Vasektomi Metode Kontrasepsi Kontap .1 Tubektomi

4 Jika hamil akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius 5 Pasca persalinan, pasca keguguran 6 Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini e. Kontra Indikasi 1 Hamil diduga hamil 2 Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya 3 Infeksi sistemik atau pelvik yang akut 4 Tidak boleh menjalani proses pembedahan 5 Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan 6 Belum memberikan persetujuan tertulis.

2.3.8.2 Vasektomi

Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi penyatuan dengan ovum tidak terjadi Sujiyatini, 2009. a. Dasar dari vasektomi Oklusi vas deferens, sehingga menghambat perjalanan spermatozoa dan tidak didapatkan spermatozoa di dalam semenejakulat tidak ada penghantaran spermatozoa dari testis ke penis Hanafi, 2010. b. Keuntungan 1 Efektif 2 Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas 3 Sederhana, cepat hanya memerlukan waktu 5-10 menit 4 Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anastesi lokal saja dan biaya rendah c. Indikasi Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga Sujiyatini, 2009. d. Kontra Indikasi Hanafi, 2010. 1 Infeksi kulit pada daerah operasi 2 Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien 3 Hidrokel dan varikokel yang besar 4 Hernia inguinalis 5 Filariasis elefantiasis 6 Undesensus testikularis 7 Massa intraskrotalis 8 Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansia 9 Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak stabil.

2.4 Pasangan Usia Subur

Pasangan usia subur berkisar antar usia 15 – 49 tahun dimana pasangan laki-laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Ini dibedakan dengan perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang Suparyanto, 2012 Pelayanan kesehatan pada PUS, yang dapat dilakukan adalah mengikuti program KB, dengan tujuan berikut: 1. Mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui pengaturan kehamilan PUS dan WUS. 2. Peningkatan kwalitas keluarga dan kemandirian keluarga. 3. Peningkatan kepedulian dan PSM. 4. Peningkatan serta pemantapan komitmen politis dan komitmen operasional. 5. Pendekatan wilayah yang paripurna Mubarak, 2012.

2.5 Pengetahuan Knowledge tentang Pemakaian MKJP

Pengetahuan knowledge adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2007. Pada penelitian Rainy Alus Fienalia yang berjudul “faktor- faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang MKJP di wilayah kerja puskesmas pancoran mas kota depok tahun 2011 ” dengan jumlah populasi 195 wanita dan jumlah sampel sebanyak 98 orang memperoleh hasil hubungan pengetahuan dengan kontrasepsi jangaka panjang ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan responden tentang kontrasepsi jangka panjang dengan pernah tidaknya responden di kontrasepsi jangka panjang pada tingkatan kepercayaan 95 dengan nilai p = 0.0001 sedangkan pada penelitian ini peneliti hanya meneliti penggunaan kontrasepsi jangka panjang saja.

2.6 Dukungan Suami

Dukungan menurut Kamus Bahasa Indonesia tahun 2011 merupakan hal yang ikut serta dalam suatu kegiatan sedangkan keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang mempunyai kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dan saling ketergantungan satu sama lainnya Notoatmojo, 2009. Dukungan suami salah satu faktor penguat reinforcing factor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam berprilaku. Sedangkan dukungan keluarga dalam KB Merupakan bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung jawab keluarga. Dalam hal ini adalah suami dalam mendukung dan memberikan kebebasan pada istri untuk menggunakan kontrasepssi jangka panjang Darmawan, 2009 . Hartanto 2004 dalam Purba 2009 mengatakan bahwa seorang wanita apabila menggunakan kontrasepsi tidak akan dapat dipakai apabila tidak ada kerja sama dengan suami. Hal tersebut merupakan metode kesadaran akan fertilitas yang sangat membutuhkan kerja sama dan saling kontrasepsi percaya antara suami istri. Seorang istri dalam menggunakan kontrasepsi idealnya apabila memilihimemakai metode kontrasepsi yang terbaik, saling bekerja sama dalam pemakaian kontrasepsi, membiayai biaya untuk kontrasepsi serta sama-sama memperhatikan tanda bahaya dari pemakaian kontrasepsi tersebut. 2.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Karakteristik Wanita Pasangan Usia Subur terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang 2.7.1 Umur Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam pemakaian kontrasepsi, mereka yang berumur tua mempunyai peluang lebih kecil untuk menggunakan alat kontrasepsi dibandingkan dengan yang berumur muda Notoadmojo, 2009 Menurut BKKBN 1998 dalam Ekarini 2009 kesehatan pasangan usia subur sangat mempenagruhi kebahagian dan kesejahteraan keluarga waktu melahirkan, jumlah kelahiran atau banyaknya anak yang di miliki dan jarak anak tiap kelahiran. Maka dari itu umur merupakan salah satu faktor seseorang untuk menjadi akseptor kontap, sebab umur berhubungan dengan potensi reproduksi dan juga untuk menentukan perlu tidaknya seseorang menggunakan vasektomi dan tubektomi sebagai cara kontrasepsi. Menurut Hartanto 2009 pola dasar penggunaan kontrasepsi yang rasional pada umur diantara 20-30 tahun adalah kontrasepsi yang mempunyai reversibilitas yang tinggi karena pada umur tersebut pasangan usia subur masih berkeinginan untuk mempunyai anak. Sedangkan pada umur 30 tahun kontrasepsi yang dianjurkan adalah yang mempunyai efektivitas tinggi dan dapat dipakai jangka panjang. Amiranty 2009 menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna pada tiap kelompok umur dengan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang MKJP. Wanita yang berusia 36-49 tahun memilikib peluang sebesar sepuluh kali untuk memakai metode kontrasepsi jangka panjang MKJP dibandingkan wanita yang berusia 15-19 tahun.

2.7.2. Pendidikan

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

1 9 130

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG METODE KONTRASEPSI DENGAN PEMAKAIAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Metode Kontrasepsi Dengan Pemakaian Kontrasepsi Di Puskesmas Kartasura Sukoharjo.

0 3 18

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

0 2 14

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

0 0 2

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

0 0 7

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

0 0 22

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

1 1 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kontrasepsi (KB) 2.1.1 Pengertian Kontrasepsi (KB) - Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Dukungan Suami Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada Wanita Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Sunggal

0 0 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Dukungan Suami Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada Wanita Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 0 9

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMAKAIAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN SUNGGAL KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 15