commit to user
kemampuan yang diperoleh siswa diwujudkan dalam bentuk nilai sebagai hasil belajar Geografi. Metode pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam proses
belajar mengajar dan merupakan salah satu penunjang utama berhasil atau tidaknya seorang guru dalam mengajar. Disamping ketrampilan mengajar, seorang guru harus
memiliki dan menguasai metode-metode pembelajaran, serta dapat menggunakannya dengan tepat sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan.
Berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, hasil belajar Geografi pada SMP Negari I Gatak diambil dari subpokok bahasan keanekaragaman bentuk
muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan.
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, oleh sebab itu guru harus mampu memilih metode yang sesuai dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas. Metode merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung
bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan. Sumantri 2001:114
Metode mengajar atau teknik penyajian pelajaran yaitu, “Suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang digunakan untuk guruinstruktur. Dalam pengertian lain adalah
teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajarmenyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat diungkap, dipahami, dan
digunakan oleh siswa dengan baik. Roestiyah, 1991: 1
Metode mengajar yang dikemukakan oleh Slameto 1995:65 adalah suatu cara atau jalan yang harus dilakukan dalam mengajar. Metode belajar berarti cara
mencapai tujuan pembelajaran, yaitu tujuan-tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh murid dalam kegiatan belajar mengajar. Hamalik, 1991:98,
Menurut Purwoto 2003:98, “metode mengajar adalah cara-cara yang tepat dan serasi dengan sebaik-baiknya, agar pembelajaran mencapai tujuannya atau
sasarannya”. Sementara itu, Muhibbin Syah 1995:202 mengatakan bahwa, “Metode mengajar adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan
kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa.” Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode mengajar adalah cara yang
teratur dan terpikir oleh guru yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
commit to user
Peran siswa dalam metode ceramah adalah diam mendengarkan dengan cermat serta mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh guru. Guru mempunyai
peranan utama dalam menentukan isi materi kepada siswa. Hal ini mengakibatkan siswa pasif karena tidak ada kegiatan apapun bagi siswa selain mendengarkan guru. Sehingga
ia akan mudah jenuh, kurang inisiatif, sangat tergantung pada guru dan tidak terlatih untuk belajar mandiri.
Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa setiap metode mempunyai keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri. Adapun keunggulan dan kelemahan metode
ceramah adalah sebagai berikut : 1.
Dapat menampung kelas yang besar, tiap murid mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan dan karenanya biaya yang diperlukan relatif lebih
murah. 2.
Bahan pelajaran atau keterangan dapat diberikan secara lebih urut oleh guru, konsep-konsep yang disajikan secara hierarki akan memberikan fasilitas belajar
kepada siswa. 3.
Guru dapat memberikan tekanan terhadap hal-hal yang penting, sehingga waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.
4. Isi silabus dapat diselesaiukan dengan lebih mudah, karena guru tidak harus
menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa. 5.
Kekurangan alat tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak menghambat dilaksanakannya pelajaran dengan ceramah.
Kelemahannya : 1.
Pelajaran berjalan membosankan murid dan murid menjadi pasif karena tidak adanya kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan. Murid
hanya aktif membuat catatan saja. 2.
Kedapatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat murid tidak mampu menguasai bahan yang diajarjan.
3. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.
4. Ceramah menyebabkab belajar murid menjadi “belajar menghafal” rote
learning yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.
a. Metode Quantum Teaching 1. Pengertian Quantum Teaching
Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum Teaching dengan demikian adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di
dalam dan disekitar momen belajar. Semua unsur yang menopang kesuksesan belajar harus diramu menjadi sebuah akumulasi yang benar-benar menciptakan suasana belajar
DePorter,2002:89.
commit to user
Quantum Teaching bersandar pada konsep “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”. Maksudnya bahwa
mengingatkan pada pentingnya memasuki dunia murid untuk menjebatani memasuki kehidupan murid. Belajar adalah kegiatan full contact yaitu belajar yang melibatkan
semua aspek kepribadian manusia; pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh disamping pengetahuan, sikap, dan keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang. Setelah
mampu memasuki dunia murid, guru akan mudah murid masuk ke dunianya, yaitu dunia pendidikan.
Quantum Teaching memiliki lima prinsip, atau kebenaran tetap yang mempengaruhi seluruh aspek Quantum Teaching. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
Segalanya Berbicara
Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh Anda, dari kertas yang Anda bagikan hingga rancangan pelajaran Anda;semuanya mengirim pesan
tentang belajar.
Segalanya Bertujuan
Semua yang terjadi dalam penggubahan Anda mempunyai tujuan…semuanya.
Pengalaman sebelum Pemberian Nama Otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks, yang akan
menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama
untuk apa yang mereka pelajari.
