Persyaratan Mutu Susu UHT Kelebihan Susu UHT Proses Pembuatan Susu UHT

7 Pemanasan dengan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme baik pembusuk maupun patogen dan spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu segarnya Anonim, 2010.

2.2.1 Persyaratan Mutu Susu UHT

Persyaratan mutu susu UHT dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Persyaratan Mutu Susu UHT No. Jenis Uji Satuan Persyaratan Jenis A Jenis B 1. Keadaan 1.1 Warna - Khas, normal sesuai label Khas, normal sesuai label 1.2 Bau - Khas, normal sesuai label Khas, normal sesuai label 1.3 Rasa - Khas, normal sesuai label Khas, normal sesuai label 2 Protein , bb Min. 2,7 Min. 2,4 3 Lemak , bb Min. 3,0 Min. 2,0 4 Bahan kering tanpa lemak , bb Min. 8,0 Tidak dipersyaratkan 5 Total padatan - Tidak dipersyaratkan Min 12 6 Pewarna tambahan - Tidak dipersyaratkan Sesuai 7 Cemaran logam 7.1 Timbal Pb mgkg Maks. 3,0 7.2 Tembaga Cu mgkg Maks. 20,0 7.3 Seng Zn mgkg Maks. 40,0 7.4 Timah Sn mgkg Maks. 40,0 7.5 Raksa Hg mgkg Maks. 0, 03 8. Cemaran arsen mgkg Maks. 0, 10 9 Cemaran mikroba 9.1 Angka lempeng total kolonimg Jenis A = Susu UHT tawar Jenis B = Susu UHT yang diberi zat penyedap citarasa Sumber: SNI 01-3950-1998

2.2.2 Kelebihan Susu UHT

Universitas Sumatera Utara 8 Susu UHT memiliki kelebihan yaitu mempunyai masa simpan yang panjang pada suhu kamar yaitu mencapai 6-10 bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu dimasukkan ke lemari pendingin. Jangka waktu ini lama dari umur simpan produk susu cair lainnya seperti susu pasteurisasi. Selain itu susu UHT merupakan susu yang higienis karena bebas dari seluruh mikroba serta spora sehingga potensi kerusakan mikrobiologis sangat minimal, bahkan hampir tidak ada. Kontak panas yang singkat pada proses susu UHT menyebabkan mutu sensori warna, aroma dan rasa khas susu sega dan mutu gizi relatif tidak berubah Anonim, 2010.

2.2.3 Proses Pembuatan Susu UHT

Pada proses pengolahan susu UHT dikenal dua tipe pemanasan, yaitu: tipe pemanasan langsung direct heatingdan tipe pemanasan tidak langsung indirect heating. Pada tipe pemanasan langsung terjadi pencampuran antara susu dan uap panas, baik dalam bentuk injeksi uap panas pada susu ataupun injeksi susu kedalam uap panas. Pada tipe pemanasan tidak langsung tidak terjadi kontak antara uap panas dengan susu. Alat yang digunakan untuk proses UHT misalnya otoklaf apabila kapasitas kecil dan retort apabila kapasitas besar. Proses pemanasan susu UHT biasanya dilakukan dengan pemanasan sampai temperatur 270 o F 132 o C selama tidak kurang satu detik Anonim, 2010. Menurut Anonim 2010 ada beberapa tahapan pengolahan susu UHT yang sering diterapkan diindustri pengolahan susu yaitu: 1. Pencampuran Tahap pencampuran merupakan tahap awal dari proses pembuatan susu UHT. Pada tahap ini dilakukan pencampuran susu dengan bahan penunjang Universitas Sumatera Utara 9 seperti gula, bahan penstabil stabilizier, bahan pemberi citarasa flavor dan pewarna. 2. Terminasi Setelah tahap pencampuran, proses pembuatan susu UHT dilanjutkan dengan tahap terminasi atau pemanasan awal. Tahap terminasi merupakan tahapdimana susu dipanaskan pada suhu rendah sebelum pasteurisasi. 3. Pasteurisasi Tahap pasteurisasi pada proses pembuatan susu UHT adalah dengan jalan memanaskan susu pada suhu sekitar 80-90 o C selama beberapa detik. Tujuan dari pasteurisasi adalah untuk membebaskan susu dari mikroba patogen sehingga susu aman untuk dikonsumsi. 4. Homogenisasi Setelah pasteurisasi susu selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah homogenisasi. Proses homgenisasi bertujuan untuk menyeragamkan besarnya globula-globula lemak susu. 5. Sterilisasi Tujuan utama sterilisasi adalah membunuh seluruh bakteri baik patogen maupun non patogen dan menurunkan jumlah spora bakteri agar susu dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama tanpa pendinginan. Pada tahap ini susu homogen yang dihasilkan setelah homogenisasi kemudian diteruskan ke PHE Plate Heat Exchange dan dipanaskan pada suhu 135-140 o C selama 3-5 detik. Proses sterilisasi merupakan pemanasan utama pada pembuatan susu UHT. Sterilisasi UHT menyebabkan kehilangan sejumlah vitamin C, asam folat, vitamin Universitas Sumatera Utara 10 B12 dan kira-kira 20 tiamin serta menyebabkan denaturasi protein-protein serum sampai 70, terutaman hemoglobin. 6. Regenerisasi Setelah susu dipanaskan melalui proses sterilisasi, kemudian susu segera didinginkan melaui tahap regenerisasi. Pada tahap ini suhu susu diturunkan hingga 28 o C. 7.Pengisian Pada tahap terkahir ini proses ppembuatan susu UHT adalah susu steril yang dihasilkan segera dikemas melalui tahao “filling” kedalam wadah yang disediakan dan telah disterilkan. Wadah utama yang digunakan harus melindungi produk dari kontaminasi, memantapkan kandungan air dan lemaknya, mencegah bau dan benturan, memudahkan transportasi atau pengangkutan dan lain-lain.

2.3 Protein