Analisis Statistik Deskriptif Uji Signifikansi PE dalam Memoderasi Hubungan PAD, DAU,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan dalam perhitungan statistik deskriptif adalah PAD, DAU, BM, dan PE. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dari PAD, DAU, BM, dan PE BM DAU PAD PE Mean 16041.12 105696.9 46230.34 6.673231 Maximum 1201667. 1528725. 1758788. 30.41037 Minimum 46.74600 225.2570 6.634000 1.072600 Std. Dev. 134169.6 353616.0 263586.3 4.694933 Observations 144 144 144 144 Berdasarkan Tabel 4.1, Diketahui nilai BM. minimum adalah 46.746 dan nilai BM. maksimum 1201667. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari BM. adalah 16041.12 dan 134169.6. Diketahui nilai PAD minimum adalah 6.634 dan nilai PAD maksimum 1758788. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari PAD Universitas Sumatera Utara adalah 46230.34 dan 263586.3. Diketahui nilai DAU minimum adalah 225.257 dan nilai DAU maksimum 1528725. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari DAU adalah 105696.9 dan 353616.0. Diketahui nilai PE minimum adalah 1.0726 dan nilai PE maksimum 30.41037. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari PE adalah 6.673231 dan 4.694933.

4.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Jarque-Bera J-B. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan � = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas dari statistik J-B, dengan ketentuan sebagai berikut. Jika nilai probabilitas � ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi. Sumber: Hasil Olah software Eviews 7 Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Uji Jarque-Bera 4 8 12 16 20 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 Series: Residuals Sample 1 144 Observations 144 Mean 3.23e-16 Median 0.002968 Maximum 0.375779 Minimum -0.374219 Std. Dev. 0.113463 Skewness -0.332588 Kurtosis 3.678849 Jarque-Bera 5.419768 Probability 0.066545 Universitas Sumatera Utara Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.1, diketahui nilai probabilitas dari statistik J-B adalah 0,066545. Karena nilai probabilitas �, yakni 0,66545, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas dipenuhi.

4.2.2 Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Ghozali 2013 menyatakan jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi, yakni di atas 0,9, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi PAD DAU PE PAD 1.000000 0.597370 0.265506 DAU 0.597370 1.000000 0.192713 PE 0.265506 0.192713 1.000000 Sumber: Hasil Olah Software Eviews 7 Berdasarkan Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa korelasi antara PAD dan DAU 0,59737, antara PAD dan PE 0,265506, dan antara DAU dan PE 0,192713. Dari hasil pengujian multikolinearitas pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa tidak Universitas Sumatera Utara terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen. Hal ini karena nilai korelasi antar variabel independen tidak lebih dari 0,9 Ghozali, 2013:105.

4.2.3 Uji Autokorelasi

Asumsi mengenai independensi terhadap residual non-autokorelasi dapat diuji dengan menggunakan uji Durbin-Watson Field, 2009:220. Nilai statistik dari uji Durbin-Watson berkisar di antara 0 dan 4. Field 2009:220 menyatakan sebagai berikut. “Specifically, it Durbin-Watson tests whether adjacent residuals are correlated. The test statistic can vary between 0 dan 4 with a value 2 meaning that the residuals are uncorrelated. Nilai statistik dari uji Durbin-Watson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 diindikasi terjadi autokorelasi. Field 2009:220-221 menyatakan sebagai berikut. “The size of the Durbin-Watson statistic depends upon the number of predictors in the model and the number of observations. For accuracy, you should look up the exact acceptable values in Durbin and Watsons 1951 original paper. As very conservative rule of thumb, values less then 1 or greater than 3 are definitely cause for concern; however, values closer to 2 may stil be problematic depending on your sample and model”. Tabel 4.3 Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson Log likelihood 109.5586 Hannan-Quinn criter. -1.454840 Durbin-Watson stat 1.226528 Sumber: Hasil Olah Software Eviews 7 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.3, nilai dari statistik Durbin-Watson adalah 1,226528. Perhatikan bahwa karena nilai statistik Durbin-Watson terletak di antara 1 dan 3, yakni 1 1,22658 3, maka asumsi non-autokorelasi terpenuhi. Dengan kata lain, tidak terjadi gejala autokorelasi yang tinggi pada residual.

4.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser Gujarati, 2003, Gio dan Elly, 2015. Berikut hasil uji Glejser. Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas Uji Homoskedastisitas Heteroskedasticity Test: Glejser Test Equation: Dependent Variable: ARESID Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.039718 0.042231 -0.940492 0.3486 X1 0.031833 0.019544 1.628815 0.1056 X2 0.024521 0.022772 1.076800 0.2834 Berdasarkan hasil uji Glejser pada Tabel 4.4, diketahui:  Nilai Prob. PAD dari uji Glejser adalah 0,1056 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.  Nilai Prob. DAU dari uji Glejser adalah 0,2834 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

