52
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry
Trading Company Tbk Ultra sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke
Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.
Berikut adalah perjalanan dari PT. Unilever Indonesia dari awal Mulai usaha: a. Tahun 1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers.
b. Tahun 1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta. c. Tahun 1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV –
Angke, Jakarta. d. 1941 Pabrik kosmetik – Colibi NV, Surabaya.
e. 1942-46 Kendali oleh Unilever dihentikan Perang Dunia II. f. 1965-66 Dibawah kendali pemerintah.
g. 1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing.
h. 1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta. i. 1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya.
j. 1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke pabrik Rungkut, Surabaya.
k. 1990 Terjun di bisnis teh. l. 1992 Membuka pabrik es krim.
53
m. 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi. n. 1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut.
o. 1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang. p. 2000 Terjun ke bisnis kecap.
q. 2001 Membuka pabrik teh – Cikarang. r. 2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta.
s. 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar. t. 2004 Terjun ke bisnis makanan ringan.
u. 2005 Membuka pabrik sampo Cair – Cikarang. v. 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah.
Berikut ini adalah Jabaran dari misi Unilever Indonesia. 1 Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan
dan aspirasi konsumen. 2 Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
3 Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses. 4 Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
5 Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
6 Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup.
54
Prinsip bisnis Unilever menjabarkan standar operasional yang harus dilaksanakan oleh semua karyawan Unilever di seluruh dunia, yang mendukung
pendekatan Unilever terhadap tata kelola dan tanggung jawab perusahaan. 2. Karakteristik Responden.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen rumah tangga di Kp. MUK Cengkareng Jakarta Barat yang mengkonsumsi produk Teh Celup Sariwangi.
Sedangkan jumlah sampel yang dipilih sebanyak 60 responden.
a. Jenis Kelamin Responden. Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Frekuensi Persentase
Pria 18
30 Wanita
42 70
Total 60
100 Sumber : Data diolah, 2013.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, mayoritas responden adalah wanita, yaitu sebanyak 42 responden atau sebanyak 70 dan sisanya
sebanyak 18 responden atau 30 adalah pria. Hal ini berarti, bahwa banyaknya responden wanita yang mengkonsumsi produk Teh Celup
Sariwangi di Kp. MUK Cengkareng Jakarta Barat.
55
b. Usia Responden. Tabel 4.2
Usia Responden
Frekuensi Persentase
17-20 Tahun 5
8,3 21-25 Tahun
25 41,7
26-30 Tahun 27
45 30 Tahun
3 5
Total 60
100 Sumber : Data diolah, 2013.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, mayoritas usia responden 17-20 tahun adalah 5 orang atau 8,3, dan diurutan kedua
responden berusia 21-25 tahun sebanyak 25 orang atau 41,7, diurutan ketiga responden berusia 26-30 tahun sebanyak 27 orang atau 45, dan diurutan
terakhir responden berusia lebih dari 30 tahun adalah 3 orang atau 5. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden pengguna produk
Teh Celup Sariwangi di Kp. MUK Cengkareng Jakarta Barat berusia 26-30 tahun.
56
B. Hasil dan Pembahasan
1. Validitas dan Reliabilitas. Untuk mendapatkan data primer, penulis menyebarkan kuesioner kepada
konsumen Teh Celup Sariwangi sebanyak 60 responden. Sebelum kuesioner diberikan kepada 60 responden, penulis melakukan Try Out terhadap 20
responden dengan memberikan 26 pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan tersebut.
Kuesioner ini dibagi menjadi 5 variabel yaitu produk, harga, distribusi, promosi, dan keputusan pembelian. Setiap variabel dibagi menjadi beberapa
indikator. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas variabel dependent dan variabel
independent dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Hasil
Try Out Validitas Item Instrument Produk X1 Konsumen Teh Celup Sariwangi
No Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation
Keterangan P1
0,755 Valid
P2 0,695
Valid P3
0,618 Valid
P4 0,603
Valid P5
0,762 Valid
P6 0,726
Valid Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah.
57
Tabel 4.4 Hasil
Try Out Validitas Item Instrument Harga X2 Konsumen Teh Celup Sariwangi
No Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation
Keterangan H1
0,766 Valid
H2 0,635
Valid H3
0,641 Valid
H4 0,603
Valid H5
0,709 Valid
Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah.
Tabel 4.5 Hasil
Try Out Validitas Item Instrument Distribusi X3 Konsumen Teh Celup Sariwangi
No Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation
Keterangan D1
0,733 Valid
D2 0,676
Valid D3
0,565 Valid
D4 0,824
Valid D5
0,782 Valid
Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah.
Tabel 4.6 Hasil
Try Out Validitas Item Instrument Promosi X4 Konsumen Teh Celup Sariwangi
No Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation
Keterangan Pr1
0,477 Valid
Pr2 0,569
Valid Pr3
0,634 Valid
Pr4 0,507
Valid Pr5
0,625 Valid
Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah.
58
Tabel 4.7 Hasil
Try Out Validitas Item Instrument Keputusan Pembelian Y Konsumen Teh Celup Sariwangi
No Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation
Keterangan KP1
0,860 Valid
KP2 0,904
Valid KP3
0,886 Valid
KP4 0,858
Valid KP5
0,826 Valid
Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah. Menurut Ghozali, 2006:45. Suatu variabel dikatakan valid jika r hitung lebih
besar dari r tabel dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
Hasil analisis tersebut menunjukkan semua butir pertanyaan dapat digunakan karena r hitung Corrected Item Total Correlation dari r tabel = 0,260 sehingga
dapat dikatakan memenuhi syarat validitas. Hal tersebut dilihat dari nilai korelasinya yang positif. Oleh karena itu, 26 pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Tabel 4.8 Hasil
Try Out Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbach’s Alpha
Keterangan Produk X1
0,881 Reliabel
Harga X2 0,855
Reliabel Distribusi X3
0,880 Reliabel
Promosi X4 0,776
Reliabel Keputusan Pembelian Y
0,951 Reliabel
Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah.
59
Menurut Ghozali, 2006:42. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
α 0,60.
Dari tabel 4.8 Di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbachs Alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini berarti ke 26 pertanyaan tersebut dapat dinyatakan memiliki
nilai reliabilitas yang baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian. 2. Hasil dan Pembahasan.