Pengolahan Data PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1.2. Data kuesioner faktor –faktor yang mempengaruhi kompetensi SDM. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil kuesioner terhadap 25 orang yang merupakan susunan para staff yang ada di PT. Growth Sumatra Industry diperoleh tabulasi Jawaban sebagai berikut yang terlihat pada Lampiran 2.

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Uji validitas dan reliabilitas 1. Uji validitas. Berdasarkan hasil tabulasi skor setiap pertanyaan untuk masing–masing responden kemudian dilakukan perhitungan perhitungan koefisien korelasi . Untuk mengetahui item pertanyaan mana yang tidak memiliki validitas yang memadai maka batas minimum r adalah 0,396. Bila dalam kuesioner ada item pertanyaan faktor yang mendapat koefisien korelasi 0,396 maka pertanyaan tersebut diperbaiki atau dihilangkan dari kuesioner. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan software SPPS versi 19. Perhitungan validitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada Lampiran 2 dapat dilihat bahwa seluruh item pertanyaan memiliki nilai correlated item faktor -total correlation r hitung r tabel sehingga semua item pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian, serta dapat dilakukan langkah berikutnya yaitu uji reliabilitas. Rangkuman perhitungan koefisien korelasi untuk tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 5.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. Uji validitas butir pertanyaan Atribut r–tabel r –hitung Kesimpulan Pertanyaan 1 0,396 0,557 Valid Pertanyaan 2 0,396 0,564 Valid Pertanyaan 3 0,396 0,728 Valid Pertanyaan 4 0,396 0,507 Valid Pertanyaan 5 0,396 0,696 Valid Pertanyaan 6 0,396 0,619 Valid Pertanyaan 7 0,396 0,614 Valid Pertanyaan 8 0,396 0,559 Valid Pertanyaan 9 0,396 0,765 Valid Pertanyaan 10 0,396 0,600 Valid Pertanyaan 11 0,396 0,635 Valid Pertanyaan 12 0,396 0,600 Valid Pertanyaan 13 0,396 0,431 Valid Pertanyaan 14 0,396 0,431 Valid Pertanyaan 15 0,396 0,510 Valid Pertanyaan 16 0,396 0,694 Valid Pertanyaan 17 0,396 0,535 Valid Pertanyaan 18 0,396 0,736 Valid Pertanyaan 19 0,396 0,693 Valid Pertanyaan 20 0,396 0,706 Valid Pertanyaan 21 0,396 0,631 Valid Pertanyaan 22 0,396 0,603 Valid Pertanyaan 23 0,396 0,472 Valid Pertanyaan 24 0,396 0,672 Valid Pertanyaan 25 0,396 0,542 Valid Universitas Sumatera Utara 2. Uji Reabilitas. . Pengujian reliabilitas untuk data kinerja dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. n n x x x 2 2 2 ∑ ∑ − = σ .................................... 5.1 Keterangan: 2 x σ = Nilai varians masing-masing butir pertanyaan. n = Jumlah responden. contoh untuk nilai varians butir 1, yaitu: 36 , 1 25 25 210 - 1798 2 2 = = x σ Dengan menggunakan cara yang sama, maka nilai varians butir 1 sampai dengan 5 dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Perhitungan Varians Tiap Butir Pertanyaan Dimensi Pelayanan Nilai Varians 1. Motivasi 1,36 2. Konsep Diri 2,21 3. Sikap 1,52 4. Pengetahuan 1,52 5. Keterampilan 1,23 Sumber: hasil pengolahan data Universitas Sumatera Utara 1279,65 1279,65 - 25 25 1003 - 8249 total varians 84 , 7 23 , 1 ... 21 , 2 1,36 ... 2 2 2 5 2 2 2 1 2 = = = = + + + = + + + = ∑ ∑ b b σ σ σ σ σ Dimasukkan ke rumus Alpha Cronbach, 993 , 65 , 1279 84 , 7 1 1 12 12 1 1 2 2 =       −       − =         −       − = ∑ t b k k r σ σ Nilai koefisien reliabilitas responden sebesar 0,993. Ada 2 cara untuk menilai apakah suatu instrument memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, yaitu: 1. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh 0,60. 2. Dari tabel kritis koefisien korelasi r Pearson. Dari pengolahan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh data responden yang didapatkan adalah reliabel dalam arti dapat dipercaya kebenarannya sebab nilai koefisien reliabilitas yang terukur 0,993 0,60. Universitas Sumatera Utara 5.2.2. Uji koefisien korelasi. Uji korelasi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel motif, traits, self concept, knowledge, dan skill sebagai variabel independen terhadap variabel dependen kinerja SDM Y 1 Hubungan korelasi antara variabel terikat dengan variabel bebas: . Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 19, dengan hasil terlampir pada Lampiran 2. Gambar 5.2 menunjukkan hasil akhir dari perhitungan korelasi tiap variabel dependen terhadap variabel independen. Motif X 1 Kinerja SDM Y Traits X 2 Self Concept X 3 Knowledge X 4 Skill X 5 r 1,5 = 0,891 r 1,4 = 0,703 r 1,3 = 0,632 r 1,2 = 0,459 r 1,1 = 0,619 Gambar 5.2. Hubungan Korelasi Antara Variabel Terikat Dengan Variabel Bebas 5.2.3. Uji Hipotesis Penelitian. Hipotesis yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Hipotesis 1. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel motif dengan kinerja SDM. H1 : Ada pengaruh signifikan antara variabel motif dengan kinerja SDM. 2. Hipotesis 2. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel sikap dengan kinerja SDM. H1 : Ada pengaruh signifikan antara variabel faktor sikap dengan kinerja SDM. 3. Hipotesis 3. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel konsep diri dengan kinerja SDM. H1 : Ada pengaruh signifikan antara variabel konsep diri dengan kinerja SDM. 4. Hipotesis 4. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel pengetahuan dengan kinerja SDM. H1 : Ada pengaruh signifikan antara variabel pengetahuan dengan kinerja SDM. 5. Hipotesis 5. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel keterampilan dengan kinerja SDM. H1 : Ada pengaruh signifikan antara variabel keterampilan dengan kinerja SDM. Universitas Sumatera Utara 6. Hipotesis 6. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel penelitian keterampilan, motif, pengetahuan, konsep diri, sikap dengan kinerja SDM. H1 : Ada pengaruh signifikan antara variabel penelitian keterampilan, motif, pengetahuan, konsep diri, sikap dengan kinerja SDM. Pengujian hipotesis bertujuan untuk memberikan jawaban atas dugaan sementara mengenai pengaruh variabel independen, yaitu motivasi, sikap, konsep diri, pengetahuan, dan keterampilan dengan variabel dependen berupa kinerja SDM. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan cara parsial yang dilakukan dengan menggunakan t-test dengan t ingkat kepercayaan 95 α = 0,05. Pengujian hipotesis secara parsial dengan t-test yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Uji Hipotesis Secara Parsial Pernyataan Hipotesis Variabel t-hitung t-tabel Keputusan Hipotesis 1 Motif X1 1,873 1,714 H ditolak 2 Sikap X2 1,998 1,714 H 3 ditolak Konsep diri X3 2,023 1,714 H 4 ditolak Pengetahuan X4 2,787 1,714 H 5 ditolak Keterampilan X5 2,643 1,714 H ditolak Nilai t-tabel diperoleh dari tabel distribusi dengan derajat kebebasan 23 dk = 25-2 dan α = 0,05. Pengambilan keputusan hipotesis dilakukan dengan Universitas Sumatera Utara membandingkan nilai t-hitung dan t-tabel . Nilai t-hitung masing-masing variabel tidak berada pada daerah penerimaan hipotesis -1,714 sampai 1,714. Dengan demikian H 1 Pengujian hipotesis untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independen secara simultan dilakukan dengan f – test . Dari hasil pengujian dengan menggunkan software SPSS dapat dilihat lampiran 8 diperoleh nilah f - hitung sebesar 40,086. Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan untuk menguji pernyataan hipotesis 6. Tabel 5.10 menunjukkan hipotesis secara simultan untuk melihat apakah variabel independen secara bersama –sama memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja SDM. seluruhnya diterima yang artinya ada pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Tabel 5.10. Uji Hipotesis Secara Simultan Pernyataan hipotesis Variabel F – hitung F – tabel Keputusan hipotesis 6 Motif X1, sikap X2, konsep diriX3, pengetahuan X4, ketrampilan X5 40,086 2,652 Ho ditolak Pengambilan keputusan hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai f – hitung dan f –tabel. Nilai f –tabel diperoleh dari distribusi – f dengan derajat kebebasan untuk pembilang dk 1 = 5 , derajat kebebasan untuk penyebut dk 2 Penolakan Ho dikarenakan nilai f –hitung lebih besar dari f –tabel 40,086 2,652 . Maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. = 24 dan α = 0,05 yaitu sebesar 2,652. Universitas Sumatera Utara 5.2.4. Pembobotan Faktor kompetensi SDM. Adapun kuesioner pembobotan antar Faktor dapat dilihat pada Lampiran 2. 