hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis kerja Ha diterima dan jika F hitung Fo ≤ F tabel F1 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila F hitung Fo F tabel F1 maka dapat dikatakan bahwa diantara sampel terdapat perbedaan yang nyata. Setelah selesai perhitungan anava, apabila harga Fo yang diperoleh signifikan, maka perhitungan dilanjutkan pengujian lain yaitu dengan hasil tukey untuk mengetahui nilai terunggul di antara semua sampel. Menurut Bambang Kartika 1998 : 83, uji tukey digunakan apabila dari perhitungan anava klasifikasi tunggal menyebutkan adanya perbedaan. Jika anava klasifikasi menunjukkan tidak ada perbedaan, maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan atau uji tukey. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antar sampel pizza, dilakukan uji tukey dengan nilai pembanding. Nilai pembanding = Standar Error x Nilai Least Signifikan Difference = SE x LSD 5 Dalam uji tukey digunakan rumus sebagai berikut : Standar error = panelis Jumlah error kuadrat jumlah rata - Rata Nilai Least Siginfikan Difference dapat dilihat pada tabel. Sebelum dibandingkan harus dicari rata-rata masing- masing sampel dengan rumus sebagai berikut : Nilai rata-rata = ∑ � Keterangan : ∑x = jumlah total nilai panelis Np = nilai pembanding Keterangan penilaian adalah jika nilai selisih antar sampel Np nilai pembanding, berarti terdapat perbedaan yang nyata.

3.4.2 Analisis Deskriptif Persentase