commit to user 9
3. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder berupa dokumen publik dan catatan-catatan resmi public documents and official
records , yaitu dokumen peraturan perundangan yang berkaitan dengan
masalah money loundering baik yang ad di Indonesia maupun di Philipina. Disamping sumber data yang berupa leteratur-literatur baik berupa artikel,
jurnal penelitian maupun hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.
4. Sumber Data
Sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh data yang diperoleh dari
bahan pustaka, seperti dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, jurnal maupun arsip-arsip yang sesuai
dengan penelitian yang dibahas. Dari sudut kekuatan mengikatnya, data sekunder dapat
digolongkan ke dalam : a. Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum atau bahan pustaka
yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat secara yuridis, adapun yang penulis gunakan adalah :
1 Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. 2 Kitab Undang Undang Hukum Pidana.
3 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana. 4 UU No. 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
5 Republic of the Philippines code No. 9160 on Anti Money Loundering Act of 2001
b. Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti misalnya, hasil karya ilmiah para sarjana yang
terkait dalam penelitian ini, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum, dan seterusnya.
commit to user 10
c. Bahan hukum tersier, yakni bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder; contohnya
adalah kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif, internet dan seterusnya.
5. Teknik Pengumpul Data
Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara pengumpulan dokumentasi data sekunder berupa peraturan
perundangan, artikel maupun dokumen lain yang dibutuhkan untuk kemudian dikategorisasi menurut pengelompokan yang tepat. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan teknik studi pustaka untuk mengumpulkan dan menyusun data yang diperlukan.
6. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan logika deduktif. Dalam hal ini sumber penelitian yang diperoleh dalam penelitian
ini dengan menggunakan inventarisasi sekaligus mengkaji dari penelitian dari studi kepustakaan, aturan perundang-undangan beserta dokumen-
dokumen yang dapat membantu menafsirkan norma terkait, kemudian sumber penelitian tersebut diolah dan dianalisis untuk menjawab
permasalahan yang diteliti. Tahap terakhir adalah menarik dari sumber penelitian yang diolah sehingga pada akhirnya dapat diketahui persamaan
dan perbedaan pengaturan konsep pembukaan rahasia bank dalam penyidikan perkara money laundering menurut UU No. 25 Tahun 2003
tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dengan Republic of the Philippines code No. 9106 in Anti Money Loundering act of 2001 dan faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya persamaan dan perbedaan tersebut. Menurut Philipus M.Hadjon sebagaimana dikutip oleh Peter
Mahmud motede deduksi sebagaimana silogisme yang diajarkan oleh Aristoteles penggunaan metode deduksi berpangkal dari pengajuan premis
mayor pernyataan besifat umum. Kemudian diajukan premis minor bersifat khusus dari kedua premis itu kemudian ditarik suatu kesimpulan
atau counclusion Peter Mahmud Marzuki, 2006: 47. Dalam logika deduktif untuk penalaran umum yang bersifat premis mayornya adalah
commit to user 11
hukum sedangkan premis minornya adalah fakta hukum. Sedangkan menurut Johny Ibrahim, mengutip pendapat Bernard Arief Shiharta logika
deduktif merupakan suatu tehnik untuk menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual Johnny Ibrahim,
2006: 249. F.
Sistematika Penulisan Hukum
Untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai sistematika penulisan hukum yang sesuai dengan aturan baru dalam penulisan hukum,
maka penulis menyiapkan suatu sistematika penulisan hukum. Adapun sistematika penulisan hukum ini terdiri dari 4 empat bab, yang tiap-tiap bab
terbagi dalam sub-sub bagian yang dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan hasil penelitian ini. Sistematika penulisan
hukum tersebut adalah sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan metode penelitian yang digunakan dalm penyusunan penulisan hukum ini.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai teori-teori yang menjadi landasan dalam penulisan hukum ini. Adapun
mengenai teori-teori tersebut antara lain mengenai tinjauan umum tentang perbandingan hukum, tinjauan umum tentang
konsep pembukaan rahasia bank bank secrecy disclouser dalam penyidikan perkara money laudering, tinjauan umum
tentang tindak pidana pencucian uang, tinjauan umum tentang ketentuan hukum tentang Undang-Undang Anti Pencucian
Uang, dan tinjauan umum tentang Republic of the Philippines code No. 9160 on Anti Money loundering act of 2001
commit to user 12
BAB III : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai pembahasan dan hasil yang diperoleh dari proses meneliti. Berdasarkan rumusan
masalah yang diteliti, terdapat dua pokok permasalahan yang dibahas dalam bab ini yaitu yang pertama mengenai ruang
lingkup perbandingan konsep pembukaan rahasia bank bank secrecy disclouser
dalam penyidikan perkaran money laudering menurut UU No. 25 Tahun 2003 tentang Tindak
Pidana Pencucian Uang dengan Republic of the Philippines code No. 9160 on Anti Money loundering act of 2001. Yang
kedua mengenai faktor-faktor yang menyebabkan persamaan dan perbedaan tersebut.
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai kesimpulan yang dapat diperoleh dari keseluruhan hasil pembahasan dan proses
meneliti, serta saran-saran yang dapat penulis kemukakan kepada para pihak yang terkait dengan bahasan penulisan
hukum ini. DAFTAR PUSTAKA
commit to user 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA