1. Bahan hukum primer
41
a Peraturan Perundang-undangan yang berhubungan dengan Pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian uang.
yaitu bahan hukum yang mengikat, antara lain berupa :
b Putusan-putusan pengadilan atau yurisprudensi c Bahan hukum lainnya.
2. Badan Hukum Sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan tentang bahan hukum primer antara lain berupa :
a Tulisan atau pendapat pakar hukum pidana mengenai asas-asas berlakunya hukum pidana dalam pencucian Uang.
b Tulisan atau pendapat pakar hukum pidana mengenai analisis yuridis tentang penentuan unsur unsur tindak pidana pencucian uang .
3. Bahan hukum tertier yang memberikan informasi lebih lanjut mengenai badan hukum primer dan bahan hukum sekunder antara lain:
a Kamus besar bahasa Indonesia b Ensiklopedi Indonesia
c Berbagai masalah hukum yang berkaitan dengan Tindak Pidana Pencucian uang.
42
2. Metode Pendekatan.
41
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, 1984 hal 52
42
Ibid, hal 52
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini mempergunakan metode pendekatan yuridis normative, karena mengutamakan tinjauan dari segi peraturan hukum yang menyangkut analisis
yuridis tentang penentuan unsur unsur tindak pidana pencucian uang. Metode pendekatan yuridis normatif dipergunakan dengan pertimbangan titik tolak
penelitian adalah analisis terhadap peraturan perundang-undangan di bidang tindak pidana pencucian uang sebagai hukum positif di Indonesia. Di samping itu
juga menggunakan pendekatan secara yuridis sosiologis, karena untuk melihat penerapan peraturan perundang-undangan di bidang tindak pidana pencucian
uang sejauh mana penegkaan hukum tindak pidana pencucian uang dapat efektif di tegakkan.
3. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah studi dokumen.Bahan pustaka dimaksud terdiri atas bahan hukum primer yaitu peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan tindak pidana pencucian uang khususnya yang menyangkut unsur unsur tindak pidanan pencucian uang.
Demikian pula dikaji bahan hukum sekunder berupa karya para ahli termasuk hasil penelitian. Untuk melengkapi bahan hukum tersebut ditunjang pula dengan
badan hukum tertier seperti : kamus, ensiklopedia, jurnal, dan lain sebagainya.
4. Prosedur pengambilan dan pengumpulan data
Universitas Sumatera Utara
Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder, baik yang berupa badan hukum primer, badan hukum sekunder maupun badan
hukum tertier. Sesuai dengan tipologi penelitian hukum normatif, data sekunder dengan bahan hukum dimaksud merupakan bahan utama dalam
penelitian ini Penelitian yang berkaitan dengan pendekatan yuridis normatif dimulai
langkah awal adalah melakukan invetarisasi peraturan perundang-undangan di bidang tindak pencucian uang dan penentuan unsur unsur tindak pidana
pencucian uang serta peraturan-peraturan lainnya. Usaha untuk memperoleh peraturan perundang-undangan di bidang
tindak pidana pencucian uang khusus mengenai unsur unsur tindak pidana pencucian uang didukung dengan penelaahan terlebih dahulu terhadap bahan
hukum sekunder, berupa tulisan para ahli dan kebijakan hukum pidana. Cara tersebut ditunjang pula dengan bahan hukum tertier
Setelah inventarisasi peraturan perundang-undangan selesai dibuat intisari dari setiap peraturan perundang-undangan yang bersangkutan. Hal ini
untuk mempermudah analisis serta pembuatan laporan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
5. Analisis Data