Kriteria Nishab Barang Yang Dicuri Menurut Para Ulama

terang-terangan tidak termasuk kategori yang diancam hukuman had. Alasannya adalah hadits Rasullah yang menegaskan : ق س ها ص ا ها ض ج ق س ها ص ا ئ خ س طق س ت ت ح ا ، ت ا ححص ، ا ، ح ا Artinya : “ Dari Jabir, Dari Nabi SAW bersabda Tidak ada potong tangan atas penghianatan harta koruptor, perampok, dan pencopet” 47

2. Kriteria dan Unsur-unsur Pencurian Menurut Hukum Pidana Islam

A. Kriteria Nishab Barang Yang Dicuri Menurut Para Ulama

Sebagian mereka ada yang mengatakan bahwa nishab pencurian itu adalah 1 satu dinar atau 10 sepuluh dirham. Barangsiapa yang mencuri senilai satu nishab, maka ia dipotong berdasarkan kesepakatan. Dalam Shahihain dari shahabat Ibnu ‟Umar radliyallaahu ‟anhuma 48 : ا ض ا : ا ث ث ث ، ج ف طق س ها ص ا Artinya : ”Dari Ibnu Bahwa Nabi S.A.W pernah memotong tangan pencuri karena mencuri perisai yang harganya tiga dirham ”. 49 Dalam riwayat Al-Bukhari, beliau shallallaahu „alaihi wasallam bersabda : ا ف ئ ّ ا ا خ خا ف ا طقت Artinya : 47 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Beirut: Dar al-Fikr,2005, juz II, h. 365 48 Muhammad Ibnu Ali Ibnu Muhammad As-syaukani, Nailul Author, h.2127 hadits nomor 4067 49 Ibid Muhammad Ibnu Ali Ibnu Muhammad As-syaukani, Nailul Author, h.2127 hadits nomor 4067 “Tangan dipotong pada pencurian seperempat dinar ke atas 50 Seperempat dinar pada waktu itu adalah senilai tiga dirham : dan satu dinar itu senilai dengan dua belas dirham. Dan tidaklah seseorang itu disebut pencuri hingga ia mengambil harta dari tempat simpanannya. Adapun harta yang hilang dari pemiliknya, buah-buahan yang berada di pohon di padang pasir tanpa pagar, binatang ternak tanpa penggembala di sisinya, atau yang semisalnya : maka orang yang mengambilnya tidaklah dipotong. Akan tetapi baginya hukum ta’zir, yaitu digandakan dua kali lipat baginya denda, sebagaimana terdapat dalam hadits. 51 Menurut Muhammad Ibnu Ali Ibnu Muhammad As-syaukani dalam Syarihnya Kitab Nailul Author berkata, apa yang telah ditetapkan oleh hadits-hadits dalam bab ini tentang keputusan dipotong pencuri karena mencuri barang seharga tiga dirham atau seperempat dinnar, telah dijadikan dasar oleh Jumhur, baik dari kalangan ulama salaf dan khalaf, di antaranya Khulafaur Rasyidin, namun mereka juga berbeda pendapat perihal barang yang dicuri itu disuatu Negara yang tidak mempergunakan standar perak dan emas. Menurut pendapat Imam Malik, yaitu harus dipergunakan standar dirham perak, Menurut As- Syafi‟i, berkata standar nilai harga adalah emas, bukan standar dinar, karena emas merupakan pokok barang berharga di bumi ini. 52 Menurut pendapat Madhzab kesepuluh bahwa potong tangan itu berlaku 50 Muhammad Ibnu Ali Ibnu Muhammad As-syaukani, Nailul Author, h.2127 hadits nomor 4067 h., 2128 51 Muhammad Ibnu Ali Ibnu Muhammad As-syaukani, Nailul Author, h.2127 hadits nomor 4067 52 Muhammad Ibnu Ali Ibnu Muhammad As-syaukani, Nailul Author, h. 2129 dalam hal pencurian yang sedikit atau banyak. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hayyan pengarang Al-Bahrul Muhith, dari al-Hasan al-Bashri, Daud Zhahiri, dan Khawarij, Mereka berdalih dengan kemuliyaan Firman Allah : ح ا ا ا ّك ءا ج ا طق ف ق ّ ا ّ ا Artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Qs. Al- Maidah : 38. 53 Oleh karena itu lah Nabi Shallallaahu ‟alaihi wasallam bersabda : ق س ها ص ا ها ض ج ق س ها ص ا س طق ،س ت ت ئ خ ح ا ، ت ا ححص ، ا ، ح ا Artinya : “ Dari Jabir, Dari Nabi SAW bersabda Tidak ada potong tangan atas penghianatan harta koruptor, perampok, dan pencopet” 54 a. Unsur-unsur pencurian Untuk dapat dikategorikan pencurian yang dapat dikenakan hukuman had, harus ada empat unsur dalam pencurian, yaitu : a Pengambilan secara diam-diam. Terjadinya apabila pemilik harta tidak mengetahui terjadinya pengambilan barang tersebut dan ia tidak 53 Muhammad Ibnu Ali Ibnu Muhammad As-syaukani, Nailul Author, h.2127 hadits nomor 4067 54 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Beirut: Dar al-Fikr,2005, juz II, h. 365 merelakannya. 55 Tindakan mengambil harta orang lain baru dianggap pencurian apabila mencukupi tiga syarat, pertama ; benda yang dicuri telah dikeluarkan dari tempat penyimpanan yang layak, yaitu tempat yang pantas untuk menyimpan sejenis harta sehingga sulit untuk diambil orang. 56 Kedua ; benda tersebut diambil dan telah berada pada kekuasaan pencuri. 57 b Barang yang diambil berupa harta, yang dimaksud dengan harta adalah sesuatu yang dicenderungi oleh tabiat manusia dan mungkin disimpan sampai waktu yang dibutuhkan. 