Definisi Haid dan Siklusnya

umum yang membaik, dan berkurangnya penyakit menahun Prawirohardjo, 2009. Menarche terjadi di tengah-tengah masa pubertas, yaitu masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Sesudah masa pubertas, wanita memasuki masa reproduksi, yaitu masa di mana ia dapat memperoleh keturunan. Masa reproduksi ini berlangsung 30-40 tahun dan berakhir pada masa mati haid atau juga dikatakan menopause Prawirohardjo, 2009. Rangsangan pancaindra ; korteks serebi, hipofisis ovarial aksis dan endrogan uterus endometrium dan alat seks sekunder diblok pubertas inhibitor nukleus amigdale melalui stria terminalis, menuju hipothalamus sehingga terhindar dari pubertas prekoks. Pada usia 8-9 tahun terdapat estrogen rendah dan pengeluaran FSH minimal. Estrogen rendah berfungsi untuk tumbuh kembang alat seks sekunder dan mempersiapkan uterus endometrium lebih matang untuk menerima rangsangan. Pada usia 10-11 tahun terjadi perdarahan lucut endometrium,tanpa disertai ovulasi untuk lebih mematangkan uterus dengan endometrium dan alat seks sekunder Suryasaputra Manuaba et al, 2009. Dalam ovarium terjadi tumbuh-kembang folikel primordial tanpa disertai ovulasi sehingga terdapat peningkatan estrogen untuk merangsang nukleus supraoptikal praoptikus, mengeluarkan luteinizing hormone surge tinggi yang berperan untuk ovulasi. Menstruasi yang disertai ovulasi terjadi selang beberapa bulan sampai dua atau tiga tahun setelah menarke yaitu sekitar usia 17-18 tahun. Pubertas prekoksius terjadi bila menarke terjadi di bawah 10 tahun. Suryasaputra Manuaba et al, 2009. Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikut. Haid mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Karena jam mulainya haid tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung kesalahan lebih atau kurang satu hari. Panjang siklus haid yang normal atau dianggap sebagai siklus haid yang klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar, siklusnya tidak terlalu sama. Panjang siklus haid dipengaruhi oleh usia seseorang Prawirohardjo, 2009. Dari pengamatan Hartman pada kera ternyata bahwa hanya 20 saja panjang siklus haid 28 hari. Panjang siklus yang biasa ialah 25-32 hari, dan kira-kira 97 wanita yang berovulasi siklus haidnya berkisar antara 18-42 hari. Jika siklusnya kurang dari 18 hari atau lebih dari 42 hari serta tidak teratur, biasanya siklusnya tidak berovulasi anovulatoar. Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama haid tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 yang lebih kurang 16 cc. Pada wanita yang lebih tua biasanya darah keluar lebih banyak. Jumlah darah lebih dari 80 cc dianggap patologik Prawirohardjo, 2009.

2.3.2. Mekanisme Haid dan Siklusnya

Gambar 2.1: Siklus Menstruasi Dikutip dari : Moore et al, 2001 Menurut Moore et al, 2001, siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium dan siklus uterus. Siklus ovarium terbagi lagi menjadi 2 bagian , yaitu fase folikular dan fase luteal sedangkan siklus uterus dibagi menjadi fase menstruasi, fase proliferatif pertumbuhan dan fase sekresi. Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah : 1. FSH follicle stimulating hormone yang dikeluarkan hipothalamus untuk meransgang hipofisis mengeluarkan FSH. 2. LH luteinizing hormone yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH. 3. PIH prolactine inhibiting hormone yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin. Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium. Pada umumnya hanya 1 folikel yang dapat merangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen Moore et al, 2001. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis Moore et al, 2001. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, akan membentuk korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH Moore et al, 2001. Korpus luteum akan menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut sebagai haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan Moore et al, 2001. Menurut Moore et al, 2001 pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu: 1. Fase menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium selaput rahim dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah.