12
Berdasarkan ciri-ciri tersebut akan menjadi faktor utama dalam penentuan peran sosial antara laki-laki dan perempuan di masyarakat. Pemisahan fungsi ini
dipengaruhi oleh faktor budaya dalam jangka waktu yang lama. Kenyataan lain bahwa laki-laki umumnya lebih besar dan kuat fisiknya secara spontan dibanding
perempuan.
19
Dalam menghadapi masalah, perempuan memiliki cara yang berbeda daripada laki-laki. Saat mempunyai masalah, perempuan lebih mudah menderita depresi dan
kecemasan daripada laki-laki.
12
Secara umum perempuan lebih teratur mengunjungi dokter gigi dan memiliki tingkat pengetahuan tentang kesehatan rongga mulut yang
lebih baik daripada laki-laki akan tetapi dalam literatur mengatakan perempuan lebih cemas daripada laki-laki.
5-7,12,13
Dapat dilihat emosi secara psikologis seperti stres, depresi, ketakutan, fobia sosial, panik dan kecemasan lebih sering terjadi pada
perempuan sehingga kecemasan pada perempuan dapat berhubungan dengan emosi- emosi tersebut.
12
2.4 Kecemasan perawatan gigi
Kecemasan dan ketakutan terhadap perawatan gigi merupakan alasan utama untuk menghindari perawatan sehingga dapat memperburuk kesehatan rongga mulut
seseorang gambar 2.
11,15
Gambar 2. Siklus negatif terhadap perawatan gigi
3
Kecemasan perawatan gigi
Pengalaman negatif
Menghindari perawatan gigi
Kesehatan rongga mulut
yang buruk
Universitas Sumatera Utara
13
Dari siklus kecemasan perawatan gigi di atas, telah terbukti bahwa kondisi pengalaman negatif seseorang terhadap perawatan gigi, akan menimbulkan gangguan
kecemasan, mengakibatkan kegagalan pasien untuk berobat ke dokter gigi sehingga dapat memperburuk keadaan rongga mulut seseorang. Selain itu kecemasan terhadap
perawatan gigi juga mengakibatkan perjanjian antara pasien dan dokter gigi sering dibatalkan.
3
Menurut Walts tahun 2007, adanya konsekuensi pasien yang mengalami tingkat kecemasan tinggi selama perawatan gigi yaitu menghindari perawatan gigi, sering
membatalkan janji, resiko masalah ekonomi yang lebih besar untuk ke dokter gigi, memperburuk keadaan rongga mulut sehingga memerlukan tindak lanjut pengobatan,
persepsi negatif tentang perawatan gigi, keparahan prevalensi karies tinggi DMFT, mengurangi rasa percaya diri, perasaan malu dan rendah diri dan gangguan tidur di
malam hari.
13
2.5 Penanggulangan Kecemasan
Seperti dengan kondisi yang banyak saat ini, mencegah lebih baik daripada mengobati. Penanggulangannya kemudian harus ditujukan untuk mencegah kondisi
yang berkembang saat ini. Secara umum, pengalaman traumatis pertama mengunjungi dokter gigi kemungkinan akan menghasilkan tingkat yang lebih besar
dari kecemasan antisipasif sebelum kunjungan berikutnya, sehingga mengurangi kemungkinan kehadiran perawatan di hari esok. Saat ini telah ada penanggulangan
kecemasan gigi yang dapat dikelola dengan menggunakan berbagai langkah, mulai dari modifikasi sederhana dari lingkungan dan pendekatan klinis untuk teknis
psikologis lebih kompleks. Kadang- kadang obat-obatan mungkin diperlukan untuk mengurangi gejala kecemasan.
3
Secara umum ada beberapa penanggulangan masalah kecemasan pasien selama perawatan di praktek dokter gigi yaitu :
3,5,16
1. Komunikasi
Komunikasi dengan pasien sangat berperan penting mengurangi kecemasan pasien. Sehingga dapat memberikan dukungan verbal dan kepastian dengan strategi
yang digunakan. Komunikasi maksimal yang efektif dengan pendekatan harus
Universitas Sumatera Utara
14
dilakukan oleh staf maupun tenaga kesehatan yang berinteraksi siapa saja dengan pasien.
3
Menurut teori komunikasi, komunikasi yang terjadi selama transaksi terapeutik adalah komuniksasi interpersonal. Naude cit Santosa menyebutkan bahwa
pada proses pelayanan medik gigi terjalin suatu hubungan kerja sama antara dokter gigi dengan penderitanya yang dikenal dengan komunikasi interpersonal. Menurut
Rakhmat, karakteristik komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi terjadi tanpa melalui media komunikasi, sehingga dalam proses komunikasi interpersonal
mempunyai ciri pesan dari komunikator tidak terbatas pada pesan verbal tetapi juga pesan non verbal seperti ekspresi wajah, gerakan anggota tubuh, sehingga pesan
tersebut mempunyai makna yang beragam.
16
2. Terapi relaksasi
Teknik relaksasi yang tidak memerlukan pelatihan lanjutan, seperti biofeedback atau hypnosis, paling sering menggunakan relaksasi otot progresif, latihan
pernapasan, citra dipandu atau kombinasi dari teknik ini. Relaksasi otot progresif melibatkan sistematis tegang dan otot santai dari kepala sampai kaki dan
menggunakan pernapasan tubuh dalam bentuk lebih rileks.
3
3. Modelling
Pemodelan adalah tindakan mengamati orang lain menjalani perawatan, baik secara langsung atau dilihat pada rekaman video tersebut bahwa aspek prosedur dan
sensasi yang bisa diharapkan jelas terlihat kepada pasien. Manfaat pemodelan ada 2 yaitu :
3
a. Menyediakan informasi tentang prosedur.
b. Memungkinkan pasien untuk mengamati model menerima dukungan positif
untuk perilaku yang tepat. 4.
Selingan Mengurangi gangguan kecemasan pasien dengan cara keasyikan. Bentuk
gangguan yang paling dasar adalah pasien terlibat dalam percakapan positif dan menarik. Teknik lainnya termasuk kacamata visi virtual, televisi, video games dan
rekaman audio. Dalam sebuah studi pasien yang menggunakan perangkat audiovisual
Universitas Sumatera Utara
15
AV dilaporkan kecemasan berkurang. Kondisi pasien yang diliputi kecemasan akan memperkuat rangsang nyeri yang diterimanya karena kecemasan menyebabkan zat
penghambat rasa nyeri tidak disekresikan. Dengan adanya musik sebagai fasilitas dalam praktek dokter gigi maka tingkat kecemasan pasien dapat dikurangi sehingga
timbul perasaan tenang dan rileks, dan dapat mengurangi rasa nyeri.
3
Universitas Sumatera Utara
16
2.6 Kerangka Konsep