commit to user
3. Kondisi Kependudukan dan Sosial Ekonomi
a. Kondisi Kependudukan. 1 Jumlah Penduduk
Penduduk merupakan modal dasar pembangunan, meningkatnya pembangunan selalu dikaitkan dengan pertambahan jumlah penduduk dan
kualitas penduduk. Dalam pelaksanaan pembangunan, dengan adanya
sumberdaya manusia yang baik, pembangunan akan berjalan dengan baik dan lancar.
Daerah penelitian terdiri dari tiga belas kelurahan, Jumlah
penduduk yang ada terus mengalami peningkatan. Jumlah penduduk
Kecamatan Banjarsari pada tahun 2007 berdasarkan hasil registrasi kelurahan tercatat sebesar 162.090 jiwa.
Jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Banjarsari berada di Kelurahan Kadipiro dengan jumlah
penduduk sebanyak 35.442. Kelurahan Kestalan merupakan Kelurahan terpadat penduduk di Kecamatan Banjarsari dengan kepadatan penduduk
sebesar 19.305 jiwakm. Kartomo dalam Rahayu 2005: 65 mengklasifikasikan kepadatan
penduduk menjadi beberapa tingkat, sebagai berikut : 1. Sangat rendah, jika kepadatan penduduk kurang dari 101 jiwakm
2
2. Rendah, jika kepadatan penduduk antara 101 sampai 500 jiwakm
2
3. Sedang, jika kepadatan penduduk antara 501 sampai 1.000 jiwakm
2
4. Tinggi, jika kepadatan penduduk antara 1.001 samapai 2.000 jiwakm
2
5. Tinggi sekali, jika kepadatan penduduk antara 2.001 sampai 3.000 jiwakm
2
6. Sangat tinggi, jika kepadatan penduduk lebih dari 3.000 jiwakm
2
Secara rinci jumlah dan kepadatan penduduk dapat dilihat Tabel 11 berikut ini :
Tabel 11. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Banjarsari 46
commit to user Tahun 2003-2007
No Kelurahan
Luas km
Penduduk Tahun 2007
Kepadatan L
P 1
Mangkubumen 0,80
5.004 5.073
12.596 2
Timuran 0,31
2.107 2.264
14.109 3
Keprabon 0,32
1.888 1.918
11.893 4
Ketelan 0,25
2.145 2.145
17.160 5
Punggawan 0,36
2.464 2.735
14.441 6
Kestalan 0,21
2.087 1.924
19.100 7
Setabelan 0,28
1.927 1.725
13.042 8
Gilingan 1,21
10.720 11.152
17.222 9
Manahan 1,28
6.615 6.648
10.361 10
Sumber 1,33
7.793 7.945
11.833 11
Nusukan 2,06
13.812 14.641
13.812 12
Kadipiro 5,09
17.657 18.148
7.034 13
Banyuanyar 1,25
5.624 5.328
8.761
Jumlah 14,81
79.843 81.649
10.904
Sumber: Kecamatan Banjarsari dalam angka tahun 2007.
Dari tiga belas kelurahan yang ada di Kecamatan Banjrasari pada tahun 2007 Kelurahan terpadat tetap Kelurahan Kestalan dengan 19.100 jiwakm
sedangkan Kelurahan yang terendah adalah Kelurahan Kadipiro dengan 7.034 jiwakm. Hal ini diakibatkan oleh tingginya angka kelahiran dan
migrasi menuju Kelurahan Kestalan.
2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Mata pencaharian merupakan gambaran aktifitas penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Daerah penelitian merupakan salah satu
daerah industri bagi Kota Surakarta. Penduduk sebagai buruh industri menempati urutan pertama berdasarkan mata pencahariannya. Secara rinci
data jumlah penduduk Kecamatan Banjarsari berdasarkan matapencaharian dapat dilihat dalam tabel 12 berikut ini:
Tabel 12. Penduduk Kecamatan Banjarsari Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2007
Jumlah 47
commit to user Mata Pencaharian
Orang 1. Petani sendiri
360 0.2
2. Buruh tani 415
0.3 3. Nelayan
_ _
4. Pengusaha 2.758
2.3 5. Buruh industri
23.587 18.6
6. Buruh bangunan 23.689
18.4 7. Pedagang
11.520 9.2
8. Pengangkutan 7.891
5.3 9. PNS ABRI
9.278 7.9
10. Pensiunan 7.838
6.3 11. Lain - lain
34.623 30.6
Jumlah 120.178
100
Sumber: Kecamatan Banjarsari dalam angka tahun 2007.
Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa pada tahun 2007 mata pencaharian terbesar adalah buruh industri, sebesar 22,725 jiwa, petani sebesar 336
jiwa dan buruh tani sebesar 379 jiwa sedangkan sisanya bekerja pada sektor perdagangan, pengangkutan dan pengusaha. Pensiunan dan lain -
lain merupakan tenaga kerja tidak produktif dan terselubung, termasuk pula didalamnya orang - orang yang hanya bekerja paruh waktu ataupun
tenaga musiman. Persebaran penduduk menurut mata pencahariannya di Kecamtan
Banjarsari berhubungan secara keruangan dengan penggunaan lahan, misalnya penggunaan lahan yang didominasi oleh sawah maka wilayah
tersebut mencirikan banyak penduduknya yang bermatapencaharian sebagai petani.. Sedangkan penggunaan lahan yang mempunyai lahan
untuk sawah yang sedikit, penduduknya banyak bermatapencaharian sebagai buruh maupun karyawan.
3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
commit to user Komposisi penduduk menurut pendidikan ini berguna untuk kemudahan
dalam mendapat informasi. pendidikan merupakan asumsi modernisasi
suatu daerah. Banyaknya penduduk dengan pendidikan tinggi merupakan pembuktian bahwa daerah tersebut telah terbangun secara spiritual dan
morilnya . Untuk mengetahui komposisi penduduk Kecamatan Banjarsari
berdasar tingkat pendidikannya dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Penduduk Menurut Pendidikan di Kecamatan Banjarsari
Tingkat Pendidikan Jumlah
1. Tamatan Akademi Perguruan Tinggi 9.565
7.32 2. Tamatan SLTA
25.422 21.7
3. Tamatan SLTP 28.755
21.2 4. Tamatan SD
31.321 20.5
5. Tidak tamat SD 11.654
8.0 6. Belum tamat SD
20.054 17.2
7. Tidak belum pernah sekolah 5.489
3.7
Jumlah 127.936
100
Sumber: Kecamatan Banjarsari dalam angka tahun 2007
Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk pada daerah
penelitian yaitu Kecamatan Banjarsari terdapat lulusan SD dengan jumlah 31.321 orang 20,5, lulusan SLTP sebesar 28.755 orang 21,2 dan
lulusan SLTA sebesar 25.422 orang 21,7. Sisanya merupakan lulusan akademi, tidak tamat SD, belum tamat SD
. Jadi dapat disimpulkan bahwa penduduk Kecamatan Banjarsari sebagian besar telah memperoleh
pendidikan.
b. Transportasi Transportasi merupakan salah satu faktor penunjang dan penentu
pengembangan daerah. Transportasi akan memudahkan terbukanya suatu daerah dari daerah lain dan merupakan penghubung daerah tersebut dengan
daerah lain. Dengan adanya keterjangkauan dari daerah lain maka akan memudahkan hubungan baik untuk kegiatan ekonomi maupun sosial.
Jalan merupakan salah satu sarana untuk mendukung aktifitas transportasi. Secara tidak langsung jalan berpengaruh pada perkembangan
commit to user daerah selain adanya sarana pemberhentian, seperti pasar dan terminal.
Peningkatan berbagai aspek ekonomi menuntut peningkatan di bidang transportasi, khususnya peningkatan jalan. Panjang jalan di Kota Surakarta
pada tahun 2006 mencapai 675,86 kilometer. Selain jalan dan terminal pemberhentian adapula moda yang perlu
diperhitungkan. Moda transportasi secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. Jumlah kendaraan yang
ada di Kecamatan Banjarsari dapat dilihat dalam Tabel 14. Tabel 14. Jumlah Kendaraan di Kecamatan Banjarsari
Jenis Kendaraan Macam Kendaraan
Jumlah Unit
1. Kendaraan Bermotor
1. Truk 133
14.4 2. Bus
172 18.7
3. Mobil pribadi 5.827
0.6 2.
4. Sepeda motor 23.158
2.5 3.
5. Angkutan Kota 285
31.0 4.
6. Taxi 60
6.5 5. Kendaraan
Tidak Bermotor 1. Sepeda
16.924 1.8
6. 2. Becak
1.926 0.2
7. 3. Dokar dan andong
22 2.3
4. grobak dorong 199
21.6
Jumlah 918.835
100
Sumber: Kecamatan Banjarsari dalam angka 2007.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan