Gambar 5. Trichodina sp. 10x10
Menurut Irianto, 2005 Trichodina sp. merupakan jenis Protozoa dari kelompok Ciliata yang memiliki bulu getar, memiliki bentuk badan seperti cawan,
berdiameter 5μm, dengan bulu getar terangkai pada kedua sisi sel. Trichodina sp. merupakan parasit yang mudah memisahkan diri menjadi dua bagian yang lebih kecil
dan kemudian masing-masing bagian akan kembali memperbanyak diri. Menurut
Kabata 1985, Trichodina sp. termasuk dalam famili Trichodinidae, sub ordo
Mobilina, ordo Petrichida dan kelas Ciliophora.
Secara visual selama penelitian jenis ektoparasit ini menyerang ikan kerapu macan dengan menampakkan gejala klinis seperti adanya warna pada permukaan
tubuh yang memucat jika dibandingkan dengan ikan yang normal Gambar 6 dan gejala lainnya seperti adanya bagian tubuh ikan yang rusak atau mengalami luka
akibat sering menggosok-gosokkan tubuh pada permukaan akuarium. Dari pemeriksaan
secara mikroskopik Trichodina sp. banyak ditemukan pada bagian kulit serta insang
dari ikan kerapu macan yang diserang.
Gambar 6. A. Infeksi Trichodina sp. warna tubuh ikan menjadi pucat,
B. Warna tubuh ikan kerapu macan norma l
A B
Universitas Sumatera Utara
Menurut Afrianto Liviawaty 1992, Trichodina sp. menyebabkan penyakit gatal Trichodinasis pada ikan dan pada bagian tubuh ikan yang diserangnya terutama
kulit, sirip dan insang. Kabata 1985, menyatakan bahwa ikan yang terkena infeksi Trichodina
sp. menyebabkan sirip ikan menjadi rusak, demikian pula pada insangnya. Bila sudah demikian, kehadiran bakteri dan jamur sebagai agen penyakit sekunder
sangat besar kemungkinan menyerang kulit dan menyerang ikan dalam skala pembenihan.
Klinger Floyd 1998 mengatakan bahwa Trichodina sp. merupakan salah satu parasit yang sering menyerang ikan budidaya, terutama bagian kulit dan insang.
Infeksi dalam jumlah yang sedikit tidak akan mengakibatkan kerugian pada budidaya ikan. Namun, jika ikan mengalami stress atau kualitas air menurun, maka parasit ini
akan berkembang biak dengan cepat dan mengakibatkan kerugian yang besar. Lebih lanjut dinyatakan bahwa infeksi dalam jumlah yang besar akan mengakibatkan ikan
tampak pucat, nafsu makan turun dan sensitif terhadap infeksi bakteri.
Dari hasil pengamatan secara mikroskopik ditemukan jenis ektoparasit lainnya yang menyerang kerapu macan dengan bentuk bentuk pipih seperti cacing yang
memiliki alat pengait pada bagian posterior tubuhnya dengan gejala infeksi pada ikan kerapu macan yang terserang seperti pernafasan ikan meningkat dan produksi lendir
yang berlebihan pada permukaan tubuh inang yaitu Benedenia yang banyak menyerang bagian insang dan permukaan tubuh ikan. Ciri-cirinya memiliki panjang
1,4-2,7 mm, bentuk pipih agak oval, bagian anterior terdapat sepasang alat penempel, sedangkan pada bagian posterior terdapat haptor yang dilengkapi dengan sepasang alat
pengait Zafran, 1998 pada Gambar 7.
Gambar 7. Benedenia sp.
Universitas Sumatera Utara
Dibandingkan dengan parasit insang, parasit kulit yang ditemukan pada ikan budidaya jenisnya sangat sedikit, dan umumnya jenis yang banyak ditemukan adalah
Bendenia sp. yang merupakan skin monogenetic trematodes atau disebut juga parasit
kulit, karena banyak ditemukan pada lendir tubuh ikan atau bagian kulit tubuh ikan. Menurut Kabata, 1985 bahwa ektoparasit Benedenia termasuk ke dalam ordo
Dactylogridae, famili Capsylidae, genus Benedenia dan spesies Benedenia sp. Menurut Gusrina 2008, bahwa Benedenia sp. sering menyerang ikan kerapu macan
terutama di bagian kulit dan insang dan menyerang kulit bahkan beberapa ikan yang terserang parasit ini menunjukkan gejala klinis abnormal pada mata yaitu terjadi
kebutaan. Insang merupakan organ penting yang sangat dibutuhkan oleh organisme perairan sebab insang merupakan organ primer untuk pertukaran gas-gas juga
berperan dalam proses osmoregulasi.
4.2 Prevalensi ektoparasit terhadap salinitas