b. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians antara satu pengamatan ke pengamatan lainnya.
Model regresi yang baik adalah homokedastisitas. Pengujian ini dilakukan dengan Scatter-Plot menggunakan SPSS. Menurut Ghozali 2005:110,
yang menjadi dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heterokedastisitas yaitu :
i. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit. Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi
heterokedastisitas.
ii. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu dengan periode
sebelumnya. Masalah autokorelasi akan muncul bila data yang dipakai adalah data runtut
waktu time-series. “Autokorelasi akan muncul bila data sesudahnya memiliki korelasi yang tinggi dengan data sebelumnya pada data runtut waktu dan besaran
data sangat tergantung pada tempat data tersebut terjadi” Hadi, 2006:175.
Universitas Sumatera Utara
“Model regresi yang baik tidak terdapat autokorelasi” Hadi, 2006:175. Uji yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi
adalah menggunakan uji Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut: a.
bila nilai DW Durbin-Watson terletak antara batas atas DU dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol artinya tidak terjadi
autokorelasi, b.
bila nilai DWDL batas bawah maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol artinya ada autokorelasi positif,
c. bila nilai DW4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol
artinya ada autokorelasi negatif, d.
bila nilai DW terletak antara DU dengan DL atau DW terletak diantara 4- DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat diputuskan ada autokorelasi
atau tidak.
2. Pengujian Hipotesis