5.2.5. Perhitungan Rata-rata Pembobotan antar WC Perhitungan rata-rata pembobotan antar WC adalah dengan menggunakan rata-rata geometrik.. Berikut ini adalah contoh perhitungan rata-rata geometrik untuk WC Alternatif antara EAF dengan LF. Responden 1 : 15 Responden 2 : 5 Responden 3 : 1 Maka rata-rata geometriknya adalah: 1,9948 7 9 1 1 5 5 1 6 = = Perhitungan rata-rata pembobotan dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Perhitungan Rata-rata Pembobotan antar WC WC EAF LF CCM RF RM EAF 1,0000 1,9948 2,6085 5,4258 3,2666 LF 0,5013 1,0000 0,7873 1,4422 1,4422 CCM 0,3834 1,2702 1,0000 3,0429 1,3077 RF 0,1843 0,6934 0,3286 1,0000 0,7647 RM 0,3061 0,6934 0,7647 1,3077 1,0000 Jumlah 2,3751 5,6517 5,4891 12,2186 7,7812 Keterangan: diperoleh dari perhitungan rata-rata geometrik kriteria. Perhitungan rata-rata pembobotan untuk WC EAF alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.12. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12 Perhitungan Rata-Rata Pembobotan untuk WC EAF Alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Kriteria Fisik 1,0000 0,5459 0,4174 Kriteria Mental 1,8320 1,0000 1,7321 Kriteria Waktu 2,3956 0,5774 1,0000 Keterangan: diperoleh dari perhitungan rata-rata geometrik alternatif untuk WC EAF. Perhitungan rata-rata pembobotan untuk WC LF Alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.13. Tabel 5.13. Perhitungan Rata-Rata Pembobotan untuk WC LF Alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Kriteria Fisik 1,0000 0,9067 0,6287 Kriteria Mental 1,1029 1,0000 1,7321 Kriteria Waktu 1,5907 0,5774 1,0000 Jumlah 3,6936 2,4840 3,3607 Keterangan: diperoleh dari perhitungan rata-rata geometrik alternatif untuk WC LF. Perhitungan rata-rata pembobotan untuk WC CCM alternatif dapat dilihat pada Tabel. 5.14. Tabel 5.14. Perhitungan Rata-Rata Pembobotan untuk WC CCM Alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Kriteria Fisik 1,0000 0,9873 1,3077 Kriteria Mental 1,0129 1,0000 1,5704 Kriteria Waktu 0,7647 0,6368 1,0000 Keterangan: diperoleh dari perhitungan rata-rata geometrik alternatif untuk WC CCM. Perhitungan rata-rata pembobotan untuk WC RF alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.15. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15. Perhitungan Rata-Rata Pembobotan untuk WC RF alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Kriteria Fisik 1,0000 0,8327 2,4662 Kriteria Mental 1,2009 1,0000 1,5704 Kriteria Waktu 0,4055 0,6368 1,0000 Keterangan: diperoleh dari perhitungan rata-rata geometrik alternatif untuk WC RF Perhitungan rata-rata pembobotan untuk kriteria RM alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.16. Tabel 5.16. Perhitungan Rata-Rata Pembobotan Untuk Kriteria RM Alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Kriteria Fisik 1,0000 1,3077 1,4239 Kriteria Mental 0,7647 1,0000 1,8860 Kriteria Waktu 0,7023 0,5302 1,0000 Keterangan: diperoleh dari perhitungan rata-rata geometrik alternatif untuk WC RM 5.2.6. Perhitungan Bobot Parsial Dan Konsistensi Matriks. Perhitungan bobot parsial dan konsistensi matriks merupakan perhitungan rasio konsistensi menggunakan rumus-rumus yang disajikan secara jelas sebagai berikut: f. Perhitungan rasio konsistensi. Rasio konsistensi = matriks perhitungan rata-rata pembobotan vektor bobot tiap baris. g. Perhitungan konsistensi vektor. konsistensi vektor = rasio konsistensi bobot parsial tiap baris. Universitas Sumatera Utara h. Rata-rata entri maks λ . maks λ = n Vektor i Konsistens n i ∑ =1 i. Consistency Index CI. 1 n n CI maks − − λ = j. Consistency Ratio CR. Index y Consistenc Random CI CR = dimana jawaban responden akan konsisten jika CR ≤ 0, 1, dengan Random Index RI n = 3 adalah 0.58 nilai diperoleh dari tabel Random Index. 