58 Unsur kedua ini sempurna dikerjakan apabila memenuhi syarat : 1 Barang yang dicuri berupa mal mutaqawwim, yaitu barang yang dianggap bernilai menurut syara‟. 59 Barang-barang yang tidak bernilai menurut pandangan syara‟ karena dzatnya haram, seperti bangkai, babi, minuman keras, dan lain-lain termasuk mal mutaqawwim dan orang yang mencurinya tidak dikenakan hukuman. 60 2 Barang tersebut harus barang bergerak, hal ini karena pencurian itu memang menghendaki perpindahan barang dan mengeluarkannya dari tempat simpanannya. Suatu benda dianggap sebagai benda bergerak 55 Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al Islami wa Adillatuh, h. 5423 56 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Beirut: Dar al-Fikr,2005, juz II, h. 368 57 Muhammad Amin Summa, Pidana Islam di Indonesia, h.114 58 Mustafa Ahmad al-Zarqa, al-Madkh. al-Fiqh al-Am, Beirut; Dar al-Fikr, t.th, juz III, h. 114 59 Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, h.5433 60 Ahmad Wardhi Muslih, Hukum Pidana Islam, Jakarta; Sinar Grafika, 2005, h.84 apabila benda tersebut biasa dipindahkan dari suatu tempat ketempat lainnya, ini tidak berarti benda itu bergerak menurut tabiatnya melainkan cukup apabila benda itu dipindahkan oleh pelaku atau orang lain. 3 Barang tersebut tersimpan ditempat penyimpannya. 4 Barang tersebut mencapai nishab pencurian. Besarya ketentuan nishab ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW : ا ف ئ ّ ا ا خ خا ف ا طقت Artinya : “ Tangan pencuri tidak dipotong kecuali dalam pencurian 61 seperempat dinar ke atas”. 62 Berdasarkan hadits tersebut, jumhur fuqaha berpendapat bahwa hukuman potong tangan baru diterapkan pada pencuri apabila nilai barang yang dicuri mencapai seperempat dinar atau tiga dirham perak. Tetapi beberapa ulama seperti Imam Hasan al-Bashri, Abu Daud al-Zahiri dan kelompok khawarij berpendapat bahwa pencurian baik sedikit maupun banyak tetap dikenai hukuman potong tangan mereka. 63 Hal ini berpegang pada mutlaknya ayat 38 surat Al-maidah: ح ا ا ا ّك ءا ج ا طق ف ق ّ ا ّ ا Artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai 61 Muhammad Ibnu Ali Ibnu Muhammad As-syaukani, Nailul Author, h.2127 hadits nomor 4067 62 Muslim Ibnu al-Hujaj Abu al-Husaini al-Qusyairi al-Nishaburi, Shahih Muslim, Beirut: 63 Ibnu Rusd, Bidayatul Mujtahid, h.327 siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Qs. Al-Maidah : 38 64 Juga berpegang teguh pada hadits Nabi : طقتف ح ا ّ ، قتف ض ا ّ ، ّ ا ها Artinya : ”Allah melaknat pencuri yang mencuri sebutir telur kemudian tangannya dipotong, dan mencuri seutas tali kemudian tangannya dipotong” . 65 Dikalangan jumhur ulama sendiri tidak terdapat kesepakatan mengenai nishab pencurian ini. Di samping nishab batas minimal yang dikemukakan oleh Imam Maliki, Imam Syafi‟I dan Imam Ahmad adalah seperempat dinar atau tiga dirham perak, Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa nishab pencurian itu adalah satu dinar atau setara dengan sepuluh dirham. Pendapat ini didasarkan pada hadits Nabi: ث اث ت ق ج ف طق اّ اا ا ا ا ا Artinya : Sesungguhnya Nabi Rasulullah SAW memotong tangan pada pencurian satu tirai besi yang harganya tiga dirham. 66 c Harta tersebut milik orang lain. Dalam unsur ini yang penting adalah barang tersebut ada pemiliknya dan pemiliknya buka si pencuri melainkan 64 i Al-Bukhari, Shahih Bukhari, juz VI, h. 2493, hadits nomor 6414 dan al-Nishaburi, Shahih Muslim, h. 1311, Hadits nomor 1687 65 Al-Bukhari, Shahih Bukhari, juz VI, h. 2493, hadits nomor 6414 dan al-Nishaburi, Shahih Muslim, h. 1311, Hadits nomor 1687 66 Ibnu Rusyd , Bidayatul Mujtahid. h.642 orang lain. Orang yang mencuri tidak dikenakan hukuman had apabila ia mencuri harta yang dimiliki bersama-sama dengan orang yang menjadi korban karena hal itu sebagai subhat. 67 d Adanya niat melawan hukum. Adanya kesengajaan mengambil harta orang lain padahal ia tahu bahwa perbuatan itu dilarang. Pelaku pencurian tidak dikenakan pencurian apabila dilakukan karena terpaksa atau dipaksa oleh orang lain. Allah SWT firman : ت ت ك ا شا ك ق ط ا ك ا آ ا ت ا ح ح غ ا ث اف ا غ طضا ف ا غ ا ح ا Artinya: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik- baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang ketika disembelih disebut nama selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa memakannya sedang ia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 68 67 Abu Dawud al-Sijistani, Sunan Abi Dawud, Juz II, h.541, hadits nomor 4387 68 Qs. Al-Baqarah 2 : 172 -173

B. Jenis-jenis Pencurian dan Sanksi Hukuman