Akui Setiap Usaha
Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas
kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan
Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan
mengajar.DePorter, 2002:7
2. Teknik-teknik Mengajar Quantum Teaching Teknik mengajar dapat diartikan sebagai cara yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa agar dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam pembelajaran quantum teaching. Ada beberapa
teknik yang digunakan yaitu : a. Metode Mind Mapping
Metode mind mapping peta pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita
commit to user
menyimpan informasi. Peta pikiran adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentraltengah dan memikirkan cabang- cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari
titik tengah tersebut dan memcari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali kita mempelajari sesuatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema utamanya,
poin-poin penting dari tema yang utama yang sedang kita pelajari, pengembangan dari setiap poin penting tersebut dan memcari hubungan antara setiap poin. Dengan cara ini
bisa memdapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah diketahui dan area mana saja yang belum dikuasai.
Manfaat peta pikiran adalah sebagai berikut : 1. fleksibel, dapat menambahkan poin-poin gagasan ditempat yang sesuai.
2. memusatkan perhatian; perhatian tidak lagi pada kata per kata melainkan pada gagasan ataupun poin-poin gagasan.
3. Meningkatkan pemahaman; dapat meningkatkan pemahaman dengan memberikan catatan tinjauan ulang.
b. Metode penempatan Metode penempatan adalah cara mengasosiasikan informasi yang diingat
dengan lokasi tertentu ini bertujuan dapat mengingat informasi dengan mudah jika meletakkan di tempat tertentu.
c. Metode Cantol Metode cantol merupakan cara untuk mengajarkan daftar informasi yang
panjang terutama informasi diingat dengan urutan tertentu. Dengan menggunakan asosiasi cantolkan setiap bagian dengan berikutnya seperti sebuah rantai yang saling
berkaitan. dMetode Catatan TS
Catatan TS merupakan singkatan dari Tulis dan Susun. Catatan ini diarahkan untuk memusatkan perhatian siswa. Model catatan ini digunakan untuk mencatat fakta
dari pelajaran serta perasaan dan pikiran mereka. Pada catatan ini mudah dipelajari dan sangat efektif. Dalam prakteknya siswa membuat dibuku mereka yaitu menggambar
garis vertikal kira-kira seperempat bagian dari sisi kanan kertas, membentuk dua kolom, satu besar dan satu kecil. Diatas kolom kiri yang besar mereka tuliskan informasi yang
penting, diatas kolom kanan yang kecil mereka tuliskan pikiran, perasaan, dan
commit to user
pertanyaan. Catatan TS dimaksudkan untuk menciptakan hubungan emosi dengan informasi yang mereka pelajari, mengingatkan perasaan yang mereka alami saat belajar
juga akan memudahkan mengingat informasi. DePorter, 2002:100 Mengajar siswa untuk memecahkan masalah perlu perencanaan secara garis
besar. Metode Quantum Teaching memberikan bagaimana cara mengubah kelas menjadi komunitas belajar masyarakat mini yang setiap detailnya telah diubah secara
seksama untuk mendukung belajar optimal, yaitu cara untuk mengatur bangbu, menentukan kebijakan kelas hingga cara merancang pengajaran.
Kerangka perancangan model Pengajaran Quantum Teaching yang disebut TANDUR Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
Kerangka ini menjamin siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap pelajaran. Kerangka inijuga memastikan bahwa mereka mengalami pembelajaran, berlatih,
menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka sendiri, dan mencapai sukses. Kerangka Perancangan tersebut antara lain:
¾ Tumbuhkan
Tumbuhkan dapat diartikan menumbuhkan minat dengan memuaskan yang didasarkan pada AMBAK Apa Manfaatnya BAgiKu dan memanfaatkan kehidupan
siswa, dalam penyertaan Tumbuhkan menciptakan jalinan kepemilikan bersama atau kemampuan saling memahami.penyertaan akan memanfaatkan pengalaman mereka,
mencari tanggapan “yes”: untuk kesepakatan belajar dan mendapatkan komitmen siswa untuk menjelajah.
Strategi yang digunakan dengan menyertakan pertanyaan, lakon pendek dan lucu ¾
Alami Alami diartikan menciptakan dan mendatangkan pengalaman yang dapat dimengerti
semua pelajar. Unsur ini memberikan pengalaman kepada siswa dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Pengalaman membuat guru mengajar melalui
“jalan belakang “untuk memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan siswa. Strategi yang digunakan adalah jembatan keledai, permainan dan sandiwara.
¾ Namai
Namai diartikan memuaskan hasrat alami otak untuk memberikan identitas, mengurutkan dan mendefinisikan. Namai dibangun diatas pengetahuan dan
commit to user
keingintahuan siswa pada saat itu. penamaan memudahkan untuk mengajarkan konsep, ketrampilan berpikir, dan strategi belajar.
Strategi yang digunakan adalah susunan gambar, warna, alat bantu, kertas tulis, dan poster di dinding.