4.3 Pengujian Hipotesis

Pada pengujian hipotesis, akan dilakukan analisis koefisien determinasi, pengujian pengaruh simultan uji F, dan pengujian pengaruh parsial uji t. Nilai- nilai statistik dari koefisien determinasi, uji F, dan uji t tersaji pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Nilai statistik dari Koefisien Determinasi, Uji F, dan Uji t Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 022817 Time: 08:18 Sample: 1 144 Included observations: 144 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1 0.056514 0.032612 1.732890 0.0853 X2 0.125144 0.037999 3.293347 0.0013 C 1.811440 0.070471 25.70484 0.0000 R-squared 0.236194 Mean dependent var 2.249945 Adjusted R-squared 0.225360 S.D. dependent var 0.129826 S.E. of regression 0.114265 Akaike info criterion -1.479981 Sum squared resid 1.840963 Schwarz criterion -1.418110 Log likelihood 109.5586 Hannan-Quinn criter. -1.454840 F-statistic 21.80088 Durbin-Watson stat 1.226528 ProbF-statistic 0.000000 Universitas Sumatera Utara

4.3.1 Analisis Koefisien Determinasi

Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui nilai koefisien determinasi R-squared sebesar � 2 = 0,2361. Nilai tersebut dapat diartikan PAD dan DAU mampu mempengaruhimenjelaskan BM secara simultan atau bersama-sama sebesar 23,61, sisanya sebesar 76,39 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4.3.2 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan Uji F

Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama- sama atau simultan terhadap variabel tak bebas. Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui nilai Prob. F-statistics, yakni 0,000 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas, yakni PAD dan DAU, secara simultan, berpengaruh signifikan terhadap variabel BM.

4.3.3 Persamaan Regresi dan Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Uji t

Berdasarkan Tabel 4.5, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut. � = 1,811 + 0,0565� 1 + 0,125 � 2 + � Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui: 1. Nilai koefisien regresi dari PAD adalah 0.0565, yakni bernilai positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan PAD berpengaruh positif terhadap BM. 1. Diketahui nilai probabilitas Prob. dari PAD, yakni 0.085302 0,05, maka variabel PAD tidak berpengaruh signifikan secara statistika terhadap BM. Universitas Sumatera Utara 2. Nilai koefisien regresi dari DAU adalah 0.125, yakni bernilai positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan DAU berpengaruh positif terhadap BM. Diketahui Nilai probabilitas Prob. dari DAU, yakni 0.0013 0,05, maka variabel DAU berpengaruh signifikan secara statistika terhadap BM.

4.4 Uji Signifikansi PE dalam Memoderasi Hubungan PAD, DAU,

terhadap PE Ghozali 2013 menyatakan terdapat tiga cara menguji regresi dengan varaibel moderating, yaitu: 1 uji interaksi, 2 uji nilai selisih mutlak, dan 3 uji residual. Dalam penelitian ini digunakan uji residual. Digunakannya uji residual karena pada uji interaksi dan uji nilai selisih mutlak mempunyai kecenderungan akan terjadi multikolinearitas yang tinggi antar variabel independen dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik dalam regresi ordinary least square OLS Ghozali, 2013. Untuk mengatasi multikolinearitas ini, maka dikembangkan metode lain yang disebut uji residual. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Uji Signifikansi PE dalam Memoderasi Hubungan antara PAD, DAU, terhadap BM Dependent Variable: MODERASI Method: Least Squares Date: 022817 Time: 08:21 Sample: 1 144 Included observations: 144 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Y 0.078816 0.112247 0.702170 0.4837 C -0.012792 0.252966 -0.050570 0.9597 Berdasarkan Tabel 4.6, diperoleh persamaan moderasi sebagai berikut. | �| = −0,0127 + 0,0788� Dalam pengujian moderasi dengan pendekatan uji residual, suatu variabel dikatakan memoderasi variabel bebas jika koefisien regresi variabel tak bebas bernilai negatif dan signifikan Ghozali, 2013:244. Perhatikan bahwa koefisien regresi dari Y bernilai positif 0,001 0, yakni positif. Hal ini berarti PE tidak signifikan dalam memoderasi hubungan PAD, DAU terhadap BM. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum pengalokasian belanja modal yang dilakukan oleh pemerintah kabupatenkota Sumatera Utara dan Aceh baik secara parsial maupun simultan, serta menguji apakah variabel moderator yaitu pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap interaksi Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap belanja modal. Sampel penelitian sebanyak 36 kabupatenkota di Sumatera Utara dan Aceh tahun 2012-2015. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain : 1. Seluruh variabel bebas, yakni PAD dan DAU, secara simultan, berpengaruh signifikan terhadap variabel BM atau bersama-sama sebesar 23,61, sisanya sebesar 76,39 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. 2. Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal sebagaimana diketahui nilai koefisien regresi dari PAD adalah 0.0565 dan nilai probabilitas Prob. dari PAD yakni 0,0853 0,05. 3. Dana Alokasi Umum berpengaruh signifikan positif terhadap belanja modal sebagaimana diketahui nilai koefisien regresi dari DAU adalah 0.125 dan nilai probabilitas Prob. dari DAU yakni 0,0013 0,05. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara

8 88 80

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

3 82 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Aceh

4 114 97

Flypaper Effect Pada Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Dana Alokasi Umum (Dau) Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Propinsi Sumatera Utara

0 41 89

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 41 93

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)

2 38 106

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Aceh

0 0 14