5.2.6.1. Alternatif Untuk mendapatkan jumlah matriks pada Tabel 5.17, maka dijumlahkan semua nilai-nilai di setiap kolom matriks komparasi pasangan. Tabel 5.17. Jumlah Perhitungan Rata-rata Pembobotan Antar WC WC EAF LF CCM RF RM EAF 1,0000 1,9948 2,6085 5,4258 3,2666 LF 0,5013 1,0000 0,7873 1,4422 1,4422 CCM 0,3834 1,2702 1,0000 3,0429 1,3077 RF 0,1843 0,6934 0,3286 1,0000 0,7647 RM 0,3061 0,6934 0,7647 1,3077 1,0000 Jumlah 2,3751 5,6517 5,4891 12,2186 7,7812 Berikutnya, dibagi masing-masing angka di setiap sel dengan jumlah kolom masing-masing dan menghasilkan matriks normalisasi dimana angka di setiap kolom Universitas Sumatera Utara berjumlah 1 satu. Sementara bobotnya diperoleh dengan menghitung rata-rata setiap baris yang didapat dengan cara menjumlahkan dan membaginya dengan jumlah data. Matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk WC Kriteria dapat dilihat pada Tabel 5.18. Tabel 5.18. Matrik Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk WC Kriteria WC EAF LF CCM RF RM Bobot Parsial EAF 0,4210 0,3529 0,4752 0,4441 0,4198 0,4226 LF 0,2111 0,1769 0,1434 0,1180 0,1853 0,1670 CCM 0,1614 0,2247 0,1822 0,2490 0,1681 0,1971 RF 0,0776 0,1227 0,0599 0,0818 0,0983 0,0881 RM 0,1289 0,1227 0,1393 0,1070 0,1285 0,1253 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Sumber: Diperoleh dari perhitungan matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk WC Kriteria Perhitungan Rasio Konsistensi CR:                 =                                 6363 , 4423 , 0029 , 1 8417 , 1568 , 2 1253 , 0881 , 1971 , 1670 , 4226 , 1 1,3077 0,7647 6934 , 3061 , 7647 , 1 3286 , 0,6934 1843 , 3077 , 1 3,0429 1 1,2702 3834 , 4422 , 1 1,4422 7873 , 1 5013 , 2666 , 3 5,4258 6085 , 2 1,9948 1 2,15680,4226=5,1035 0,84170,1670=5,0411 1,00290,1971=5,0889 0,44230,0881=5,0229 0,63630,1253=5,0787 Universitas Sumatera Utara 0670 , 5 5 3350 , 25 5 0787 , 5 5229 , 0889 , 5 0411 , 5 1035 , 5 = = + + + + = maks λ dimana 1 − − = n n Zmaks CI dan ex istencyInd RandomCons CI CR = dengan Random Index RI dengan n= 5 adalah 1,12 diperoleh dari Tabel Random Index. Jika CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten. 0134 , 4 5 0670 , 5 = − = CI 0150 , 12 , 1 0168 , = = CR Karena CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten. 5.2.6.1. Kriteria 5.2.6.1.1. Kriteria-Kriteria dari WC EAF Jumlah perhitungan rata-rata pebobotan untuk Kriteria WC EAF kriteria dapat dilihat pada Tabel 5.19. Tabel 5.19. Jumlah Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Kriteria WC EAF Alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Kriteria Fisik 1,0000 0,5459 0,4174 Kriteria Mental 1,8320 1,0000 1,7321 Kriteria Waktu 2,3956 0,5774 1,0000 Jumlah 5,2275 2,1232 3,1495 Matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk Kriteria WC EAF kriteria dapat dilihat pada Tabel 5.20. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.20. Matrik Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Kriteria WC EAF Kriteria Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Bobot Parsial Kriteria Fisik 0,1913 0,2571 0,1325 0,1936 Kriteria Mental 0,3504 0,4710 0,5499 0,4571 Kriteria Waktu 0,4583 0,2719 0,3175 0,3492 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Perhitungan Rasio Konsistensi CR:                 =                                 0770 , 1 4168 , 1 5890 , 3492 , 4571 , 1936 , 1 5774 , 3956 , 2 7321 , 1 1 8320 , 1 4174 , 5459 , 1 0,58900,1936=3,0414 1,41680,4571=3,0993 1,07700,3492=3,0840 0749 , 3 3 2247 , 9 3 0840 , 3 0993 , 3 0414 , 3 = = + + = maks λ dimana 1 − − = n n Zmaks CI ex istencyInd RandomCons CI CR = dengan Random Index RI dengan n = 3 adalah 0,58 diperoleh dari Tabel Random Index. Jika CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten. Universitas Sumatera Utara 0375 , 2 3 0749 , 3 = − = CI 0646 , 58 , 0375 , ≈ = CR Karena CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten. 5.2.6.1.2. Kriteria-Kriteria dari WC LF. Jumlah perhitungan rata-rata pembobotan untuk Kriteria WC LF kriteria dapat dilihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21. Jumlah Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Kriteria WC LF Alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Kriteria Fisik 1,0000 0,9067 0,6287 Kriteria Mental 1,1029 1,0000 1,7321 Kriteria Waktu 1,5907 0,5774 1,0000 Jumlah 3,6936 2,4840 3,3607 Matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk Kriteria WC LF Alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.22. Tabel 5.22. Matrik Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Kriteria WC