Tujuan penelitian Manfaat Penelitian
9 Pernyatan di atas menjelasakan bahwa PBL sebagai fokus, pengalaman
belajar terorganisir dalam penyelidikan dan penyelesaian masalah di dunia nyata. Mereka menggambarkan siswa sebagai pemecah masalah yang aktif,
berusaha untuk mengidentifikasi akar masalah dan kondisi yang diperlukan untuk mencari solusi.
Dalam PBL, siswa mengikuti pola eksplorasi tertentu yang dimulai dengan
mempertimbangkan masalah yang terdiri dari kejadian yang membutuhkan penjelasan. Selama diskusi dengan anggota kelompoknya, siswa mencoba
mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar atau proses. Di sini, siswa dirangsang untuk menemukan suatu akar masalah yang perlu dilakukan penyelesaian
lebih lanjut. Sebagai akibat dari hal ini, siswa meneliti hal-hal yang diperlukan dan kemudian mendiskusikan temuannya dan kesulitan dalam
kelompok mereka Selcuk, 2008. Sementara itu, Rusman 2010: 232-233 mengemukakan sepuluh karakteristik
model PBL, yaitu: 1 permasalahan menjadi awal dalam pembelajaran; 2 permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata;
3 permasalahan membutuhkan perspektif ganda; 4 permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa; 5 belajar pengarahan diri
menjadi hal yang utama; 6 pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam merupakan proses yang penting dalam PBL; 7 belajar melalui kolaboratif,
komunikasi, dan kooperatif; 8 pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan
untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan; 9 keterbukaan dalam proses
10 PBL meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar; dan 10 PBL
melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar. Selanjutnya, Nur dalam Rusmono 2012: 81 menyebutkan lima tahap
pembelajaran dengan menerapkan model PBL, yaitu sebagai berikut: Tabel 1. Tahap pembelajaran PBL
Tahap Pembelajaran Perilaku Guru
Tahap 1 : Mengorganisasikan siswa
kepada masalah Guru menginformasikan tujuan-tujuan
pembelajaran, mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan logistik penting, dan
memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah yang mereka
pilih sendiri.
Tahap 2 : Mengorganisasikan siswa
untuk belajar Guru membantu siswa menentukan dan
mengatur tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah itu.
Tahap 3 : Membantu penyelidikan
mandiri dan kelompok Guru mendorong siswa mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, mencari penjelasan dan
solusi.
Tahap 4: Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil karya serta pameran
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya
yang sesuai seperti laporan, rekaman video dan model, serta membantu mereka
berbagi karya mereka.
Tahap 5: Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa melakukan refleksi atas penyelidikan dan proses-proses yang
mereka gunakan.
Smith dalam Amir 2010: 27 mengemukakan tentang manfaat model PBL, yaitu: meningkatkan daya ingat dan pemahaman mengenai materi ajar;
meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan; mendorong untuk berpikir; membangun kerja tim, kepemimpinan dan keterampilan sosial;
membangun kecakapan belajar; dan memotivasi siswa.