Analisis Kembali Vitamin C yang Ditambahkan pada Sampel Analisis Recovery

Gambar 3. Reaksi Asam Askorbat dengan 2,6-Diklorofenol Indofenol Keterangan: Dye = zat warna c. Metode Spektroskopis Metode ini berdasarkan kemampuan vitamin C yang terlarut dalam air untuk menyerap sinar ultraviolet, dengan panjang gelombang maksimum pada 265 nm. Oleh karena vitamin C dalam larutan mudah sekali mengalami kerusakan, maka pengukuran dengan cara ini harus dilakukan secepat mungkin. Untuk memperbaiki hasil pengukuran, sebaiknya ditambahkan senyawa pereduksi yang lebih kuat daripada vitamin C. Hasil terbaik diperoleh dengan menambahkan larutan KCN sebagai stabilizer ke dalam larutan vitamin Andarwulan dan Koswara, 1989.

2.4 Analisis Kembali Vitamin C yang Ditambahkan pada Sampel Analisis Recovery

Pengukuran kadar suatu senyawa dalam campurannya dengan menggunakan salah satu metoda tertentu, selalu terbuka kemungkinan gangguan- Universitas Sumatera Utara gangguan komponen dalam campurannya, sehingga ketepatan suatu metoda perlu diketahui dengan melakukan percobaan recovery Silalahi, 1989. Percobaan recovery suatu senyawa dalam suatu sampel dilakukan dengan dua tahap yaitu pertama adalah menentukan kadar senyawa yang diteliti dalam sampel, selanjutnya ditambahkan bahan baku yang jumlahnya diketahui dengan pasti ke dalam sampel yang sama dan dianalisis dengan cara yang sama. Berdasarkan nilai persen recovery, dapat diketahui kadar senyawa yang sebenarnya dalam sampel dengan mengkonversikan nilai persen recovery tersebut Silalahi, 1989. Rumus perhitungan persen Recovery: Recovery = B – A X 100 C Keterangan: A = Kadar vitamin C mula-mula mg100 g bahan B = Kadar vitamin C setelah penambahan mg100 g bahan C = Kadar vitamin C yang ditambahkan mg100 g bahan Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah metode deskriptif, karena penelitian bertujuan menggambarkan sifat dari suatu keadaan sampel dalam hal ini dilakukan penetapan kadar vitamin C dari bawang putih. Penelitian ini meliputi pengambilan sampel, pengolahan sampel, penetapan kadar vitamin C dan pembakuan vitamin C baku secara titrasi 2,6-diklorofenol indofenol.

3.1 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Fakultas Farmasi USU pada bulan Januari 2011 – Maret 2011.

3.2 Identifikasi Tumbuhan

Identifikasi tumbuhan dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian Biologi Bogor. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 34.

3.2.1 Survei Beberapa Tempat Penjualan Sayur dan buah

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan survei terhadap beberapa tempat penjualan sayur yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa bawang putih telah beredar di masyarakat. Hasil survei peneliti dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 33.

3.3 Bahan dan Alat

3.3.1 Sampel

Sampel yang diperiksa dalam penelitian ini adalah bawang putih Allium sativum L. dari pasar traddisional Jamin Ginting, pasar tradisonal Jamin Ginting, dan supermarket berastagi. Universitas Sumatera Utara