Penyusunan Struktur Hierarki Masalah Penyusunan Prioritas

Suatu struktur hierarki dikatakan complete jika seluruh elemen-elemen yang berada satu tingkat mempunyai hubungan terhadap semua elemen yang berada pada tingkat berikutnya. Sementara, struktur hierarki dikatakan incomplete apabila semua elemen yang berada satu tingkat tidak memiliki hubungan terhadap semua elemen yang berada pada tingkat berikutnya. 3. Membentuk matriks perbandingan berpasangan yang akan menggambarkan bentuk kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing– masing tujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan pilihan atau judgement dari pembuat keputusan dengan menilai tingkat tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. 4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga nilai judgement keseluruhan yang didapat adalah sebanyak judgment, bilamana adalah banyaknya elemen. 5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensi. Jika terdapat judgement koresponden tidak konsisten maka pengambilan data perlu diulang. 6. Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh tingkat hierarki. 7. Menghitung eigen vector dari setiap matrik perbandingan berpasangan. Nilai eigen vector merupakan bobot dari setiap elemen yang akan memberikan gambaran tingkat prioritas elemen-elemen mulai dari tingkat hierarki terendah sampai ke tingkat tujuan. 8. Menguji konsitensi hierarki. Jika nilai konsistensi hierarki tidak memenuhi maka penilaian harus diulang.

2.1.5 Penyusunan Struktur Hierarki Masalah

Suatu masalah akan menjadi sulit diselesaikan apabila proses pemecahannya dilakukan tanpa memandang masalah sebagai suatu sistem dengan suatu struktur tertentu. Maka dari itu hierarki masalah disusun untuk membantu proses pengambilan keputusan dengan memperhatikan seluruh kriteria keputusan yang terlibat dalam sistem. Universitas Sumatera Utara Pada tingkat tertinggi dari hierarki adalah tujuan, sasaran dari sistem yang dicari solusinya. Tingkat berikutnya merupakan penjabaran dari tujuan tersebut. Suatu hierarki dalam AHP merupakan penjabaran kriteria yang tersusun dalam beberapa tingkat, dengan setiap tingkat mencakup beberapa kriteria homogen Ambardi, 2010.

2.1.6 Penyusunan Prioritas

Dalam menentukan prioritas kriteria-kriteria dari suatu sistem hierarki harus terlebih dahulu diketahui bobot relatifnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui intensitas kepentingan suatu kriteria terhadap kriteria lainnya yang berada pada tingkat yang sama. Langkah pertama untuk menentukan prioritas setiap kriteria adalah membuat perbandingan berpasangan antara kriteria yang dengan yang lainnya. Misal, jika terdapat empat kriteria yaitu A, B, C dan D maka perbandingan berpasangan yang dapat dibuat adalah: 1. A dengan B, 2. A dengan C, 3. A dengan D, 4. B dengan C, 5. B dengan D, 6. C dengan D. Dengan kata lain bahwa jumlah perbandingan berpasangan sebanyak enam. Kemudian perbandingan antar-kriteria ditransformasikan ke dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan untuk analisis numerik. Misalkan terdapat sebanyak kriteria dengan unsur-unsur dengan di mana menunjukkan bahwa hubungan perbandingan berpasangan elemen dengan . Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Matriks Perbandingan Berpasangan Matriks pada tabel 2.1 disebut sebagai matriks reciprocal. Suatu matriks dikatakan matriks reciprocal jika kriteria dinilai 3 kali lebih penting dibanding kriteria maka nilai dan nilai perbandingan terhadap adalah , diagonal matriks akan bernilai 1 dan banyaknya penilaian yang diperlukan dalam menyusun matriks adalah . Pemberian nilai pada matriks perbandingan berpasangan diperoleh dari skala perbandingan berpasangan yang disebut saaty pada tabel 2.2: Tabel 2.2 Skala Perbandingan Berpasangan Intensitas Kepentingan Definisi Keterangan 1 Sama penting Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan. 3 Sedikit lebih penting Pengalaman dan penilaian sedikit mendukung dibanding elemen lainnya. 5 Lebih penting Pengalaman dan penilaian sangat kuat mendukung dibanding elemen lainnya. 7 Sangat penting Satu elemen yang kuat didukung dan dominannya telah terlihat pada praktek. 9 Mutlak lebih penting Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan. 2, 4, 6, 8 Nilai di antara dua penilaian yang berdekatan Diberikan bila terdapat keraguan penilaian antara dua penilaian yang berdekatan. Resiprokal Jika aktivitas mempunyai salah satu angka dari nilai-nilai di atas yang menyatakan nilainya ketika dibandingkan dengan , maka mempunyai nilai kebalikan dari ketika dibandingkan dengan Saaty, 2008 Universitas Sumatera Utara

2.1.7 Eigen Vector dan Eigen Value