19
lingkungan terbagi menjadi dua yaitu lingkungan yang bersifat kebendaan dan lingkungan yang bersifan kerohanian.
B. Kerangka Berfikir
Era globalisasi merupakan zaman penuh perubahan di lingkunga n masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa terkena pengaruh arus
perubahannya. Salah satu penyebab utama adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi. Maraknya pemanfaatan teknologi
informasi seperti internet, handphone yang pesat, kecenderungan keluarga yang semakin demokratis, membanjirnya budaya asing, autisme dikalanga n
remaja dan lain-lainnya perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka menanamkan nilai-nilai karakter baik. Pendidikan karakter di era
globalisasi pun akan lebih sulit dan memerlukan sebuah terobosan dalam menginovasi strategi serta metode penyampainnya.
Penanaman nilai- nilai karakter pun semakin hari semakin berat seiring dengan perubahan zaman. Lembaga pendidikan formal yang menjadi ujung
tombak penanaman nilai-nilai karakter masih belum mampu menjadi aktor utama dalam menjalankan perannya. Karena tidak bisa dipungkiri lagi bahwa
lingkungan di sekitar rumah lebih mempengaruhi kondisi perkembangan remaja ketimbang keberadaannya ketika di sekolah. Alternatif penanaman
nilai- nilai karakter harus segera dilakukan guna membantu lembaga formal. Sebuah strategi untuk membantu lembaga formal dalam menanamkan nila i-
nilai karakter bisa juga dilakukan oleh lembaga informal dan nonformal.
20
Salah satu lembaga informal yang dapat membantu sekolah adalah grup kesenian rakyat. Grup kesenian rakyat merupakan lembaga informa l
tempat untuk berkumpul dan bertukar informasi masyarakat melalui jalur kesenian, umumnya masih sangat kental dengan penanaman nilai- nila i
tradisional seperti sopan-santun, tata krama, gotong royong dan norma-norma sosial. Hal ini menunjukan bahwa grup dan kesenian rakyat memiliki proses
pembelajaran sehingga dapat digunakan sebagai terobosan penanaman nila i- nilai karakter.
Salah satu kesenian rakyat yang populer di Kabupaten Purworejo adalah kesenian rakyat Jaran Kepang. Kesenian rakyat ini sangat digemar i
masyarakat di semua lapisan baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak, remaja hingga dewasa. Atas dasar hobi yang digemari tersebut, maka bisa
dimungkinkan penanaman nilai karakter melalui komunikasi dalam proses berkesenian. Keunggulan tersebut juga akan mempermudah komunikasi ketika
pengurus dan pelatih berperan sebagai guru dan anggota sebagai peserta didik. Maka dari itu, penanaman nilai-nilai karakter dapat diimplementasikan pada
Grup dengan kesenian rakyat Jaran Kepang dalam rangka membantu lembaga pendidikan formal. Oleh karenanya, peneliti bermaksud untuk menuangka n
gagasan tersebut dalam penelitian ini.
C. Penelitian yang Relevan