commit to user 167
Z =
1 -
N 9
5 2N
2 T
N
+ =
1 81
81 9
5 81
2 2
307 -
´ ´
+ ´
,
= 4,063
Nilai Z
hitung
sebesar 4,063. Nilai ini lebih besar dari Z
tabel
4,063 1,96 sehingga H
ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara iklim komunikasi organisasi dengan kepuasan kerja karyawan.
Tabel 37 TABEL REKAP HASIL PENGUJIAN
Hubungan Tau
Z Keputusan
Iklim Komunikasi Organisasi – Kepuasan
Kerja Karyawan 0,307
4,063 Ada Hubungan
Iklim Komunikasi Organisasi – Sosial
Ekonomi 0,008
0,112 Tidak Ada Hubungan
Kepuasan Kerja Karyawan – Sosial
Ekonomi 0,009
0,120 Tidak Ada Hubungan
A. Korelasi antara variabel iklim komunikasi organisasi X dan variabel
kepuasan kerja Y
Berdasarkan perhitungan uji SPSS diatas dengan rumus Kendall’s Tau diperoleh hasil 0,307. Setelah dihitung nilai uji statistik Z diperoleh hasil 4,063.
Karena angka tersebut lebih besar dari Z
tabel
4,063 1,96 sehingga H ditolak
dan Ha diterima. Artinya hipotesa yang menyatakan
“Ada korelasi antara iklim komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja para karyawan PT Intan
Pariwara Klaten” diterima.
Dari hasil pengamatan penulis di PT. Intan Pariwara Klaten variabel iklim komunikasi organisasi mempuyai hubungan terhadap kepuasan kerja karyawan
dengan perolehan hasil 0,307. Hasil tersebut membuktikan bahwa antara korelasi
commit to user 168
antara iklim komunikasi organisasi dan variabel kepuasan kerja memiliki
hubungan yang lemah. Hal ini sesuai dengan definisi Guilford tentang koefisien
korelasi yang mengungkap bahwa nilai T antara 0,20-0,40 mempunyai hubungan yang lemah.
Angka koefisien korelasi yang diperoleh antara iklim komunikasi organisasi dan kepuasan kerja karyawan PT. Intan Pariwara Klaten adalah positif.
Hal ini menunjukkan hubungan yang positif antara kedua variabel tersebut. Hubungan positif menunjukkan searah perubahannya. Hal ini berarti semakin
lemah variabel iklim komunikasi organisasi diikuti semakin lemahnya variabel kepuasan kerja, begitu pula sebaliknya. Apabila variabel iklim komunikasi
organisasi kuat akan memperkuat variabel kepuasan kerja karyawan. Koefisien korelasi antara iklim komunikasi organisasi terhadap kepuasan
kerja karyawan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori lemah karena masih ada beberapa faktor dalam variabel iklim komunikasi organisasi menunjukkan
nilai yang rendah. Seperti dalam variabel peningkatan SDM dimana kesempatan para karyawan untuk mengikuti pelatihan khusus dirasa kurang merata. Ada 21
responden yang menjawab tidak pernah mengikuti pelatihan karena hanya beberapa orang wakil saja yang di tunjuk untuk hadir dalam pelatihan dikarenakan
keterbatasan sarana dan prasarana untuk mengikuti pelatihan. Dimana pelatihan- pelatihan khusus tersebut sangat dibutuhkan karyawan untuk meningkatkan
kemampuan para karyawan
commit to user 169
B. Korelasi antara variabel iklim komunikasi organisasi X dan variabel