Klasifikasi obesitas Obesitas .1 Definisi obesitas

obesitasyang progresif. Hal ini memperlihatkan bahwa, obesitas padamanusia juga dapat timbul akibat kerusakan pada hipotalamus.Dua bagian hipotalamus yang mempengaruhi penyerapan makanyaitu hipotalamus lateral HL yang menggerakkan nafsumakan awal atau pusat makan dan hipotalamus ventromedial HVM yang bertugas meintangi nafsu makan pemberhentianatau pusat kenyang. Dan hasil penelitian didapatkan bahwa bilaHL rusakhancur maka individu menolak untuk makan atauminum, dan akan mati kecuali bila dipaksa diberi makan danminum diberi infus. Sedangkan bila kerusakan terjadi padabagian HVM, maka seseorang akan menjadi rakus dankegemukan. Dibuktikan bahwa lesi pada hipotalamus bagianventromedial dapat menyebabkan seekor binatang makan secaraberlebihan dan obesitas, serta terjadi perubahan yang nyata padaneurotransmiter di hipotalamus berupa peningkatan oreksigenikseperti NPY dan penurunan pembentukan zat anoreksigenikseperti leptin dan α-MSH pada hewan obesitas yang dibatasimakannya 14 . e. Sindrom spesifik lain yang berkaitan dengan obesitas Faktor terakhir penyebab obesitas adalah karena dampaksindroma dari penyakit lain. Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan obesitas adalah sindrom cuhsing, hipotiroidisme, insulinoma, kraniofaringioma dan penyakit lain yang mengenai hipotalamus. Beberapa anggapan menyatakan bahwa berat badan seseorang diregulasi baik oleh endokrin dan komponen neural. Berdasarkan anggapan itu maka sedikit saja kekacauan pada regulasi ini akan mempunyai efek pada berat badan 1 .

2.2.3 Klasifikasi obesitas

IMT Indeks Massa Tubuh IMT merupakan petunjuk dasar untuk memantaustatus gizi, baik yang kekurangan berat badan maupun yang kelebihan beratbadan. Untuk pengukurannya sendiri digunakan indeks Quetelet, yaitu berat badan dalam kilogram kg dibagi tinggi dalam meter kuadrat m2. Karena IMT menggunakan ukuran tinggi badan, maka pengukurannya harus dilakukan dengan teliti. Hubungan antara lemak tubuh dan IMT ditentukan oleh bentuk tubuh dan Universitas Sumatera Utara proporsi tubuh, sehingga dengan demikian IMT belum tentu memberikan kegemukan yang sama bagi semua populasi 13 .Tabel dibawah ini merupakan klasifikasi berat badan berlebih dan obesitas pada orang dewasa 20 tahun berdasarkan IMT menurut Kriteria Asia Pasifik 16 : Tabel 2.2 Klasifikasi Berat Badan Lebih dan ObesitasBerdasarkan IMT Menurut Kriteria Asia Pasifik. Klasifikasi IMT kgm2 Berat badan kurang 18,5 Kisaran normal 18,5 - 22,9 Berat badan lebih ≥ 23 Berisiko 23,0 – 24,9 Obesitas I 25 – 29,9 Obesitas II ≥ 30 Sumber : WHO WPRIASOIOTF dalam The Asia-Pasific Perspective: Redefinig Obesity and its Treatment 2000 IMT berdasarkan umur 2 – 20 tahun dan jenis kelamin mengunakan IMT menurut United State Department of Health and Human Service Tahun 2000 dan diplotkan dalam grafik Centers for Disease Control andPrevention CDC 20 .Kategori IMT berdasarkan umur dan jenis kelamin menurut United State Department of Health and Human Service Tahun 2000, adalah : Tabel 2.3 Kategori IMT menurut Umur dan Jenis Kelamin Kategori Status Gizi IMT Gizi Kurang 5 percentile Gizi Normal 5 – 84 percentile Gizi Lebih 85 – 94 percentile Obesitas ≥ 95 percentile Sumber : United State Department of Health and Human Service Tahun 2000. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Kurva IMT CDC untuk laki-laki Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Kurva IMT CDC untuk perempuan Universitas Sumatera Utara Indeks massa tubuh IMT adalah ukuran yang menyatakan komposisi tubuh, perimbangan antara berat badan dengan tinggi badan. IMT digunakan untuk mengukur kegemukan, sebagai dampak dari perubahan pola hidup, kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji yang tinggi lemak dan protein, serta rendah karbohidrat. IMT tidak dapat membedakan otot dengan lemak, selain itu pula tidak memberikan distribusi lemak di dalam tubuh yang merupakan factor penentu utama risiko gangguan metabolisme yang dikaitkan dengan kelebihan berat badan. Pola penyebaran lemak tubuh tersebut dapat ditentukan oleh rasio lingkar pinggang dan pinggul atau mengukur lingkar pinggang. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar, lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul 17 .

2.2.4 Jenis obesitas