Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tembakau yang Dihisap Per Hari Gram di Jorong Limo Kampung, Nagari Sungai Puar
Tahun 2009
No Jumlah Tembakau Yang
Dihisap Per Hari Gram Jumlah
n
1 10-19
34 44,2
2 20-29
22 28,6
3 30-39
15 19,5
4 40-49
1 1,3
5 50
5 6,5
Total 77
100,0
Dari tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa perkiraan banyaknya tembakau yang dihisap per hari oleh responden di Jorong Limo Kampung, Nagari Sungai Puar
terbanyak adalah 10-19 gram tembakau yaitu sebanyak 34 responden 44,2.
3.12.9 Keluhan Kesehatan
Keluhan kesehatan responden antara lain batuk, asma, batuk pagi, hipertensi, dan penyakit jantung. Lebih jelasnya keluhan kesehatan responden dalam penelitian
ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Kesehatan di Jorong Limo Kampung, Nagari Sungai Puar Tahun 2009
No Keluhan Kesehatan
Jumlah n
1 Batuk
41 53,2
2 Asma
14 18,2
3 Batuk Pagi
8 10,4
4 Hipertensi
5 6,5
5 Penyakit Jantung
9 11,7
Total 77
100,0
Dari tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa keluhan kesehatan responden di Jorong Limo Kampung, Nagari Sungai Puar terbanyak adalah batuk yaitu 41
responden 53,2.
Universitas Sumatera Utara
4.3.10. Lama Merokok dengan Keluhan Kesehatan
Salah faktor penyebab munculnya keluhan kesehatan akibat merokok diperngaruhi oleh lama mengkonsumsi tembakau rokok lintingan, kaitan antara lama
merokok dengan keluhan kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Merokok dengan Keluhan
Kesehatan di Jorong Limo Kampung Nagari Sungai Puar Tahun 2009
No Lama
Merokok Keluhan Kesehatan
Total Batuk
Asma Batuk
Pagi Hipertensi
Penyakit Jantung
1 1 tahun
2 -
- -
- 2
2 1-9 tahun
12 -
2 -
- 14
3 20-29 tahun
10 4
- 1
4 19
4 30-39 tahun
5 7
1 2
- 15
5 40-49 tahun
7 1
4 1
2 15
6 50-59 tahun
2 -
1 1
2 6
7 60-69 tahun
3 2
- -
- 5
8 70 tahun
- -
- -
1 1
Total 41
14 8
5 9
77
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa keluhan kesehatan yang paling banyak yaitu batuk sebanyak 41 orang, sementara distribusinya lama merokok tersebar, lama
merokok yang paling banyak yaitu 20-29 tahun. Penyakit hipertensi merupakan keluhan kesehatan yang paling sedikit yakni sebanyak 5 orang, dan yang paling
mengalami hipertensi sebanyak 2 orang dengan lama merokok 30-39 tahun.
4.3.11. Merek Tembakau Rokok dengan Penghasilan
Selain cita rasa tembakau, hal yang mempengaruhi seseorang untuk memilih tembakau rokok yang dikonsumsi yaitu harga dari tembakau tersebut, berikut tabel
distribusi merek rokok dengan penghasilan responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Merek Rokok dengan Penghasilan di Jorong Limo Kampung Nagari Sungai Puar Tahun
2009
No Merek Rokok
Penghasilan Total
Tidak Mempunyai
Penghasilan
Rp. 880.000
,- =Rp.
880.000, -
1 Super Bunga
Matahari -
20 3
23 2
Super 235 Dji Sam U
- 10
2 12
3 Tembakau tidak
bermerk produk lokal
Payakumbuh 4
37 1
42
Total 4
67 6
77
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa responden paling banyak mengkonsumsi tembakau tidak bermerek produk lokal Payakumbuh yakni sebanyak 42 orang, dan
penghasilan yang paling banyak mengkonsumsi tembakau tidak bermerek tersebut yaitu responden yang memiliki penghasilan Rp. 880.000,- sebanyak 37 orang
responden.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Rokok Lintingan merupakan salah satu jenis rokok yang banyak di konsumsi masyarakat di pedesaan. Tembakau rokok lintingan ada beberapa jenis merek
berdasarkan asal tembakau yakni, lokal yakni rokok lintingan ini diproduksi oleh penduduk setempat dan rokok lintingan yang diproduksi pabrik. Umumnya rokok
lintingan lebih banyak dikonsumsi masyarakat di pedesaan seperti di Jorong Limo Kampung, Nagari Sungai Puar, Kecamatan Sungai Puar, Sumatera Barat. Adapun
alasan beberapa masyarakat yang menggunakan rokok lintingan antara lain, harganya lebih murah atau ekonomis dibandingkan rokok dari pabrik bermerek, aroma
tembakaunya lebih khas, cita rasanya tidak jauh berbeda dengan rokok dari pabrik bermerek, tembakaunya murni tanpa ada campur dengan zat lain.
Besar kadar nikotin yang terkandung didalam tembakau rokok lintingan belum diketahui, sehingga konsumen rokok tidak mengetahui banyaknya nikotin
yang dikonsumsi dalam setiap batangnya. Nikotin bersifat adiktif menyebabkan ketagihan sehingga semakin tinggi kadar nikotin dalam sebatang rokok yang diisap
maka akan merangsang perokok untuk terus merokok.
5.1 Kadar Nikotin Pada Tembakau
Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena merokok menjadi salah satu faktor resiko utama dari beberapa penyakit kronis
seperti kanker paru, kanker saluran pernafasan atas, penyakit jantung, stroke, bronkitis, emfisema, dan lain – lain, bahkan merokok dapat menyebabkan kematian.
Universitas Sumatera Utara