LF Alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Bobot Parsial Kriteria Fisik 0,2707 0,3650 0,1871 0,2743 Kriteria Mental 0,2986 0,4026 0,5154 0,4055 Kriteria Waktu 0,4307 0,2324 0,2976 0,3202 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Perhitungan Rasio Konsistensi CR: Universitas Sumatera Utara                 =                                 9906 , 2626 , 1 8432 , 3202 , 4055 , 2743 , 1 5774 , 5907 , 1 7321 , 1 1 1029 , 1 6287 , 9067 , 1 0,84320,2743=3,0745 1,26260,4055=3,1136 0,99060,3202=3,0936 0939 , 3 3 2818 , 9 3 0936 , 3 1136 , 3 0745 , 3 = = + + = maks λ dimana 1 − − = n n Zmaks CI ex istencyInd RandomCons CI CR = dengan Random Index RI dengan n = 3 adalah 0,58 diperoleh dari Tabel Random Index. Jika CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten. 0470 , 2 3 0939 , 3 = − = CI 0810 , 58 , 0470 , ≈ = CR 5.2.6.1.3. Kriteria-Kriteria dari WC CCM Jumlah perhitungan rata-rata pembobotan untuk Kriteria WC CCM Alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.23. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.23. Jumlah Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Kriteria WC CCM Alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Kriteria Fisik 1,0000 0,9873 1,3077 Kriteria Mental 1,0129 1,0000 1,5704 Kriteria Waktu 0,7647 0,6368 1,0000 Jumlah 2,7776 2,6240 3,8781 Matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk Kriteria WC CCM Alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.24. Tabel 5.24. Matrik Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Kriteria WC CCM Alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Bobot Parsial Kriteria Fisik 0,3600 0,3762 0,3372 0,3578 Kriteria Mental 0,3647 0,3811 0,4049 0,3836 Kriteria Waktu 0,2753 0,2427 0,2579 0,2586 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Perhitungan Rasio Konsistensi CR:           =                     7765 , 1521 , 1 0747 , 1 2586 , 3836 , 3578 , 0000 , 1 6368 , 7647 , 5704 , 1 1 0129 , 1 3077 , 1 9873 , 1 1,07470,3578=3,0034 1,15210,3836=3,0037 0,77650,2586=3,0025 0032 , 3 3 0097 , 9 3 0025 , 3 0037 , 3 0034 , 3 = = + + = maks λ dimana 1 − − = n n Zmaks CI Universitas Sumatera Utara ex istencyInd RandomCons CI CR = dimana 1 − − = n n Zmaks CI ex istencyInd RandomCons CI CR = dengan Random Index RI dengan n = 3 adalah 0,58 diperoleh dari Tabel Random Index. Jika CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten. 0028 , 58 , 0016 , = = CR 5.2.6.1.4. Kriteria-Kriteria dari WC RF Jumlah pendatangan rata-rata pembobotan untuk Kriteria WC RF Alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.25. Tabel 5.25. Jumlah Perhitungan Rata-Rata Pembobotan untuk Kriteria WC RF Alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Kriteria Fisik 1,0000 0,8327 2,4662 Kriteria Mental 1,2009 1,0000 1,5704 Kriteria Waktu 0,4055 0,6368 1,0000 Jumlah 2,6064 2,4695 5,0366 Matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk Kriteria WC RF Alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.26. 0016 , 2 3 0032 , 3 = − = CI Universitas Sumatera Utara Tabel 5.26. Matrik Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Kriteria WC RF Alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Bobot Parsial Kriteria Fisik 0,3837 0,3372 0,4897 0,4035 Kriteria Mental 0,4608 0,4049 0,3118 0,3925 Kriteria Waktu 0,1556 0,2579 0,1985 0,2040 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Perhitungan Rasio Konsistensi CR:           =                     6175 , 1974 , 1 2334 , 1 2040 , 3925 , 4035 , 0000 , 1 6368 , 4055 , 5704 , 1 1 2009 , 1 4662 , 2 8327 , 1 1,23340,4035=3,0568 1,19740,3925=3,0508 0,16750,2040=3,0273 0449 , 3 3 1348 , 9 3 0273 , 3 0508 , 3 0568 , 3 = = + + = maks λ dimana 1 − − = n n Zmaks CI ex istencyInd RandomCons CI CR = dimana 1 − − = n n Zmaks CI ex istencyInd RandomCons CI CR = Universitas Sumatera Utara dengan Random Index RI dengan n = 3 adalah 0,58 diperoleh dari Tabel Random Index. Jika CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten. 0387 , 58 , 0225 , ≈ = CR 5.2.6.1.5. Kriteria-Kriteria dari WC RM Jumlah perhitungan rata-rata pembobotan untuk Kriteria WC RM Alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.27. Tabel 5.27. Jumlah Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Kriteria WC RM Alternatif Kriteria Rolling Cooling Shearing Bundling Rolling 1,0000 1,3077 1,4239 0,8327 Cooling 0,7647 1,0000 1,8860 0,5848 Shearing 0,7023 0,5302 1,0000 0,6934 Jumlah 2,4670 2,8379 4,3098 2,4670 Matrik normalisasi dan rata-rata baris untuk Kriteria WC RM level2 dapat dilihat pada Tabel 5.28. Tabel 5.28. Matrik Normalisasi dan Rata-rata Baris Kriteria WC RM Alternatif Kriteria Kriteria Fisik Kriteria Mental Kriteria Waktu Bobot Parsial Kriteria Fisik 0,4053 0,4608 0,3304 0,3988 Kriteria Mental 0,3100 0,3524 0,4376 0,3666 Kriteria Waktu 0,2847 0,1868 0,2320 0,2345 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Perhitungan Rasio Konsistensi CR:             =                         7090 , 1139 , 1 2122 , 1 2345 , 3666 , 3988 , 1 5302 , 7023 , 8860 , 1 1 7647 , 4239 , 1 3077 , 1 1 0225 , 2 3 0449 , 3 = − = CI Universitas Sumatera Utara 1,21220,3988=3,0394 1,11390,3666=3,0382 0,70900,2345=3,0234 0336 , 3 3 1009 , 9 3 0234 , 3 0382 , 3 0394 , 3 = = + + = maks λ dimana 1 − − = n n Zmaks CI dan ex istencyInd RandomCons CI CR = dengan Random Index RI dengan n = 3 adalah 0,58 diperoleh dari Tabel Random Index. Jika CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten. 0168 , 3 4 0336 , 3 = − = CI 0290 , 58 , 0168 , = = CR Karena CR ≤ 0,1 maka jawaban responden konsisten. Rekapitulasi bobot parsial dapat dilihat pada Tabel 5.29. Tabel 5.29. Rekapitulasi Bobot Parsial WC Bobot Parsial Kriteria Alternatif EAF 0,4226 0,1936 0,4571 0,3492 LF 0,1670 0,2743 0,4055 0,3202 CCM 1,0029 0,3578 0,3836 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.29. Lanjutan WC Bobot Parsial Kriteria Alternatif 0,2586 RF 0,0881 0,4035 0,3925 0,2040 RM 0,1253 0,3988 0,3666 0,2345 5.2.7. Penentuan Bobot Prioritas untuk Alternatif. Tahap selanjutnya adalah melakukan perhitungan bobot prioritas untuk alternatif. Tahap ini dilakukan untuk menentukan alternatif mana yang dipilih. Perhitungan bobot prioritas ini dimulai dari level yang terendah dan kemudian dilanjutkan ke level berikutnya. Adapun langkah perhitungan penentuan bobot prioritas untuk alternatif adalah: Bobot Prioritas Alternatif = Bobot Parsial Alternatif Bobot Parsial Kriteria Bobot Prioritas Kriteria = 3 5.2.8. Perhitungan Bobot Parsial dan Prioritas Kriteria dan 2. Perhitungan bobot parsial dan prioritas Kriteria dan Alternatif yang diperoleh merupakan hasil perhitungan langkah-langkah yang telah dilakukan di atas dan dapat dilihat pada Tabel 5.30. Tabel 5.30. Perhitungan Bobot Parsial dan Prioritas Kriteria Level 1dan 2 WC Bobot Parsial Bobot Prioritas Kriteria Alternatif Kriteria Alternatif EAF 0,4226 0,1936 0,0818 0,4226 0,4571 0,1932 0,3492 0,1476 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.30. Lanjutan WC Bobot Parsial Bobot Prioritas Kriteria Alternatif Kriteria Alternatif LF 0,1670 0,2743 0,0458 0,1670 0,4055 0,0677 0,3202 0,0535 CCM 1,0029 0,3578 0,3589 1,0029 0,3836 0,3847 0,2586 0,2594 RF 0,0881 0,4035 0,0355 0,0881 0,3925 0,0346 0,2040 0,0180 RM 0,1253 0,3988 0,0500 0,1253 0,3666 0,0459 0,2345 0,0294 5.2.9. Perhitungan Total Bobot. Total bobot dapat dihitung dengan cara: Total Bobot J1: Bobot parsial J1 Bobot parsial a1 Bobot parsial A + Bobot parsial J1 Bobot parsial a2 Bobot parsial A + Bobot parsial J1 Bobot parsial a3 Bobot parsial A + Bobot parsial J1 Bobot parsial d3 Bobot parsial A. Perhitungan total bobot dapat dilihat pada Tabel 5.31, dan bobot prioritas diperlihatkan pada Gambar 5.3. Tabel 5.31. Perhitungan Bobot Prioritas No. Proses Produksi WC Bobot Persentase Rankimg 1 EAF 0,4226 42,26 I 2 LF 0,167 16,70 III 3 CCM 0,1971 19,71 II 4 RF 0,0881 8,81 V 5 RM 0,1253 12,53 IV Jumlah 1 100 Universitas Sumatera Utara 5 10 15 20 25 30 35 40 45 EAF LF CCM RF RM WC Gambar 5.3. Bobot Prioritas Tingkat Kepentingan Produksi antar WC Dari Gambar 5.3 dapat diketahui bahwa WC yang paling berbobot dalam tingkat kepentingan proses produksi adalah EAF, kemudian CCM, kemudian diikuti LF, kemudian RM, dan RF. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Organisasi Pada Pegawai PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

