Tujuan Pemberian Motivasi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

lingkungan pekerjaan yang baik, penempatan karyawan yang tepat dan lain-lainnya. Motivasi tidak langsung ini besar pengaruhnya untuk merangsang semangat kerja karyawan, sehingga produktivitas kerja meningkat Drs. H. Malayu S.P Hasibuan 2004:222 .

G. Tujuan Pemberian Motivasi

a. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan. b. Meningkatkan moral dan kepuasaan kerja karyawan. c. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan. d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan. e. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan. f. Mengefektifkan pengadaan karyawan. g. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik. h. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan. i. Meningkatkan tingkat kesejahteraan. j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

H. Fungsi motivasi

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan Universitas Sumatera Utara menyisihkan perbutan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

I. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar “kerja” yang menerjemahkan kata dari bahasa asing “prestasi”. Bisa di katakan dengan hasil kerja. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Kinerja juga merupakan proses dimana organisasi mengevaluasi ataupun menilai prestasi sumber daya. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu menjadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaaninstansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.

1. Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara 2000 : 67

“Kinerja prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

2. Kinerja menurut Ambar Teguh Sulistiyani 2003 : 223

Universitas Sumatera Utara “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”.

3. Kinerja menurut Malayu S.P. Hasibuan 2001 : 34

“Kinerja prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”. 4. Kinerja menurut Jhon Whitmore 1997 : 104 “Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang, kinerja merupakan perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan”. 5. Kinerja menurut Barry Cushway 2002 : 1998 “Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan”.

6. Kinerja menurut Veizal Rivai 2004 : 309

“Kinerja merupakan suatu perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional.

7. Kinerja menurut Mink 1993 : 76

Universitas Sumatera Utara Mengemukakan pendapatnya bahwa individu yang memliki kinerja yang tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya : a. Berorientasi pada prestasi. b. Memiliki percaya diri. c. Berpengendalian diri. d. Kompetensi.

J. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Robert L. Mathis dan Jhon H. Jackson 2000 : 82 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu : a. Kemampuan mereka. Dimana seseorang bekerja disesuaikan oleh kemampuan mereka. b. Motivasi. Suatu proses untuk membuat banyak motif- motif dari perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai tujuan. Dengan tujuan yang di inginkan ini tentunya harus di barengi dengan kesiapan dari dalam diri untuk mendorong tingkah laku untuk berbuat sesuatu mencapai tujuan. c. Dukungan yang diterima. d. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan. e. Hubungan mereka dengan organisasi. Berdasarkan dengan pengertian diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja output individu maupu kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh Universitas Sumatera Utara kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi. Menurut Mangkunegara 2000 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain : a. Fakor Kemampuan, secara psikologis kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan dengan keahliannya. b. Faktor Penghasilan, bonus agar pegawai merasa kerjanya dihargai. c. Faktor Motivasi, motivasi terbentuk dari sikap atitude seorang pegawai dalam menghadapi situasi situation kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal. David C. McCelland 1997 seperti dikutip Mangkunegara 2001 : 68, berpendapat bahwa “Ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kerja”. Motif berprestasi dengan pencapaiankerja. Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja kinerja dengan predikat terpuji. McCelland mengemukakan 6 karakteristik dari seseorang yang memiliki motif yang tinggi, yaitu : a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi. b. Berani mengambil resiko. c. Memiliki tujuan yang realistis. d. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuan. Universitas Sumatera Utara e. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukan. f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan. Menurut Gibson ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja : 1. Faktor Individu : kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. 2. Faktor Psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja. 3. Faktor Organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan reward system.

K. Tujuan Kinerja