40 di TK yang mengenal anak secara mendalam bisa dilakukan dengan
mengelola pembelajaran
di kelas
secara maksimal,
serta mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan dengan cara
terus mengembangkan potensi guru TK dan juga memberikan penguasaan akademik kepada guru TK seperti pemahaman wawasan
kependidikan dan penguasaan bahan kajian akademik dan juga harus dapat memiliki kemampuan dalam memberikan layanan bimbingan
pribadi sosial serta layanan bimbingan belajar kepada anak TK. Dengan adanya kompetensi profesional guru diharapkan guru dapat
memiliki kompetensi akademik yang baik sehingga keberhasilan pelaksaan kegiatan dalam dunia pendidikan anak usia dini dapat terus
meningkat.
3. Sertifikasi Guru
a. Definisi Sertifikasi Guru
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memiliki
standar profesional guru. Sertifikasi guru adalah proses untuk memberikan sertifikat kepada guru yang telah memenuhi standar
kualifikasi dan standar kompetensi Kunandar, 2007: 79. Sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian yang berupa
pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untu melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu,
setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lemabaga sertifikasi.
41 National Commision on Educational Services NCES,
memberikan pengertian sertifikasi secara lebih umum yakni: “Certification is a procedure whereby the state evaluates and reviews
a teacher candidate’s credentials and provides him or her a license to teach” E.Mulyasa, 2012: 34. Yang artinya sertifikasi merupakan
prosedur untuk menentukan apakah seorang calon guru layak diberikan izin dan kewenangan untuk mengajar. Hal ini diperlukan
karena lulusan lembaga pendidikan tenaga keguruan sangat bervariasi, baik di kalangan perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Ditambahkan Kunandar 2007: 75 bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sertifikasi sendiri diadakan oleh pemerintah
karena keharusan seorang guru yang profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Karena keharusan guru menjadi
profesional, pemerintah menyusun Undang-Undang tentang guru dan dosen yaitu Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan guru adalah pendidik profesional.
Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 dalam Kunandar 2007: 90 menjelaskan bahwa sertifikasi guru dalam jabatan dapat
diikuti oleh guru dalam jabatan yang telah memiliki kualifikasi akademik sarjana S1 atau diploma empat D-IV, sedangkan
guru Non-PNS yang dapat disertifikasi adalah guru Non-PNS
42 yang berstatus sebagai guru tetap pada satuan pendidikan tempat
yang bersangkutan bertugas. Dijelaskan pula bahwa guru yang ingin memperoleh sertifikat
keprofesionalan sebagai pendidik harus memenuhi persyartaan seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8
dan 9 Syaiful, 2008: 11 guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 8
diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Selain itu Undang-Undang No.14 Tahun 2005 juga
menjelaskan bahwa sertifikasi guru memiliki beberapa persyaratan kompetensi yang harus dilaksanakan dan lolos uji, yaitu uji
kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional Wina, 2012: 18
Berdasarkan persyaratan-persyaratan yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat
guru dari pemerintah kepada seseorang yang sudah lolos uji kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional serta memiliki kualifikasi akademik S-1 dan D-IV yang berlaku dalam jangka waktu 5 Tahun sejak berlakunya
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru.
b. Landasan Hukum Pelaksanaan Sertifikasi