59
3 Angka D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
Jika terjadi autokorelasi, maka dapat diatasi dengan cara: 1
Melakukan transformasi data. 2
Menambah data observasi.
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana single regression dan analisis regresi berganda multiple
regression. Hipotesis pertama H1 dan hipotesis kedua H2 dianalisis dengan model regresi linear sederhana untuk melihat pengaruh masing-
masing variabel yaitu pajak daerah, retribusi daerah terhadap belanja modal secara terpisah, sedangkan hipotesis ketiga dianalisis dengan model regresi
berganda untuk melihat pengaruh seluruh variabel secara serentak. Hipotesisi ini dapat juga dianalisis dengan melakukan uji statistik t dan uji statistik F.
a. Uji statistik t atau uji signifikan parameter individual untuk
menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau indevendent secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependent. Pengujian hipótesis pertama H1 dianalisis dengan regresi sederhana untuk melihat pengaruh variabel
pajak daerah terhadap belanja modal secara parsial yang dapat digambarkan dengan persamaan:
Y = a + b1X1 + e
Universitas Sumatera Utara
60
Pengujian hipotesis dua H2 dianalisis dengan regresi sederhana untuk melihat pengaruh retribusi daerah terhadap belanja modal
secara parsial yang dapat digambarkan dengan rumus: Y = a + b2X2 + e
b. Uji statistik F uji signifikan simultan untuk melihat apakah
semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
terikat atau dependen. Pengujian hipotesis ketiga dianalisis dengan menggunakan regresi berganda untuk melihat pengaruh
variabel pajak daerah dan retribusi daerah secara simultan terhadap belanja modal, persamaan tersebut digambarkan
sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b1X2 + e
Keterangan: Y = Variable Dependen, yaitu Belanja modal.
a = Konstanta
X1 = Variabel Independen, yaitu Pajak Daerah X2 = Variabel Independen, yaitu Retribusi Daerah
b1, b2 = koefisien regresi berganda X1, X2. e
= Error
Universitas Sumatera Utara
61
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Penelitian
Provinsi Sumatera Utara berada dibagian Barat Indonesia, terletak pada garis 1” - 4” Lintang Utara dan 98” – 100’ Bujur Timur, merupakan bagian
dari wilayah pada posisi silang di kawasan paling Pasifik Barat. Letak Provinsi Sumatera Utara sangat strategis karena berada pada jalur
perdagangan internasional dan berdekatan dengan negara Malaysia dan Singapora serta diapit tiga provinsi dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut: Sebelah Utara
: berbatasan dengan Provinsi Daerah Istimewa Aceh Sebelah Selatan
: berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau
Sebelah Barat : berbatasan dengan Samudera Hindia
Sebelah Timur : berbatasan dengan Selat Malaka.
Berdasarkan letak dan kondisi elemenya, provinsi sumatera utara dibagi atas 3 kelompok wilayah, yaitu:
a Pantai barat
: Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga dan Nias,
b Daratan tinggi
: Tapanuli Utara, Simalungun, Pematang Siantar, Karo dan Dairi,
Universitas Sumatera Utara