¾ Demonstrasikan
Demonstrasikan adalah memberi siswa peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam pembelajaran yang lain, dan ke dalam
kehidupan mereka. Strategi yang digunakan adalah sandiwara, video, permainan, lagu,rap, dan
penjabaran dalam grafik ¾
Ulangi Pengulangan ulangi akan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “Aku
tahu bahwa aku tahu ini”pengulangan dilakukan secara multimodalitas dan multi kecerdasan, lebih baik dalam konteks yang berbeda dengan asalnya permainan,
pertunjukan, drama, dan sebagainya Strategi yang digunakan misalnya dengan menirukan orang-orang terkenal seperti
guru, ahli tokoh, menggemakan guru menyebutkan sesuatu seperti”Pendahuluan, Isi, Kesimpulan” dan para siswa mengulangnya serentak, pengulangan trio dalam
kelompok terdiri dari tiga orang, mereka berjalan mengelilingi ruangan sambil mengulang halaman-halaman poster untuk mengulang apa yang telah mereka
pelajari bersama. ¾
Rayakan Perayaan memberi rasa rampung dengan menghormati usaha, ketekunan, dan
kesuksesan. Jika sesuatu layak dipelajari, maka layak pula untuk dirayakan. Strategi yang dilakukan antara lain: pujian, bernyanyi bersama, pesta kelas. DePorter,
2002:89 b. Metode Ceramah
Menurut Margono 1998:56 “Pengajaran Klasikal tradisional adalah pengajaran yang kita kenal sehari-hari dimana guru mengajar sejumlah siswa dalam
suatu ruangan dan yang mempunyai tingkat kemampuan tertentu. Dalam hal ini kelas disusun berdasarkan asumsi bahwa siswa mempunyai kesamaan dalam minat,
kepentingan, kecakapan dan kecepatan belajarnya”.
commit to user
Metode kovensional yang selama ini banyak digunakan oleh guru adalah metode ceramah yang disertai tanya guru dan siswanya. Kadang-kadang guru juga
mengkombinasikan metode ceramah dengan metode mengajar yang lain, meskipun prakteknya penggunaan metode mengajar tersebut belum begitu mendalam danm masih
didominasi oleh metode ceramah. Metode ceramah adalah salah satu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang
suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan Roestiyah, 1991:137. Hal ini sesuai pendapat Purwoto 1998:37, “metode ceramah merupakan metode yang paling banyak
dipakai.” Hal ini mungkin dianggap guru sebagai metode mengajar yang paling mudah dilaksanakan. Jika bahan pelajaran sudah dikuasai dan sudah ditentukan urutan
penyampaiannya, guru tinggal memaparkannya dikelas. Para murid tinggal duduk memperhatikan guru berbicara, mencoba menangkap apa isinya, dan membuat catatan-
catatan. Metode ceramah mempunyai kekuatan dan kekurangan., yaitu :
a. Kekuatan metode ceramah
1 Murah dalam arti efisien dalam pemanfaatan waktu dan menghemat biaya pendidikan dengan seorang guru yang menghadapi banyak peserta didik.
2 Mudah dalam arti materi dapat diselesaikan dengan keterbatasan peralatan dapat disesuaikan dengan jadwal guru terhadap ketidaktersediaan bahan-
bahan tertulis. 3 Meningkatnya daya dengar peserta didik dan menumbuhkan minat belajar dari
sumber lain. 4 memperoleh penguatan bagi guru dan peserta didik yaitu guru memperoleh
penghargaan, kepuasan dan sikap percaya diri dari peserta didik atas perhatian yang ditunjukkan perseta didik dan peserta didik pun merasa senang dan
menghargai guru bila ceramah guru dapat meninggalkan kesan dan berbobot. 5 ceramah memberikan wawasan yang luas daripada sumber lain karena guru
dapat menjelaskan topik dengan mengaitkannya dengan kehidupan sehari- hari.
b. Kekurangan metode ceramah
1 Dapat menimbulkan kejenuhan kepada peserta didik apalagi bila guru kurang dapat mengorganisasikannya.
2 Menimbulkan verbalisme pada peserta didik. 3 Materi ceramah terbatas pada apa yang diingat guru.
4 Merugikan peserta didik yang lemah dalam ketrampilan mendengarkan. 5 Menjejali peserta didik dengan konsep yang belum tentu terus diingat.
6 Informasi yang disampaikan mudah usang dan ketinggalan jaman. 7 Tidak merangsang perkembangan kreativitas peserta didik.
8 Terjadi proses satu arah dari guru kepada peserta didik.
Sumantri, 2001:119
commit to user
Dengan memperhatikan uraian di atas maka peranan siswa dalam metode konvensional adalah mendengarkan secara teliti serta mencatat pokok-pokok penting
yang dikemukakan guru. Dalam metode ceramah guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan urutan langkah dalam menyampaikan materi tersebut kepada siswa.
Pada pengajaran sistem ini kegiatan proses belajar mengajar didominasi oleh guru. Hal ini mengakibatkan siswa mudah jenuh, kurang inisiatif, bergantung pada guru dan
kurang termotivasi untuk lebih mendalami pelajaran.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan