Universitas Sumatera Utara
73,2 26,8
Transfusi darah+medikamentosa
Transfusi darah
5.1.4 Penatalaksanaan Medis
Distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan penatalaksanaan medis di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 - 2014 dapat dilihat pada diagram
di bawah ini:
Gambar 5.8 Diagram
Pie Penderita
Thalassemia Berdasarkan
Penatalaksanaan Medis di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012
– 2014
Berdasarkan Gambar 5.8 dapat diketahui bahwa proporsi penderita Thalassemia tertinggi berdasarkan penatalaksanaan medis adalah transfusi darah
dan medikamentosa yaitu sebanyak 73,2 dan tidak ada penderita Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012-2014 yang mendapat penatalaksanaan medis
medikamentosa. Penderita Thalassemia sangat membutuhkan transfusi darah karena hemoglobin penderita Thalassemia tidak cukup memproduksi protein
alpha atau beta sehingga mengakibatkan hemoglobin yang dibentuk menjadi berkurang dan sel darah merah mudah rusak. Berkurangnya produksi hemoglobin
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
dan mudah rusaknya sel darah merah mengakibatkan penderita pucat sehingga membutuhkan transfusi darah secara terus menerus Ganie, 2005.
Transfusi darah secara terus menerus tersebut dapat menyebabkan penumpukan zat besi dalam darah. Kondisi tersebut dapat merusak fungsi organ
tubuh lainnya. Untuk mecegah kerusakan tersebut dibutuhkan tindakan medikamentosa, salah satunya adalah terapi khelasi zat besi Permono, dkk, 2006.
Terapi khelasi besi yang rata-rata didapatkan oleh penderita Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012-2014 adalah pemberian ferriprox dan exjade.
Hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian dari Dewi 2009 yang menyatakan bahwa proporsi penderita Thalassemia berdasarkan penatalaksanaan
medis terbesar adalah transfusi darah sebesar 50,8. Hasil penelitian Lazuana 2014 di RSUP H. Adam Malik juga berbeda dengan hasil penelitian ini, hasil
penelitian tersebut menyatakan proporsi penderita Thalassemia berdasarkan penatalaksanaan medis terbesar adalah transfusi darah sebesar 74.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara 5.1.5 Jumlah Kunjungan dalam Satu Bulan
Distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan jumlah kunjungan dalam satu bulan di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 - 2014 dapat dilihat
pada diagram di bawah ini:
Gambar 5.9 Diagram Pie Penderita Thalassemia Berdasarkan Jumlah Kunjungan dalam Satu Bulan di RSU Sari Mutiara Medan
Tahun 2012
– 2014
Berdasarkan Gambar 5.9 dapat diketahui bahwa proporsi penderita Thalassemia tertinggi berdasarkan jumlah kunjungan dalam satu bulan adalah satu
kali dalam sebulan yaitu sebanyak 78,9. Hal ini sesuai dengan penelitian Rejeki, dkk 2012, sekitar 87,5 penderita Thalassemia melakukan transfusi darah
sebanyak 1 kali dalam 1 bulan. Hal ini dapat dilihat dalam buku kontrol penderita yang bertuliskan
tanggal transfusi sehingga dapat diketahui frekuensi transfusi serta keteraturan penderita melakukan transfusi darah. Menurut Hoffbrand and Pettit, transfusi
darah dilakukan secara teratur setiap 4 sampai 6 minggu. Salah satu pengobatan
78,9 21,1
Satu kali dalam sebulan Lebih dari satu kali dalam
sebulan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
yang dilakukan oleh penderita Thalassemia adalah transfusi darah yang dilakukan setiap 2 sampai 4 minggu Catlin, 2003.
5.1.6 Sumber Biaya