16 125 115

Pengaruh Pelaksanaan Audit Manajemen Terhadap Produktivitas Sumber Daya Manusia (Studi Kasus pada PT. Bank Sumut Pusat)

3 76 96

Efektivitas Implementasi Program Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Staf Proyek (Studi Kasus Pada Divisi Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk)

2 106 125

Pengaruh Perencanaan Strategis Sumber Daya Manusia Terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawan PT. Bank Bukopin Cabang Medan

9 99 58

Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja pada PT.Eastern Sumatera Indonesia Pematang-Siantar

2 34 47

Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi Studi Kasus Di Divisi Sumber Daya Manusia PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan

0 26 68

Strategi Bank Muamalat Indonesia Di Bidang Sumber Daya Manusia Dalam Menghadapi Globalisasi (Studi Kasus Pada BMI Cabang Medan)

1 30 85

Pendidikan Luar Sekolah Sebagai Suatu Upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Wilayah (Kasus Pada Lulusan Kursus Keterampilan Di Kota Medan)

0 28 146

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja - Perancangan Model Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis Kompetensi Pada Industri Pengecoran Logam (Studi Kasus Produk Baja Billet Pada PT. Growth Sumatera Industry)

0 0 16

Perancangan Model Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis Kompetensi Pada Industri Pengecoran Logam (Studi Kasus Produk Baja Billet Pada PT. Growth Sumatera Industry)

0 2 16