”Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: Kami tidak melihat kamu, melainkan sebagai seorang manusia biasa
seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya
saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta.
Q.S. Hud: 27.
D. Metode Dakwah yang Efektif menurut Imam Khomeini
Metode Dakwah menurut Imam Khomeini adalah:
8. Metode Dakwah melalui Majelis Ilmu
Metode ini adalah prioritas paling utama dalam berdakwah menurut Imam. Terlebih gencarnya perang pemikiran oleh kaum kafir saat ini.
Menurut penulis, bila pikiran umat telah dijauhkan dari pusat kajian pemikiran ilmu Islam maka yang terjadi umat Islam hanya jasmaninya Islam akan tetapi
pikiran mereka bukan atas dasar pemikiran ilmu-ilmu Islam. Dakwah melalui pusat pengkajian ilmu Islam seperti ini adalah metode
dakwah jangka panjang yang memusatkan kajian Islam melalui pendidikan yakni proses perkembangan individu muslim melalui meluruskan pikiran dan
tindakan manusia sesuai ajaran Islam.
Di saat masyarakat menjadikan kekayaan materi sebagai prioritas dan agama hanya dipandang sebagai seremoni tidak dijadikan filter dalam
mengambil keputusan dan tindakan. Ini hanya bisa terjawab oleh menyemarakkan pusat kajian ilmu Islam dengan memberikan pendidikan
Islam.
2. Metode Dakwah melalui Berdialog atau Musyawarah
Maksudnya, untuk menjembatani keadaan kompleksitas dan heterogenitas keadaan masyarakat, da’i perlu menggunakan alat yang terbaik
ahsan yaitu melalui dialog kata kesepakatan akan ditemukan. Berdialogmusyawarah adalah metode dakwah yang telah dianjurkan
dalam Islam. Firman Allah Swt:
هروﺎ و ﺮ ﺄ ا
اذﺈ ﺰ
آﻮ ﻰ
ا نإ
ا آﻮ ا
”Dan bermusyawarahlah dengan mereka pada segala urusan. maka jika engkau telah membulatkan cita-cita, bertawakkallah kepada allah dan
bahwasanya allah menyertai orang-orang yang bertawakkal kepada-nya.” Q.S. Ali Imron: 159
Kemudian mengenai pendapat Imam bahwa dalam bermusyawarah kita
harus mengaitkan mereka para cendekiawan, kaum intelektual, dan para pemimpin agama dan negara. Ini sesuai dengan sabda Rasul Saw yang ketika
itu Ali R.a bertanya kepada Rasul Saw:
ﷲا لﻮ رﺎ .
لﺰ ﺎ لﺰ ﺮ ﺄ ا ا
ﺮ ن
و ﺔ
ﻚ .
لﺎ ا
ﻮ ا
ا ﺎ
ا ﺎ
ﻮ ﻮ
ر ى
ﻜ
”Aku Ali R.a berkata: ”Ya Rasulullah, timbul beberapa urusan di antara kami yang tidak turun di alquran juga sunnahmu. Apa yang harus aku
lakukan?” Nabi menjawab: ”Kumpulkan orang-orang yang pandai dari antara orang-orang mukmin, maka berundinglah dengan mereka tentang hal
itu.” H.Rr. Ibnu Abdil Barr
3. Metode Dakwah melalui Tabligh Atau MimbarBerpidato