ekonomi yang ditimbulkan dari pelaksanaan program kemitraan terhadap usaha kecil menengah.
Dampak sosial meliputi perencanaan kegiatan usaha, menejemen keuangan, Meningkatkannya pendidikan anak Mitra Binaan dan Membuka lapangan pekerjaan:
Menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar. Dampak ekonomi meliputi pendapatan, modal dan biaya para Mitra Binaan usaha kecil menengah sebelum dan sesudah
mengikuti program kemitraan di PT. Perkebunan Nusantara III.
1. Dampak Sosial
Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam dampak sosial antara lain : a Menejemen keuangan, terbagi 2 yaitu:
1. target pendapatan setiap bulan Setiap bulannya Mitra Binaan dianjurkan memiliki target penjualan yang harus
dicapai. Seperti yang dilakukan Bapak Dedi hari sahputra menargetkan keuntungan dari hasil usaha fotocopy tersebut setelah membeli mesin fotocopy
baru dari uang pinjaman program kemitraan tiap bulannya, dia menargetkan keuntungan bertambah 50 dari sebelumnya. Sebelumnya perbulan
keuntungan bersih sesudah gaji pegawai 1 orang dan biaya listrik air maka keuntungan Rp 4.000.000bulan maka sesudah membeli mesin fotocopy baru
target pendapatan menjadi Rp 6.000.000bulan
68
68
Hasil wawancara dengan Dedi Hari Sahputra tanggal 28 april 2014
.
Universitas Sumatera Utara
2. pembukuanlaporan keuangan usaha. Laporan keuangan yang teratur akan membuat jelas berapa keuntungan dan
biaya cost setiap bulannya. Pihak PTPN III dalam arahannya selalu
mengingatkan dan mengharuskan Mitra Binaan membuat pembukuan keuangan yang jelas. Banyaknya kasus UMKM hancur karena mereka tidak
memisahkan antara keuntungan dengan modal, sehingga dalam penggunaannya modal dapat terpakai tidak terjadi pemisahan dan perhitungan yang jelas
69
69
Hasil penelitian yang dilakukan ILO tentang UMKM. 2014. Ada beberapa kasus pengrajin roran di medan yang mengalami kebangkrutan hingga gulung tikar karena tidak memiliki manajemen
keuangan yang baik. Pengrajin rotan itu tidak memisahkan uang hasil penjualan yaitu antara keuntungan dengan modal.
. Seperti yang ditemukan peneliti dari 5 Mitra Binaan yang diteliti, hanya 2
Mitra Binaan yang membuat pembukuan keuangan yaitu Bapak Bapak Sukamto Mebel dan Elektronik dan Bapak Suprianto Jual beli sepeda
motor. Dan penyebab Mitra Binaan yang tidak membuat pembukuan keuangan adalah pembinaan yang dilakukan perusahaan masih kurang dan
penyerapan materi selama pelatihan sangat rendah. Bapak Agus Salim Lubis mengatakan:
“….kami sudah dilatih pembukuan keuangan tapi tetap saja kami sulit membuatnya sebab saya kurang mengerti penjelasan dari pembina selama
pelatihan yang bahasanya tinggi untuk orang awam seperti kami. Sama seperti teman-teman yang lain pun sulit untuk memahami bahasa yang digunakan
Pembina. Dan yang menjadi Pembina kami saat itu adalah dosen dari Universitas. Hal itu yang menyebabkan kami sulit untuk membuatnya. Sejak
saya mulai mendirikan usaha saya tidak pernah membuat pembukuan usaha dan yang membantu saya berjualan adalah istri dan anak-anak saya jadi kami
saling percaya dan tak perlu pembukuan.”
Wawancara dengan Bapak Agus Salim Lubis Tanggal 29 April 2014
Universitas Sumatera Utara
Dan sependapat dengan yang dikatakan pihak perusahaan bahwa: “….banyak Mitra Binaan yang tidak mampu membuat pembukuan keuangan
padahal telah melakukan pelatihan diawal sebelum pencairan dana. Hanya sedikit Mitra Binaan yang mampu membuat pembukuan keuangan.”
Wawancara dengan Japinde Sihaloho Tanggal 27 April 2014 Temuan penelitian ini melihat pandangan Mitra Binaan terhadap program
kemitraan masih kurang dalam hal pembinaan. kesiapan dalam pemberdayaan bukan hanya tentang pemberian modal tetapi lebih jauh lagi yaitu
meningkatkan kemampuan mereka untuk berkembang dan tumbuh dengan modal yang kita berikan melalui pembinaan.
b Meningkatnya pendidikan anak Mitra Binaan Dengan meningkatnya pendapatan ekonomi Mitra Binaan maka Mitra Binaan
dapat memenuhi biaya sekolah anak sampai ke Perguruan Tinggi. Mitra Binaan telah memiliki kemampuan untuk menyekolahkan anaknya hingga sarjana. Sebagai
contoh anak Mitra Binaan yang telah bersekolah ke Perguruan Tinggi adalah anak Bapak Bapak Legimin “ jual beli barang bekas atau yang disebut botot” yang saat
ini kuliah di Medan. Meningkatkatnya pendidikan anak mereka adalah bukti bahwa program kemitraan sangat membantu pembangunan sosial ekonomi
sehingga masyarakat lebih berpendidikan. Meningkatnya kualitas Sumber daya manusia adalah kunci kemajuan bangsa dan Negara
70
c Membuka lapangan pekerjaan: Menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar .
70
Hasil wawancara dengan Legimin tanggal 29 april 2014
Universitas Sumatera Utara
Dengan bertumbuhnya UMKM maka penyerapan tenaga kerja juga meningkat. Hal ini jelas terlihat dari Bapak Bapak Legimin “ jual beli barang bekas atau yang
disebut botot”. Karyawan atau pekerja gudang botot Bapak Legimin mulai dari supir, dan tukang angkat barang mencapai 7 orang
71
. Dan Dedi Hari Sahputra memiliki karyawan 2 orang. Manfaat lain dari menjalankan usaha mereka
disamping memperoleh keuntungan materi juga memberi manfaat membuka lapangan pekerjaan kepada warga sekitar
72
2. Dampak Ekonomi