Struktur Tegakan TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan letak geografis Indonesia yang berada di antara benua Asia dan Australia, di sekitar khatulistiwa mengakibatkan adanya zone vegetasi dan tipe-tipe hutan. Zone vegetasi terdiri dari : a Zone barat yang berada dibawah pengaruh vegetasi Asia meliputi pulau Sumatera dan sebagian Kalimantan. b Zone timur berada dibawah pengaruh vegetasi Australia meliputi pulau Maluku, Nusa Tenggara dan Papua. c Zone peralihan dimana dipengaruhi kedua benua meliputi pulau Jawa dan Sulawesi Soerianegara dan Indrawan 2005.

2.3. Struktur Tegakan

Struktur tegakan ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu : struktur tegakan vertikal dan horisontal Ibie, 1997. Struktur tegakan vertikal oleh Richard 1964 dinyatakan sebagai sebaran jumlah pohon dalam berbagai lapisan tajuk stratifikasi. Sedangkan Huch et al. 1982 menyatakan bahwa struktur tegakan horisontal merupakan istilah untuk menggambarkan sebaran jenis pohon dengan dimensi, diameter pohon dalam suatu kawasan hutan. Struktur tegakan hutan biasa digambarkan melalui diagram profil. Diagram ini merupakan suatu sketsa semua pohon berada pada areal memiliki ukuran lebar 7,5 m dan panjang 60 meter. Untuk gambaran vertikal pohon, umumnya pohon tinggi 4,5 m atau 6 m relatif dimuat dalam diagram. Selanjutnya lebih diutamakan atau terbatas pada pohon berada pada fase dewasa Whitmore, 1986. Oliver dan Larson 1990, menjelaskan bahwa struktur tegakan adalah sebaran sementara dan sebaran fisik pohon dalam suatu tegakan. Sebaran digambarkan berdasarkan : 1 jenis pohon, 2 bentuk ruang horisontal dan vertikal, 3 besar pohon atau bagian pohon mencakup volume tajuk, luas daun dan lain-lain, 4 umur pohon, 5 kombinasi kondisi yang telah disebutkan sebelumnya. Struktur tegakan baik horisontal maupun vertikal suatu tegakan hutan merupakan gambaran berguna untuk memelihara keaanekaragaman jenis yang ada Kohyama, 1993. Pengetahuan menyangkut struktur tegakan memberi informasi dinamika populasi suatu jenis atau kelompok jenis mulai tingkat semai, pancang, tihang dan pohon maupun tumbuhan bawah Marsono dan Sastrosumarto 1981. Tumbuhan bawah dalam hubungan struktur tegakan hutan adalah penting, karena tumbuhan bawah merupakan elemen indikator fungsi dan struktur sistem ekologi hutan Crow 1990. Selain itu struktur tegakan dalam ukuran elemen pohon membentuk tegakan serta sebaran jenis diyakini mempengaruhi terbentuknya karakteristik tumbuhan bawah Kohyama 1993; Jones 2002. Stratifikasi terjadi karena 2 hal penting yang dimiliki atau dialami oleh tumbuhan dalam persekutuan hidupnya dengan tumbuhan lain yaitu akibat persaingan antar tumbuhan dan sifat toleransi spesies pohon terhadap radiasi matahari Indriyanto 2006. Oliver dan Larson 1990, menjelaskan bahwa struktur tegakan adalah sebaran sementara dan sebaran fisik pohon-pohon dalam suatu tegakan. Sebarannya dapat digambarkan berdasarkan : 1 jenis pohon, 2 bentuk ruang horisontal dan vertikal, 3 besarnya pohon atau bagian pohon yang mencakup volume tajuk, luas daun dan 4 umur pohon. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan struktur tegakan adalah lebih mengarah ke struktur tegakan horisontal dan vertikal, yakni menyangkut luas bidang dasar, frekwensi dan kerapatan pohon.

2.4. Pemanfaatan Vegetasi