70 Kriteria uji:
Jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H
o
diterima, tetapi jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H
o
ditolak yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai sampel 1 kelompok
eksperimen dan rata-rata nilai sampel 2 kelompok kontrol, yaitu keterampilan sosial peserta didik dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok dengan
teknik diskusi.
J. Deskripsi Langkah-Langkah Pemberian Treatmen
Treatmen yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Pemberian treatmen dilakukan sebanyak 6
enam kali pertemuan sudah termasuk pretest dan posttest. Akan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 13 Pemberian treatmen
Pertemuan Tema
Tujuan Pertemuan pertama
Pretest Untuk mengetahui data
awal peserta
didik sebelum
diberikan perlakuan treatmen
Pertemuan kedua Keterampilan sosial
1 Peserta
didik mengetahui
dan memahami
apa itu
keterampilan sosial; 2 peserta didik paham akan
71 indikator
dari keterampilan sosial; dan
3 peserta didik tahu apa manfaat dari keterampilan
sosial
serta mampu
mengamalkan dalam
kehidupan sehari-hari Pertemuan ke-tiga
Kehidupan sosial 1
Peserta didik tahu dan
paham posisinya
adalah sebagai makhluk sosial; 2 peserta didik
tahu bagaimana
seharusnya peran sebagai makhluk sosial dalam
kehidupan yang nyata; dan 3 peserta didik
dapat
memahami dan
melatih rasa
empati kepada sesama makhluk
sosial
Pertemuan ke-empat Kejadian atau peristiwa
aktual 1
Agar peserta didik menjadi
pribadi yang
kreatif dan bisa melatih rasa
simpati serta
empatinya kepada
kejadian-kejadian yang
terjadi; dan 2 peserta didik menjadi pribadi
yang cerdas dan banyak tahu dalam segala hal
Pertemuan ke-lima Kehidupan keluarga
1 Mengajarkan
kepada peserta
didik betapa
pentingnya keluarga bagi mereka
dalam segala
sesuatu karena sejauh apapun kita
pergi kita akan kembali kepada keluarga kita; dan
2 mengajarkan untuk selalu menomor satukan
keluarga
dalam hal
72 apapun,
dan saling
menghargai dalam
kehidupan keluarga 2
Pertemuan ke-enam Posttest
Untuk mengetahui dan mengukur perkembangan
peserta didik
setelah diberikan perlakuan atau
treatmen
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Langkah persiapan
a. merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus;
b. menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai;
c. menetapkan masalah yang akan dibahas; dan d. mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknik
pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas. 2. Pelaksanaan diskusi
a. memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi;
b. memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai
dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan; c. melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan;
73 d. memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk
mengeluarkan gagasan dan ide-idenya; dan e. mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang
dibahas. 3. Menentukan tema diskusi
Tema yang digunakan yaitu tema tugas, yaitu tema yang ditentukan oleh pemimpin kelompok. Dalam hal ini peneliti memilih tema “keterampilan
sosial” yang telah disepakati bersama anggota kelompok. Materi diskusi:
Keterampilan sosial adalah kemampuan individu untuk berkomunikasi efektif dengan orang lain baik secara verbal maupun nonverbal sesuai dengan situasi
dan kondisi yang ada pada saat itu. Arti penting keterampilan sosial yaitu: a perkembangan kepribadian dan identitas; b mengembangkan kemampuan
kerja, produktivitas, dan kesuksesan karir; c meningkatkan kualitas hidup; d meningkatkan kesehatan fisik; e meningkatkan kesehatan psikologis; dan
f kemampuan mengatasi stress. Ciri-ciri keterampilan sosial: a hubungan dengan teman sebaya peer
relationship yaitu perilaku yang menunjukkan hubungan positif dengan teman sebaya. Dimensi ini ditunjukkan dengan beberapa perilaku seperti
memberikan pujian terhadap teman sebaya, menawarkan bantuan atau pertolongan ketika dibutuhkan, mengundang atau mengajak teman untuk
bermain atau berinteraksi, berpartisipasi dalam diskusi, membela hak teman
74 dan membela teman yang dalam kesulitan, mampu mengawali atau bergabung
dalam percakapan dengan teman sebaya, peka terhadap perasaan teman, dan memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik; b manajemen diri, yaitu
kemampuan individu untuk mengatur dirinya sendiri serta dapat mengontrol emosinya dengan baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan perilaku seperti tetap
bersikap tenang ketika ada masalah dan dapat mengontrol emosi ketika marah, mengikuti peraturan-peraturan, menerima batasan-batasan yang diberikan,
melakukan kompromi yang tepat dengan orang lain ketika menghadapi konflik, menerima kritikan dari orang lain dengan baik, merespon gangguan
dari teman dengan cara mengabaikan, memberikan respon yang tepat terhadap gangguan, dan bekerjasama dengan orang lain dalam berbagai situasi; c
kemampuan akademis, yaitu kemampuan atau perilaku individu yang mendukung prestasi belajar di sekolah. Bentuk-bentuk perilaku tersebut
misalnya mengerjakan tugas secara mandiri menunjukkan keterampilan untuk belajar
secara mandiri,
mampu menyelesaikan
tugas individual,
mendengarkan dan melaksanakan petunjuk dari guru, dapat bekerja sesuai dengan kapasitas yang dimiliki, memanfaatkan waktu luang dengan baik,
mengatur diri pribadi dengan baik, bertanya atau meminta bantuan secara tepat, dan mengabaikan gangguan dari teman ketika sedang bekerja atau
belajar; d kepatuhan, yaitu kemampuan individu untuk memenuhi permintaan orang lain. Dimensi ini ditunjukkan karakteristik seperti
mengikuti petunjuk atau instruksi, mematuhi dan mentaati aturan,
75 memanfaatkan waktu luang dengan baik, menggunakan fasilitas bersama,
memberikan respon yang tepat terhadap kritik, menyelesaikan tugas, dan menempatkan tugas pada tempat yang sesuai; dan e perilaku asertif, yaitu
perilaku yang didominasi oleh kemampuan-kemampuan yang membuat individu dapat menampilkan perilaku yang tepat dalam situasi yang
diharapkan. Seperti, mengawali percakapan, memperkenalkan diri, menerima atau memberikan pujian, mengundang teman untuk bermain, percaya diri,
mempertanyakan peraturan yang tidak adil, bergabung dengan suatu aktivitas kelompok yang sedang berlangsung, dan tampil percaya diri dengan lawan
jenis. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan sosial: a keluarga; b
kepribadian; dan c lingkungan sekitar. 4. Menutup diskusi
a. membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi; dan
b. me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN